CHAPTER 14 ( Wisuda )

4.3K 169 7
                                    

Sarada mengetuk-ngetuk meja belajarnya sambil menompang dagunya.

Besok adalah hari yang paling membanggakan baginya, ia akan memakai toga berwarna hitam merah. Suatu kebanggan tersendiri ia bisa lulus dengan waktu yang cukup singkat, hanya 2 tahun menjalani study di konoha university ia bisa lulus dan wisuda.

Sarada menatap ponselnya yang menyala pertanda ada telepon masuk. Ia menggeser tombol berwarna hijau kemudian menempelkan ponselnya ditelinga.

"Hallo, bu.." ucap sarada di balik telpon

"Sayang, Ibu sedang dalam perjalanan menuju ke Bandara, sepertinya jam 10 malam Ibu akan tiba dirumahmu." Sarada pindah duduk diatas kasur.

"Baiklah, hati-hati.. Aku menunggumu.." Tidak lama kemudian sambungan telepon terputus.

Setengah jam berlalu, sarada merebahkan tubuhnya dikasur dan memejamkan matanya. Suara tapak kaki membuatnya membuka matanya kembali. Ia menoleh kearah jendela kamarnya yang terbuka.

"Aku disini." Sontak sarada menoleh menatap wanita yang tengah tersenyum jahat.

"Kau ?" Wanita itu mengangguk kemudian berjalan menghampiri sarada.

"Aku sudah memperingatimu, tapi sepertinya kau tidak mau mendengarkanku." Sarada diam membeku. Wanita itu tetap tersenyum kemudian duduk diatas ranjang dan mengarahkan pistolnya tepat dikepala sarada.

"A-aku-"

"Kau tidak perlu menjelaskan apapun, aku sudah tau semuanya.. Kau berciuman dengan boruto di studio tari. "  ucap sumire sambil menyeringai

"Kemudian kau pergi ke mansion boruto untuk mengajarinya menari dan setelah selesai menari kau menemaninya bermain golf, setelah itu ia mengantarmu pulang. Benar kan ?"

Sumire  menyeringai dan mendorong pistol nya ke kepala sarada, tindakan nya membuat sarada kaget setengah mati

"Da-darimana kau tau semua itu ?" Ucap sarada

Lagi lagi, sumire tertawa.

"Aku selalu tau, sarada.. Aku adalah ketua mafia.. Aku memiliki banyak anak buah yang bisa memata-mataimu.. Jadi, jangan heran."

Sarada takut setengah mati saat melihat wanita itu tersenyum jahat padanya.

"Tinggal menarik pelatuknya saja, aku yakin kepalamu akan berlubang.." sumire menyeringai kembali.

"Jangan sakiti aku." sumire menggelengkan kepalanya.

"Kau membohongiku, sarada. Ku pikir kau memang sungguh-sungguh untuk menjauh dari boruto.. Tapi ternyata kau menipuku, sayang.." Ucap wanita itu sambil mengambil pisau lipat disaku celananya.

"Boruto yang mendekatiku, aku sudah berusaha menjauh. Tapi-" ucapan sarada terpotong

"Jadi, berusahalah lebih keras.. Oh ya, aku ingin kau memilih." Sumire meletakkan pisau lipat dan pistol miliknya diatas kasur.

"Kau ingin aku menggunakan yang mana, sarada ?" Ucap sumire

"Ma.. mak.. ksudmu ?" Ucapan sarada terbata bata

Sumire mendongak menatap sarada.

"Aku ingin membunuhmu sekarang." Sarada menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya pisau adalah benda yang tepat. Aku tidak mau terburu-buru." Wanita itu langsung mengambil pisau lipatnya dan memasukkan pistolnya didalam saku celananya.

"Mendekatlah.." sarada menggeleng takut.

"Jangan buat aku marah, sarada.."

Karena merasa takut, sarada langsung mendekat kearah wanita itu.

BORUTO DAN SARADA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang