Akhir

553 122 8
                                    

"Kau keren sekali Jung hahahaha"

Ketiga pria tampan itu tampak bahagia. Jungkook, Yugyeom, dan Jaehyun.

Proyek yang mereka kerjakan diterima.

"Hei bagai--" Omongan Yugyeom terpotong dengan suara telpon Jungkook.

Beagle's♡ calling...

"Mian."

"Angkatlah. Bukankah istrimu harus tau?" Kata Jaehyun.

"Yeob--"

"Apa ini dengan Kookie?"

"Ya benar. Anda siapa? Mengapa telpon istriku--"

"Pemilik telpon ini baru saja mengalami kecelakaan ..

Deg

Hening

Dunia Jungkook serasa runtuh.

Tanpa aba-aba Jungkook berlari kesetanan. Yugyeom segera mengejar, sedangkan Jaehyun segera mengambil ahli telpon Jungkook yang terjatuh.

"Halo? Maaf, apa yang anda katakan?"

"Ah pemilik telpon ini baru saja mengalami kecelakaan sekarang tengah dibawa ke Seoul Hospital."

"Baik. Terima kasih."

Bip.

Dasar bodoh, dia berlari tanpa tahu mau kemana gumam Jaehyun.

"Seoul Hospital." Kata Jaehyun yang baru saja masuk ke mobil.

Yugeyom segera menancap gas, dan Jaehyun langsung merangkul Jungkook. Pria itu  menangis.

"Tenanglah bodoh! Sinb pasti baik-baik saja!"

###

Setelah menanyakan pada receiptionist rumah sakit, sekarang Jungkook sudah di depan pintu kamar inap.

Dengan gemetar, pria itu menggeser pintu juga menggeser segala prasangka buruk di kepalanya.

Melihat Sinb yang tertidur, membuat Jungkook langsung memeluk wanita itu erat.

Sinb terbangun, "Hei?"

"Maaf bi-ya maaf tidak bisa menjagamu.." isak Jungkook.

Sinb terkekeh pelan, melepaskan pelukan erat Jungkook dan menghapus air mata suaminya.

"Bisakah kau mengambil kotak yang dulu kusimpan?"

Jungkook mengangguk  dan langsung pergi.

Sinb memutuskan untuk memberitahu Jungkook rahasianya.

30 menit kemudian, pria itu datang sambil mengatur nafas.

Sinb menepuk ranjang disampingnya. Menyuruh Jungkook untuk duduk.

"Buka."

Mata Jungkook membulat saat melihat isi kotak yang penuh dengan lembar rupiah dan nominal yang tertulis.

7.969.237,50 won (100jt)

Sinb memegang tangan Jungkook.
"Maaf aku melanggar untuk tidak bekerja."

Jeda sesaat, Jungkook diam mendengarkan.

"Saat pertama kita bertengkar aku menceritakannya pada ibu. Dia mengatakan padaku, kapanpun kita berdebat, aku tidak boleh marah dan membantah. Aku sebaiknya melampiaskan amarahku dengan duduk dan merajut boneka."

"Rumah tangga kita tak selamanya mulus, kita sering berdebat, tapi aku bersyukur kita tidak pernah mengatakan untuk berpisah. Inilah rahasianya. Aku cukup banyak membuat boneka rajut karena pertengkaran-pertengkaran kita."

"Awalnya aku merajut untuk menenangkan amarahku. Namun, kemudian itu berubah menjadi kebiasaan dan hobiku. Boneka yang kubuat semakin banyak, dan aku berpikir bagaimana jika menjualnya. Dan ternyata itulah hasilnya." Kata Sinb sambil menunjuk kotak dipangkuan Jungkook.

"Tidak banyak, tapi setidaknya berguna pada saat-saat seperti ini." Kata Sinb akhirnya.

Jungkook tak bisa berkata apa-apa. Dia langsung memeluk Sinb erat dan menghujani wanita itu dengan kecupan.

"Aku terberkati denganmu sebagai pasanganku. Aku mencintaimu Jeon Eunbi."

END

Ps: Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata. Tadi sore (110218) gue buka ig dan gk sengaja baca tentang ini. XD

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Knit Dolls (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang