BEBERAPA KETAKUTAN YANG SERING DIALAMI PENULIS BARU DAN CARA MENGATASINYA

87 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai Sob. Beberapa penulis baru biasanya mengalami beberapa ketakutan yang menghambat prosesnya penulisan. Hal ini tentu saja akan menjadi sebuah kendala yang serius bagi perkembangan penulisanmu. Apa aja sih ketakutan ketakutan yang biasa di alami oleh para penulis baru, dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk kita sliding kepalanya satu satu..

1. TAKUT SALAH

Ini adalah hal yang sangat wajar sekali. Karena manusia adalah tempatnya salah. Seperti kata pepatah "Takutlah karena salah, beranilah karena benar."

Namun dalam proses penulisan, kamu nggak boleh takut salah. Karena kalo salah, tinggal di perbaiki. Dan kalo masih salah lagi, perbaiki lagi. Masih salah terus, kamu tinggal minta maaf. Tetep salah terus, bertobatlah dan mohon ampun. Karena Tuhan Maha Pengampun. EZ VROH..

2. TAKUT GAGAL

JK. Rowling nggak langsung sukses dengan kisah Harry Potternya. Dia mengalami sekian banyak kegagalan sebelum akhirnya menuai kesuksesan. Dua belas kali di tolak penerbit tidak membuatnya menyerah begitu saja. Dia terus berjuang hingga akhirnya buku yang ia tulis, bisa jadi best seller di seluruh dunia.

Jadi apa yang membuatmu ragu untuk berusaha? Karena kegagalan adalah bagian dari sebuah ketidak berhasilan. Dan yang perlu di iingat, kamu bukan JK. Rowling.. HAHAHA.. ups.. uhuk..

3. TAKUT DI BULLY

Sebagian penulis enggan mempublikasikan ceritanya karena takut mendapatkan komentar pedas atau bahkan caci maki. Perlu di ketahui, Semakin pedas kritik yang di dapat pada suatu karya, maka akan semakin banyak karetnya. Biasanya gitu, di tukang nasi goreng. Ga tau kalo tempat lain.

Jangan pernah takut untuk di kritik, jangan pernah takut untuk di hina, jangan pernah takut untuk di caci maki. Takutlah ketika kamu mulai berfikir untuk berhenti berkarya karena itu semua. Dan kalau kamu berhenti, kamu lemah dek.. Percayalah, semua itu adalah proses agar hasil karyamu makin baik.

4. TAKUT MELANGGAR ATURAN

Seribu satu aturan yang harus kita penuhi dalam sebuah penulisan. Dari mulai aturan yang baku, sampai ke yang baku banget gitu. Mungkin untuk yang belum biasa, akan menjadi sebuah hal yang terasa berat atau sulit.

Tidak ada salahnya jika kamu sedikit melanggar aturan. Semua demi sebuah proses penulisan. Karena hal yang terpenting dalam menulis, adalah tulisanmu dapat dibaca dengan baik dan dapat pesan yang akan kamu sampaikan dapat diterima dengan baik juga oleh pembacanya. Karena seberat beratnya menjalani sebuah aturan, akan lebih mudah jika kita tidak menjalaninya.

5. TAKUT MENGHADAPI KENYATAAN

Kenyataan nggak selamanya indah. Sebanyak apa author yang jadi multi bilyuner karena murni dari hasil penjualan bukunya? Kayaknya ga terlalu banyak. Seberapa besar penghasilan yang mereka dapat dari royalti sebuah judul buku? Kenyataannya adalah nggak banyak dari mereka yang bisa menyaingi kekayaan Bob Sadino.

Mungkin kita bisa mencontoh orang orang yang sukses dengan karyanya. Contohlah JK. Rowling. Hasil karyanya yang mendunia itu, menghasilkan pundi pundi uang ke rekeningnya. Berapa yang ia dapat dari royalti penjualan buku? Berapa yang ia dapat dari royalti layar lebarnya? Yang jelas, dengan hasil buah karyanya, dia bisa naik haji berkali kali kalo dia mau. Dan gue rasa kalo dia naek haji, namanya bakal berubah jadi K.H. Rowling. Nggak tau juga sih, Cuma asumsi saya aja.

6. TAKUT MENGHADAPI MERTUA GALAK

Mungkin ini yang sering dihadapi sama penulis laki laki. Penulis sering dianggap sebagai profesi yang wow, namun remeh. Remeh karena biasanya, ga banyak yang bisa di hasilkan dari profesi penulis. Biasanya si calon mertua yang realistis bakal tiba tiba galak atau minimal judes.

Jangan kalah set. Kamu harus bisa buktikan kalo kamu adalah penulis yang sukses. Caranya? Mudah. Tinggal pake setelan eksekutif, lalu pinjem mobil tetangga dan bawalah makanan kesukaan calon mertuamu ketika ngapel. Jangan lupa taburi obat tidur. Maka kamu sudah jadi penulis yang sukses. Sukses menipu calon mertuamu.

7. TAKUT MENGHADAPI KEMATIAN

Banyak penulis yang enggan melanjutkan tulisannya karena takut menghadapi kematian. Ini masalah yang serius, karena ini bukan masalah yang sepele. Dan saran saya jika kamu merasakan hal seperti itu, hentikan dulu kegiatan menulismu.

Ada baiknya jika kamu sering sering berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan yang perlu kamu hindari saat merasa seperti itu adalah jangan menulis di jalan raya, menulis saat berkendara dan menulis tanpa makan seharian. Saya tidak bisa menjamin bakalan sukses. Tapi tidak ada salahnya kalo dicoba.

Intinya, jangan sampai ketakutan ketakutan itu menghambat proses menulismu. Karena segala ketakutan adalah kelemahanmu. Katakutan adalah sesuatu yang membuatmu tidak bisa berkembang. Dan takutlah hanya kepada Tuhanmu. Karena Dialah yang memberimu segala sesuatunya.

Semoga tulisan saya kali ini, dapat bermanfaat bagi yang mau memanfaatkannya. Bagi yang nggak mau, saya nggak mau maksa. Karena segala sesuatu yang dilakukan dengan ikhlas, akan lebih baik dari pada tidak dilakukan dengan tidak ikhlas. #pujangganista

MENULIS DENGAN MUDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang