Song 10 - ACQUIESCE

93 9 22
                                    

acquiesce 
ac.qui.esce /ˌakwēˈes (verb) = accept something reluctantly but without protest


Because we need each other
We believe in one another
I know we're going to uncover
What's sleepin' in our soul

[]

Mungkin Liam memang lima tahun lebih muda daripada kakaknya. Tapi, untuk urusan adu jotos, dia lebih jago daripada Noel. Bisa dibilang, Noel adalah otak dan Liam adalah otot. Walau terkadang, hanya di saat-saat tertentu yang amat jarang, peran mereka bertukar tempat. Seperti ketika Noel memukul Axel saat lelaki itu berusaha melakukan hal yang tidak diinginkan pada Freya.

Nah, Liam adalah tipe orang yang mudah untuk menjatuhkan lawannya. Berapa pun orangnya.

Dan tiga lelaki terkapar dengan pelipis robek, bibir berdarah, dan beberapa lebam. Liam, di sisi lain, hanya merasakan sedikit ngilu di dada kanannya yang kena bogem mentah salah seorang dari mereka. Selebihnya, tangannya kebas setelah menghujani mereka dengan pukulan.

"Awas kau, Gallagher! Hidupmu berakhir karena ini!" salah seorang dari mereka bangkit dan berkata demikian.

"Kita lapor pada boss." Seorang lagi berkata lirih.

Sedangkan orang ketiga menginstruksikan kepada dua temannya untuk pergi dari tempat itu sekarang juga. Mereka terseok-seok menjauh dari Liam.

"Bagaimana kalian bisa tahu namaku?" seru Liam.

"Fook ye, Gallagher!" seru mereka.

Liam menggelengkan kepala. "Siapa pula mereka. Tiba-tiba menyerang dan bersumpah-serapah. Pada akhirnya mereka juga kalah."

Pemuda itu mengecek ponselnya. Lima panggilan tak terjawab dan dua pesan belum terbaca, semua dari kakak kesayangannya. Di pesan pertama Noel meminta Liam untuk menemuinya di Mother Mac's. Segera. Tanpa menunda waktu lagi. Tapi, di pesan kedua Noel berkata pada Liam untuk tak usah tergesa-gesa.

Tak perlu terburu-buru. Berhati-hatilah di jalan. Aku menunggu di Mother Mac's. Hati-hati. NG.

Liam tersenyum lebar membaca pesan dari kakaknya. "Tak buruk juga menjadi anak bungsu," ujarnya sembari terkekeh. "Dia memintaku berhati-hati. Bahkan hingga dua kali."

Setibanya di Mother Mac's, Liam langsung menghampiri kakaknya dan menubruk badannya.

"Apa yang kau lakukan, Kid?!" seru Noel yang hampir jatuh dari kursinya.

Liam tersenyum jahil dan menggeleng. Kemudian perhatiannya tertuju pada pria asing yang duduk di sebelah kiri Noel. Dia mengerutkan alisnya dan memperhatikan lelaki itu dengan seksama.

"Perkenalkan, ini Mr. Archer," kata Noel, menyadari pandangan menyelidik adiknya.

Gem Archer mengulurkan tangannya dan Liam menyambutnya.

"Aku Liam. Adik tersayang Noel Gallagher."

Bibir tipis Gem mengulaskan senyum kecil. "Noel sudah bercerita banyak tentangmu."

Liam memandang Noel tak percaya, kemudian menatap Gem lagi. "Oh, ya? Sudah cerita apa saja kakakku ini? Mengenai betapa dia sayang padaku?"

"Percayalah, aku membenci anak ini," gumam Noel sembari menyulut rokok. "Duduklah, Kid."

Liam mengangguk dan duduk di sebelah kiri Gem. Sekali lagi Gem tersenyum melihat kakak-adik ini.

Gallagher bersaudara itu pun menceritakan dengan detil mengenai The Great Escape, mengenai bagaimana mereka bisa mendapatkan kesempatan tampil di festival musik itu, dan rencana mereka untuk sedikit mengubah format penampilan mereka.

Chasing YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang