Barokah

13 0 0
                                    

Author pov

Saat paginya rara berangkat sekolah dri rumah nenek nya

Tin tin

"RA"

" EH  ka iyan, kenapa kaka ada disini?" tanya rara

" berangkat bareng kaka aja yu"

" ehh ga usah ka ngerepotin"

" udah gpp ga ngerepotin ko , ayo lumayan ngirit ongkos "

"Hahaha yaudah deh ka " putus  rara
" ka itu mukanya udah gapapa kan?"

" emm engga ko ra gpp " ucap iyan melihat rara dari spion

" ohh yaudah syukur kalo gitu"

Saat perjalanan mereka bercengkrama, hanya butuh beberapa menit tibalah mereka di parkiran, rara melihat teman temannya berkumpul di parkiran 'tumben'  pikir rara . dan rara melihat kiki dan teman2 nya, yg rara tau mereka teman teman rama juga.

Iyan memarkirkan motornya tepat di tengah di antara dua kubu teman teman rara dan teman teman kiki.

"Raraaaaaa" teriak ira,nara,nira dan cici bersamaan dan menghampiri rara yg baru saja turun dari motor sport seniornya tersebut.

"Eh ka iyan"-naya
"Hai ka iyan"-cici
"Eh baru ngeuh ada ka iyan hehe"-ira
"  wah temu ka iyan lagi hehe"-nira

"Mata lo lo pada minta di colok ya kalo ada cogan hmm" ucap rara melotot

"Ehh hai de hehe, masa badan gede kaya gini ga keliatan"

"Dih mentang mentang tinggi kaya tiang aja blagu" ucap rara sinis ke arah iyan

Tak
"Heh gue kesindir setan!!" ucap nira dengan menjitak kepala rara.

"Aduh , sorry tiang gue lupa hehe "

Ehemm

Mendengar deheman itu rara, nira, ira,naya ,cici dan iyan menoleh ke arah orang tersebut.

"Eh lo ki gue kira siapa " ucap iyan

" hm, gimana muka lo bang" tanya kiki dingin.

" hah lobang?" ucap rara

Mereka yg mendengar ucapan rara tertawa. Sedangkan kiki menatap datar rara yg menurutnya kelewat bloon

"Bego"-ira
"Tolol"-naya
"Lemot"-nira
"Oon" -cici

"Terus aja terus gapapa masih gue liatin lo pada" ucap rara datar

"Udah udah mending kita masuk aja, takut keburu bel" ucap iyan menengahi dan melangkah masuk ke dalam sekolh yg diikuti rara, nira,ira,naya,cici dan kiki dengan teman temannya.

***
Di kelas rara duduk di bangkunya dan di tanyai oleh teman temannya saat kejadian kemarin.sedangkan gina mendengarkan dengan raut wajah tidak mengerti.

Tidak berselang lama guru pelajaran Sejarah masuk ke kelas mereka.saat guru menjelaskan

" eh ra gue mau nanya deh"

" nanya apa gin?" tanpa menoleh ke arah gina pura pura fokus memperhatikan guru di depannya.

" waktu kemarin pas lo main ke rumah nira,gue liat di warung depan. Ada yg liatin lo gitu loh ra ganteeeng banget."
Ucap gina antusias.rara yg mendengarkan itu langsung menoleh ke arah gina

"Siapa?sekolah dimana?ciri cirinya gimana?" tanya rara beruntun

" gue kaga kenal,ciri cirinya tinggi  putih, rada sipit, coll, berjambul gitu. Kayanya sih liat dari seragamnya bukan sekolah sini ra" balas gina
"Ohh iya satu lagi"

Five Second Minutes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang