" Shinichi... Ayo.. jangan hanya berdiam di situ ".
Terdengar suara lantang dari seorang gadis yang dari tadi ada beberapa langkah di depanku. Tetap tidak aku hiraukan panggilannya sampai beberapa detik kemudian bukan suara lantangnya lagi yang aku dengar tetapi di iringi dengan tarikan tangannya sedikit memaksa melihatku yang dari tadi mengabaikan panggilannya.
" Huft... Kebiasaan memaksanya kambuh lagi ". Gerutuku, tetapi cuma dalam hati.
Aku terpaksa dengan sedikit malas mengikuti tarikan tangan Ran. Yeah... Ran nama gadis tersebut, gadis yang aku kenal dan jadi teman bermainku sejak duduk di Taman Kanak-Kanak. Gadis yang selalu....,,
" Akhhhhh... Tidaaakkkkk.... Kenapa jadi begini.... ?? Aku tidak mau.... !! "
Teriakan Ran yang menurutku terlalu kencang dan tiba-tiba cukup membuat ku terkejut dan bangun dari gerutu hatiku. Secepat kilat aku bekap mulut Ran dengan tanganku dan menyeret Ran menjauh dari kerumunan yang dari tadi semakin ramai.
" Hei kau kenapa Ran ? Apa kau lagi kesurupan ? Teriak tanpa alasan ", sungutku dengan jengkel.
Ran hanya diam dengan wajah yang di tekuk seperti marah. Menyadari mungkin tadi kata-kata ku terlalu kasar, ku coba lagi bertanya dengan lebih lembut. " Ada apa Ran ? Kenapa kau sampai berteriak ? Apa di sana tadi ada yang mencolek Ran ? ".
Ran tetap diam tapi kali ini tangannya menunjuk ke depan tepat ke arah papan pengumuman yang dari awal tadi berusaha Ran pelototi.
Dengan rasa penasaran terpaksa aku maju ke depan, ke arah kerumunan yang masih menutupi papan pengumuman. Berusaha aku teliti white board tersebut tetapi tiap kali aku liat lagi berusaha mencari penyebab teriakan Ran tetap hasilnya nihil. Aku tetap tidak bisa memecahkan hal apa yang tadi sampai membuat Ran berteriak kencang. Sepertinya hal yang sangat besar terjadi, tapi apa ?
" Ada apa dengan papan tersebut ? Aku tidak melihat hal aneh di sana ? " tanya ku ke Ran setelah aku kembali ke tempatnya.
" Benar kah Shinichi tidak menemukan apapun di sana ? Bukannya Shinichi seorang detective tapi kenapa tidak bisa melihat kasus yang sangat besar terjadi di depan mata Shinichi ? ", jawab Ran seperti kecewa.
Aku makin bingung karena tadi ketika aku amati memang tidak ada yang aneh di papan pengumuman maupun di sekitarnya.
Melihat aku yang hanya terdiam seperti mengatakan " memang tidak ada hal aneh " , Ran semakin kesal. "Kalau begitu mulai hari ini lebih baik Shinichi jadi pemain bola saja, lepaskan atribut ke-detective-an Shinichi ", ucap Ran sambil berlalu dan aku hanya bisa melongo memikirkan kasus besar yang barusan Ran lihat tapi tidak terlihat oleh mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN MASA KECIL ( TAMAT )
FanfictionSebelumnya terimakasih untuk mangaka Aoyama Gosho yang sudah membuat sebuah manga penomenal ini. Semoga sukses dan panjang umut hingga manga n anime Detective Conan bisa sampai final. . . . . . Prolog X.x.X . . Mungkin benar pesan yang tersirat da...