Chapter 3

17 3 0
                                    

"Vin,lo gak bosen apa tidur terus?bangun ngapa!lo gak tau apa gue kangen?kalo gak ada lo basket jadi sepi.Kan gak asik lagi kalo sepi.Kalo lo gak cepet bangun,gue keluar dari basket aja."

"Vin,"

"lo sebenarnya dengerin gue gak sih?"

"Vin,bangun ngapa.Gue kayak orang gila tahu!ngomong-ngomong sendiri!"

"Emang lo gila!" ucap seseorang yang pasti bukan Vino.Karena tadi dia masih tidur dengan nyenyak.Cewek itu pun noleh karena terganggu.

"Apa sih lo Pin?ganggu aja!"

Cowok tadi mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Sapa yang ganggu?ini kan kamarnya Vino.Bukan kamar lo nenek lampir!"

"Pergi sana!gue mau ngobrol sama Vino!lo ganggu aja sih!" usir Vania mendorong cowok tadi supaya keluar dari kamar Vino.

"Iihhh apasih pake ngusir segala?emang yang boleh njenguk Vino lo aja apa?gue gak?!" emosinya.

"Iya!"

"Kata siapa?"

"Kata gue barusan."

"Ini nih efek kebanyakan makan micin,otaknya tinggal seperempat."

"Ngaca dong bro!disini siapa yang paling bloon.Gue sama lo tinggian gue ya rangking di kelasnya.Lo 7 gue 6.Weekk." ejek Vania dengan cengiran lebarnya dan meletan lidahnya.

"Idihh diatas gue baru pertama aja seneng gitu.Gue aja biasa,ada diperingkat atas lo dari dulu." Melvin mengangkat dagunya tinggi,belagak menantang.

"Iihhh lo tuh nyebelin ya!" Vania membentuk tangannya ingin mencakar Melvin.

Melvin mengangkat sebelah alisnya.Bingung.

Dia bingung.

Apa apa dengan cewek yang satu ini?

Kenapa jadi tambah aneh?

Dia berharap,semoga Mauryn tak tertular dengan ke-alay-an temannya yang satu ini.

"Ngapain lo liatin gue?terpesona baru tahu rasa lo!"

"Allahu Akbar!gue hampir aja mau ngumpat!untung bisa ketahan." Melvin mengelus dadanya,mencoba sabar.

"Ihh." Vania melipat tangannya di depan dada,dia berbalik menghadap Vino yang masih terlelap.

"Vino kapan sadarnya ya?" tanya gadis itu,lebih kepada dirinya sendiri.

"Lo tanya sama gue?" tanya Melvin dengan bodohnya.

"Gak!gue nanya sama Vino!" sahut Vania malas.

"Vino kan belom bangun,mana bisa jawab pertanyaan lo," heran Melvin.

"lo aneh ya Van,Vino kan belom bangun,masak lo tanyain.Kalo bego jangan dipelihara!" Vania hanya diam.Dia tetap terpaku pada orang yang ada di hadapannya.

Huuhh gue dikacangin!dasar anak kuda nil! batin Melvin di dalam hati.

"Van," tak ada tanggapan dari gadis yang membelakanginya.Dia tetap diam menatap Vino yang terbaring lemah.

Hingga satu tepukan pada pundaknya menyadarkan Vania,kalau ada orang lain di ruangan itu selain dirinya.

"Apasih Mel.Gak usah ganggu gue." kata gadis itu,tapi tetap menatap sendu Vino.

"Yaudah,gue keluar ya.Inget Van,Vino pasti sedih kalo dia tahu orang yang selama ini berharga untuknya sakit." Vania hanya diam menanggapi ucapan dari Melvin.Dia bingung,dia mencoba mencerna apa yang dikatakan Melvin barusan.

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang