Prologue

3.5K 287 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Namaku Cera, remaja berumur 17 tahun duduk di bangku kelas dua belas. Duduk sendirian di jajaran pojok paling belakang, tidak memiliki teman dekat dan selalu sendirian. Entahlah teman-teman enggan mendekati aku, mungkin karena wajahku yang tegas dan terkesan jutek? Atau karena rambut coklat kemerahan dikira aku berandalan atau anak-anak yang suka memakai pakaian aneh dan nongkrong di pinggir jalan? Yang benar saja jika mereka berpikir seperti itu padahal rambutku ini asli dari lahir, orang tuaku sudah memeriksa beberapa kali sejak kecil ke dokter namun beliau mengatakan rambutku sehat dan normal tidak ada penyakit yang mempengaruhinya.

Bruuk

Sebuah tas yang terdengar berat dilemparkan sang pemilik tepat di samping tempat dudukku. Aku menatapnya aneh, orang ini selalu membawa gelas-gelas kimia ke dalam tas nya, entah apa yang dia pikirkan sejujurnya sosok bernama Galen ini lebih aneh. Datang ke sekolah semaunya, duduk di manapun sesuai keinginannya dan tidak ada yang berani melarangnya. Kecuali satu orang, Galen tidak dapat duduk ataupun mengusik ketenangan anak bernama Elian. Ah iya, Elian bahkan lebih aneh lagi dia tidak banyak bicara dan dikenal misterius sekali, matanya setajam elang siapapun yang menatapnya akan menunduk karena aura yang di pancarkan begitu menyeramkan.

Yah, begitu banyak orang aneh disini.

"Selamat pagi anak-anak ku tersayang, minggu depan sekolah akan mengadakan Karyawisata untuk setiap anak kelas dua belas. Kita akan mendatangi beberapa universitas, lalu kalian akan mendapatkan tugas Karyawisata dikerjakan dengan berkelompok. Untuk tugasnya setiap kelompok akan mewakili setiap mata pelajaran, jadi untuk laporan dan apa tema penelitian kalian bisa kalian tanyakan pada guru mata pelajaran terkait karena mereka yang akan menjadi pembimbing kalian." Jelas Bu Jenar, beliau adalah wali kelasku. Dia baik hati, masih muda dan sangat cerdas.

"Bu, kelompoknya dipilih atau dipilihkan ibu?" Salah satu anak mengacungkan tangannya bertanya.

"Kalian dapat membentuknya sendiri agar benar-benar bekerjasama, biasanya kan kalian akan mengeluh saat kelompok hasil pilihan ibu. Ada yang mengeluhkan tidak cocok dengan anak yang santai, tidak suka bersama anak yang serius, atau yang suka bercanda dan keluhan lainnya. Jadi pilih saja sendiri, pastikan tidak ada keluhan dan hasilnya bagus." Jawab Bu Jenar, anak-anak terlihat bersemangat mereka langsung merapatkan diri kepada teman-teman yang ingin dijadikan teman kelompoknya.

Hingga tersisa aku, Galen, dan Elian. Woah fantastic bukan? Manusia aneh berkumpul untuk bekerjasama, aku bahkan rasanya ingin bolos Karyawisata saja.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RATIODUWN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang