enigma

21 2 0
                                    


Desember tahun lalu, saya dengan teman menonton film tentang Alan Turing yang guru setelkan.

Ya gimana ya,
saya juga awalnya merasa bosan. Gak tertarik. Apa banget dah. Lagian dia siapa, belum ngajak kenalan saya.

Ternyata, itu menyangkut sejarah Inggris dan kediktatoran Nazi. Mau tidak mau, arwah penasaran saya bangkit. Saya jadi pengin ngajak kenalan duluan!

Jadi, singkat cerita, si Alan Turing ini adalah matematikawan Inggris. Dia ngelamar kerja di Bletchley Park. Nah, kondisinya di Inggris ini lagi didesak sama Nazi. Terjajah, kasarannya. Dan daftar di Bletchley itu, semacam daftar buat jadi Panitia Sembilan untuk suksesnya kemerdekaan.

Awalnya beliau memang tidak bisa diterima teman satu timnya, karena sifat individualisnya.

Tapi disini saya belajar, bahwa bisa jadi ada hal yang melatarbelakangi sifat seseorang, tanpa kita tahu sebelumnya.

Alan Turing biasa dibully saat beliau bersekolah di salah satu college di Inggris, membuatnya banyak melakukan hal secara mandiri dan sendiri. Namun, kesendiriannya berhenti disaat dia merasa cocok dengan temannya, Christopher.

Jangan salahkan Turing yang semakin hari semakin jatuh hati untuk temannya. Lha, wong emang sekolahnya khusus buat laki-laki. Mau suka ma sape lagi? Lagian, yang baik sama dia, kan si Chris doang.

Itu yang membuat dia menjadi seseorang yang nyaman bekerja sendiri, antisosial, tidak mudah percaya orang lain.

Mereka merancang banyak mesin untuk menangkap radar radio Nazi, tapi sayang tidak ada satupun yang berhasil. Hingga Alan Turing mengajukan satu desain buatannya, yang sekarang kita sebut komputer.

Perlu dana yang besar untuk membiayai semua kepentingan merakit mesin Turing, yang awalnya oleh atasannya ditentang keras, keras banget seperti nasi kerak.

Namun dengan usaha yang gigih dan kerjasama tim yang semakin lama menjadi solid, pada suatu malam di bar, Turing teringat sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan kode Nazi tersebut yang biasa kita sebut enigma.

Akhirnya tersadaplah dan diketahuilah oleh mereka rencana dan susunan acara(?) yang akan dilakukan Nazi.

Terlihat berakhir bahagia?

Saya juga awalnya berpikir demikian. Namun salah besar, Turing ditangkap karena tuduhan homoseksual yang saat itu memang menjadi hal yang sangat tabu di Inggris.

Diberilah dia pilihan, hukuman penjara atau terapi jalan untuk menghilangkan kesimpangan seksual yang dia punya.

Setelah beberapa tahun menjalani terapi, dia menenggak beberapa obat telan hingga overdosed pada tahun 1954 dan puluhan tahun, tepatnya tahun 2013 barulah Ratu Elizabeth II memberikan Posthumous Royal Pardon atau pengampunan.

Pengampunan untuk mewakili para pelaku homoseksual.

Disini saya belajar adanya penerapan unzur ma qola wa la tanzur ma qola, salah satu kata-kata mutiara Arab yang berarti 'lihat apa yang dia katakan, tapi jangan lihat siapa yang mengatakan'. (Walau pengampunan itu datangnya telat banget sih bagi saya.)

Ya seperti, lihatlah apa sumbangan Turing untuk kemerdekaan Inggris. Jangan lihat kalau Turing adalah seorang homoseksual.

Dimana enigma terlihat seperti kode rumit yang mustahil dipecahkan, namun dengan usaha dan kerjasama yang menakjubkan, voila! Mereka mendapatkan hasil yang luar biasa.

Inilah mengapa saya judulkan cerita ini 'cara saya memecah enigma'.

Karena saya tidak hidup sendirian. Saya mengurai benang takdir yang diberikan Tuhan, menjadi sebuah kode yang harus saya pecahkan maksud dari sebuah 'mengapa'.

Hidup itu enigma. Terlihat tidak berarti pada awalnya, padahal dia menyimpan kunci nafasnya sukma.

Takdir itu enigma. Terlihat tidak bisa dipecahkan, dibaca saja tidak. Namun ada beberapa petunjuk yang mungkin saja kita lewatkan, bukan?

Suara kendaraan menggeram keras disaat saya mengetik terlalu banyak.

-orthomyxovirus, februari 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cara saya memecah enigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang