•enam•

32 4 0
                                    

Author pov

"Siap?!!"

"tiga"

"dua"

"satu"

"GOO"

ke enam pengendara motor tersebut melajukan kendaraan mereka dengan kecepatan yang maximum. Balap Liar di tengah malam seperti ini? Sudah biasa untuk Elizabeth.

Di saat sudah diujung kemenangan, ketiga musuh mereka menabrak ban bagian belakang Elizabeth, Nayla, dan Amira.

bug!

"awww"

DUARRR

Tanpa persiapan ketiga cewe tersebut mental dari motor mereka masing-masing dan terpental lagi akibat meledaknya motor Nayla.

Dengan segera tim medis membawa ketiga cewe tersebut ke rumah sakit Ictilus dan menangkap ketiga pembalap yang mencelakai mereka. Di situ peraturan yang tidak boleh di langgar.

Elizabeth mengalami pendarahan dalam otak yang membuat ia harus beroperasi, Nayla mengalami tulang kaki kanannya yang bergeser dan Amira tangan kanan retak.

Semua pengobatan dijalani lancar dan tidak ada masalah, hanya saja ketiga perempuan tersebuk belum sadar dan memerlukan 2 sampai 5 hari.

"Astaga Elizabeth lu tuh tetep bandel ya haha" ucap seseorang yang sudah duduk di sebelah Elizabeth dan memegang tangan Elizabeth.

"udah gua bilangin beberapa kali sih! ih, gregetan gue. Awas lu siuman lu shock dah gua siapa!" Ucap orang itu percaya diri.

•••

Keesokan harinya dimana semua murid sedang melakukan Upacara mereka mendapatkan kabar yang hampir mengejutkan semuanya.

"Saya mengabarkan hari ini bahwa Elizabeth Wulansari, Nayla Cardinals, dan juga Amira Autumnia Relid. Sedang mengalami masa kritis mereka dan saya harap mohon bantu doa ya" Ucap kepala sekolah yang pasalnya adalah ibu dari Christian.

Sesudah Upacara selesai Christian dan semua teman-temannya dengan cepat menaiki motor mereka dan pergi dari halaman sekolah dan melaju ke arah RS. Ictilus.

Hanya perlu waktu 10 menit untuk mereka sampai ke rumah sakit tersebut, dengan tergesa-gesa mereka menghampiri kamar Elizabeth dan teman-temannya.

Berlokasi di lantai 5 yang terdapat kamar VVIP, kamar mereka digabung untuk mempermudah para orang yang ingin menjenguk mereka.

Dengan gesit Christian, Valdo, dan Bema memasuki ruangan tersebut tanpa mengetuk dan menghampiri Nayla, Amira dan Elizabeth. Melihatnya saja membuat merek ngilu.

Apalagi jika mereka yang mengalaminya? Christian cukup terkejut melihat Elizabeth dnegan kepala di perban dan jari-jari tangan kiri nya di perban.

Albert dan Nato yang melihat ketiga kawannya hanya bingung, pasalnya mereka bertiga tidak pernah se-sedih ini melihat seorang cewe terbaring lemas di ranjang itu.

Bahkan Albert dan Nato tau sekali ketiga teman mereka tidak suka dengan wangi rumah sakit yang menurut mereka membuat mereka muak dan ingin mengeluarkan isi perut mereka.

"mereka lagi suka cewe ya Al" bisik Nato.

"Yaiyalah suka cewe masa cowo" balas Albert dan menjitak kepala Nato.

"SANS ANJ SAKIT" ucap Nato dan balas menjitak Albert.

"eehhmm.." Desah Elizabeth. Christian yang mendengar itu langsung menekan tombol pemanggil dokter.

You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang