Sakura menyenderkan kepalanya di bangku mobil, rasa pusing menyerangnya karena kondisi Sakura saat ini masih belum terlalu pulih, Sasuke menyetir sambil sesekali menggenggam tangan Sakura, melihat keadaan adiknya yang lemas membuatnya khawatir, Sasuke harus bergegas pergi sejauh mungkin dari sini...dari Naruto.
"Ck, rambu-rambu sialan!" geram Sasuke. Karena rambu lalu lintas yang di atur oleh Gaara, Sasuke jadi harus memutar balik sesuai kemauan Gaara.
Mereka terus melaju sampai Sasuke merasa ada yang aneh dari mobilnya, keseimbangan mobil mulai terasa aneh, sampai Sasuke memutuskan untuk berhenti di suatu tempat bertepatan dengan gedung kosong. Sasuke keluar dari mobil dan melihat apa yang terjadi dengan mobilnya.
"Brengsek!" Sasuke menggeram lagi. Ternyata ban mobil milik Sasuke kempes, seperti ada benda tajam yang menusuknya.
"Sakura, sepertinya kita---" kalimat Sasuke terhenti ketika dia tidak melihat sosok Sakura di dalam mobil, "Sakura?" Sasuke memeriksa di belakang dan sekeliling, "SAKURA!?"
Tidak ada, Sakura tidak ada dimana-mana, apakah Sakura kabur? Tidak mungkin, jika wanita itu kabur, dia tidak akan sanggup lari secepat itu karena kondisinya masih lemah. Sasuke membuka ponsel untuk menelepon Shikamaru.
"Shika!! Aku kehilangan Sakura!! Lacak lokasiku dan---"
BUG!
Sasuke merasa ada sesuatu yang memukul punggungnya, membuat dirinya kehilangan kesadaran dan tersungkur di tanah.
"Halo? Nii-san? halo!!"
Sosok laki-laki jaket hitam dengan hoodie yang menutupi kepalanya itu meraih ponsel milik Sasuke dan mematikannya, laki-laki itu menyeringai, "Tugasku sangat menyenangkan, sekarang tinggal kubawa kau ke tempat tuan putri berada, dan biarkan aku---sang raja yang menghakimi-mu."
.
Di keramaian bandara, Ino menempelkan ponsel pada telingan kanan memakai bahunya, sementara kedua tangannya sibuk membuka beberapa berkas yang ia bawa untuk Sakura. Itachi dan Ino memutuskan untuk membawa Sakura pergi ke London bersama mereka.
"Ck, tidak ada yang angkat," gumam Ino.
Itachi yang baru saja datang habis membeli minuman menghampiri Ino, "Bagaimana?"
"Tidak ada yang mengangkat teleponku, satu pun diantara mereka, sedang apa sih!?" ujar Ino kesal.
"Kita langsung ke rumah saja, hitung-hitung kejutan untuk mereka," usul Itachi.
Ino hanya mengangguk dan mengikuti langkah suaminya.
.
Shikamaru melaju cepat memakai mobilnya, membawa paksa Temari sambil membuka laptop dan mengarahkan mereka pada posisi Sasuke.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Temari, kali ini tidak main-main.
"Mereka dalam bahaya, kakakku dan adikku," jawab Shikamaru dengan cemas.
"kenapa?"
"Aku juga tidak mengerti." Karena tidak konsentrasi, Shikamaru hampir menabrak mobil di hadapannya, dia menginjak rem mendadak sehingga dirinya dan Temari terguncang.
Wajah Shikamaru terlihat kacau, Temari tidak pernah melihat partnernya sekacau ini. Dengan helaan napas, Temari membuka sabuk pengaman, "Keluar, biar aku yang mengemudi, kau arahkan jalan."
.
Naruto menelepon Gaara, namun tidak juga diangkat, seketika perasaannya tidak enak, walaupun teman lama... Gaara adalah laki-laki sinting yang terganggu kejiwaannya, tapi Naruto yakin Gaara tidak akan mengkhianatinya. Naruto kembali ke tempat dimana dia dan Gaara ber-transaksi, Naruto yakin ada yang tidak beres, karena... Naruto meminta untuk mengalihkan perhatian Sasuke, bukan satu rumah sakit yang mengorbankan seluruh pasien yang ada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIN -God, please forgive us-
FanficKetika sekian lama mereka berpisah, kini Sakura sudah melupakan kesalahan fatalnya di masa lalu dan berbahagia sebagai tunangan dari Uzumaki Naruto. Namun, apakah kedua kakak yang sangat terobsesi padanya itu akan membiarkan Sakura bahagia sendirian...