"Cinta bukan lah sesuatu yg bisa dipaksakan, namun jika hati sdh berkuasa, ego bisa apa?"
~Kimberly Queenzy
***
"Ini sih keahlian sahabat gue"
Kim menyipitkan matanya sambil membaca kertas pengumuman di madding sekolah. Bibirnya mengulum senyum setelah selesai membaca kertas itu.
Basket. Memang sudah menjadi hobi baginya, bahkan prioritasnya. Gk heran, mengapa byk cewek Britania school merasa segan pada kepribadian pria nya. Begitupun para cowok Britania school yg selalu kagum padanya.
"lo pasti ikut kan?"
Suara berat dan serak lembut itu membuat kim dan michalle menoleh ke belakang, dan mendapati pria berpostur tinggi dengan senyum tipisnya.
Kim melipat lengannya didada, "yaiyalah, syg bgt klo dilawetin. Emngnya knp? Lo udh siap duit?"
Cowok itu. Reffan. menarik ujung sudut bibirnya sedikit, "Dah seperti yg gw duga. Lo lebih milih ini, dibanding tim cheerleader. Gemesiinn" sambil menarik hidung mancung nya kim.
Sdh terbiasa dg kebiasaan Reffan membuat Kim tdk marah. toh lagi pula Reffan juga sdh terbiasa dengan sifatnya.
Michalle menepuk pundak kim, "Lo yakin ikut? Hmm.. Mksd gw, lo kan sendiri cewe di tim basket, dan lomba ini nggak bakal bu-"
"Woles mbaknya. Gw bakalan tetap ikut lomba ini. Kan gw primadona nya di tim ini" lengannya yg semula dilipat didadanya,kini dirangkul di bahu Michelle. "Lo tau ini kan kemampuan gw yg super aw aw ini"
"Halah! Lo si emng sifat cowo nya yg overdosis. Cewe bertenaga cowo. Tp meskipun begitu, setinggi apapun kemampuan lo, gk bakal bisa ngalahin gw, right? " Reffan memasang senyum devil.
Kim mendongakkan wajahnya menatap Reffan yg lebih tinggi darinya 5 jengkal, "heh kutukupret! Ya jelas lo cowo ,gw cewe. Udh hukum alamnya tenaga gw bakal kalah sm lo,, dan seperti apapun tomboy nya gw, gw tetep makhluk tuhan sang cewe yg maha cantik".
"Weh mbaknya gk nyadar atau kode minta dibeliin kaca yg diskon 90% ya? Situ udh pernah buat cewe kelas sebelah pingsan bkn?"Michalle melambaikan tangan di dpn wajah kim, "alesannya sihh.. Cuma dorong pelan"
"Anjir , lo minta gw tebas ya, ngungkin masalah itu misengklekk"
Michalle tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya, begitupun dg Reffan yg mengulum senyum tipisnya, meninggalkan kim dg wajah memerah menahan malu.
Jika senter waktu ala dorameyon emang ada, mungkin kim akan kembali ke masa ½ th lalu itu. Peristiwa dmn kodratnya sbg cewe terhapus dimata teman sekolahnya.
Saat itu ia hanya berniat membantu salah seorang anak cheerleader yg sdg dibully cewe sok kecantikan, ia hanya mendorong nya pelan, alhasil tanpa disangka, cewe itu jatuh dan pingsan. Yang membuatnya dipanggil kepsek dan fasilitasnya di berhenti in ayahnya selama 2 bulan .
Yaa sejak saat itu, ia sering mendapat julukan dr teman teman nya.
"Eh worderman"
"Awas. Cewo mau lewat"
"Wanita tenaga pria"
"Tomboy girl of Britania school"
"Prince kim" dll.
Terlebih dg hobinya yg sdh tertanam dari kecil, bermain basket. Sejak sd ia memang sdh aktif di bidang itu. Tdk seperti tmn cewe lainnya, yg lebih minat di bidang menari dan cheerleader, ia justru bertolak belakang. Karena itu, membuat 1 sekolah menetapkan ia sbg most tomboy Britania school.
"Eh lo mau kan gw ajak taruhan?" ucapan berat Reffan membuyarkan lamunan kim dr almost ½ years ago.
"Taruhan apaan?"
***
Aduh akhirnya first part kelar juga ya. Smpe kesemutan keram keram gmn gitu ini tangan.
Terima kasih byk yg udh luangin waktunya buat baca kisah dr imajinasi akuu yg pertama ini.
Jg lupa vomment nya ya guys❤
Happy reading❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personality
Romance"Dia hanya ilusiku. Dia hanya mimpiku. Kepribadianku menjawab semuanya. Takdir ku sebagai wanita yang bersifat pria, membuat cinta tdk disisakan bagiannya bagiku. Semua tentang dia dan wanita itu" Kimberly Queenzy. "Dia sahabatku. Ohh tdk, dia sdh...
