•enambelas•

13 2 0
                                    

Author Pov•

Setelah kejadian di UKS, Christian serta Nayla menjadi semakin dekat. Bagaimana bisa? bukannya Nayla ingin menjauhinya?.

Tidak! bukan Nayla yang memulai ini, tetapi Christian. Salahkan Christian yang setiap harus berdiri di depan kelasnya untuk sekedar mengajak pulang bareng atau ke kantin.

Mereka menyadari perubahan itu, bahkan semua teman-teman Nayla dan Christian. Terutama untuk Elizabeth. Bahkan Ia mendengar percakapan Christian dan Nayla di UKS kemarin.

Sakit? memang sakit, Elizabeth hanya menahanya. Ia tidak memberitahu temannya yang lain, ia tidak mau keributan kembali terjadi.

Ia yakin, Christian yang memulainya semua. Toh, ia mempunyai caranya sendiri untuk menyampaikan rasa sayangnya.

Hanya menjadi si '09' itu, membuat Christian mencarinya pun sudah senang.

"Woi ngelamun aja lo!" Ucap Amira tiba-tiba menggebrak meja Elizabeth.

"Si anjir! gua lagi mikir nih!" Ucap Elizabeth dan menatap tajam Amira.

"Mikirin kenapa Lucinta Luna bisa punya anak?" Sambung Arivva membuat Elizabeth dan Amira terbahak.

"Anjir ngaco!" Ucap Elizabeth masih dengan tawanya, saat pintu kelas terbuka membuat Elizabeth dan yang lain terdiam.

"Lo semua kenapa diem?" Ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam kelas Elizabeth.

Seketika satu kelas langsung kebali rusuh kecuali untuk Arivva, Amira, Elizabeth dan Igenica.

"Gua pergi duluan ya Nay, bye!" Ucap orang itu dan menepuk kepala Nayla pelan. Sesudah orang itu pergi, langsung Nayla menghampiri teman-temannya yang menatapnya cengo.

"Lu... jadian?" Tanya Igenica pelan.

hening diantara mereka berlima
.
.
.
.
.
sampai.
.
.
.
.
.
.
.
.
akhirnya
.
.
.
.
.
.
Nayla menggeleng.

"Njay." Reflek Elizabeth.
"Eh maksud gua, ohhh." Ucap Nayla dan menggaruk tengkuknya.

" gua kira pacaran, abisnya kayak orang pacaran aja. R O M A N T I S." Ucap Amira menekan kata romantis dan memutar tempat duduknya menatap Elizabeth dengan tatapan iba.

Di kelas Christian, terjadi keributan yang sangat luar biasa.

"Lu beneran suka Nayla?" Tanya Nato pelan.

"Menurut lu?" Ucap Christian dingin.

"Sans aje, dia juman nanya." Balas Bema dan duduk di sebelah Nato.

"Tau lu PMS bro?" Sambung Albert menatap Christian bingung.

"bacot lu semuaa!" Ucap Christian dan menyanderkan badannya di tembok.

"Gua cuman mau ngomong, lebih peka dah sama perasaan lu. Peka juga sama orang sekeliling lu. Jangan sampe lu nyesel di akhir." Ucap Albert dan menepuk pelan bahunya.

"Ha?" Balas Christian bingung dengan kata-kata Albert.

"Gak dah! udah gausa si pikirin. Mending kita ke rooftop aja." Ucap Albert lagi dan bangkit berdiri diikuti yang lain.

•••

Bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, Christian tetap tidak beranjak dari kursi kantin. Matanya tetap mengarah kepala surat yang ia temukan lagi tadi pagi.

Dear you,

Again. Gua bakal bikin ini tiap hari. udah tau dong pasti. Ini udah surat ke 4 gua. Coba gua tanya ya.

You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang