Hurt

349 17 0
                                    

Tamu-tamu sudah mulai berkurang, kini waktu telah menunjukan pukul 03.00 dini hari.

"pyuhhh" aku menghela nafas saat melihat gelas-gelas berserakan, tugasku disini bukan sebagai wanita blow job saja, tapi bertanggung jawab membersihkan sisa minuman yang dihabiskan oleh lelaki berhidung belang.

Aku membawa satu persatu gelas kosong ataupun gelas yang masih terisi minuman sedikit kedalam keranjang khusu untuk sebuah gelas.

Membawanya dengan hati-hati menuju dapur agar tidak pecah, bila saja pecah uang gajihku akan terpotong.

Kini aku sedang mengandung 5 bulan, aku sebisa mungkin menyembunyikan kehamilanku, aku takut di pecat oleh atasanku karena aku tidak mempunyai pekerjaan selain ini , hanya perkerjaan ini yang aku andalkan.

"Yura-ah, bila kau sudah selesai datanglah ke ruanganku" titah lelaki pemilik bar ini Lee Howon.

"baik tuan" aku langsung segera menyelesaikan pekerjaanku.

Entah mengapa aku begitu tidak enak hati, saat tuan Howon memintaku untuk keruangannya. "Apa aku akan di pecat?" tanya batinku. Aku begitu gugup sekali.

"duduklah" tuan howon seraya menunjuk kursi yang di depannya, aku pun langsung menuruti perintahnya dengan cepat, senyaman mungkin aku duduk meski kenyataanya aku begitu gugup sekali.

"Aku tidak akan berbasa-basi, kau cukup lama mengenalku. Dan kau tau juga bahwa aku mengetahui semuanya"

deg

Jantungku langsung berpacu dengan cepat, seolah udah mengerti apa yang akan di katakan oleh tuan Howon padaku.

"Kau sedang mengandungkan. Dan kau juga tau aku tidak memperkerjakan wanita yang sedang mengandung?" dengan muka datarnya yang di bilang bagai tembok.

"Jeosonghamnida tuan" ku bungkukkan kepalaku.

"Jadi kau tau kan kenapa aku memanggilmu kesini?"

Aku hanya mengangguk pasrah padanya.

"Tuan bisakah aku tetap berkerja apapun yang kau inginkan, aku tidak mungkin meninggalkan pekerjaan ini karena hanya ini satu-satunya untuk menghidupiku dan juga calon anakku"

"Aniyo, kau harus nya berpikir tempat ini tidak baik untuk anakmu. Aku sudah mengenalmu sejak lama, dan aku tau bagaimana kerjamu. Jadi pergilah dari sini dan cari tempat kerja yang cocok denganmu dan juga calon anakmu itu"

"Tapi tuan..." Ku lihat tuan Howon menggelengkan kepalanya.

Aku pun berpamitan padanya, dan keluar dari ruangan.

"glekk"

Ku teguk air yang terasa pait saat di tenggorokanku, dengan botol di lenganku.

"Entahlah hari ini begitu sakit bagiku"

Saat akan ku teguk lagi minuman yang ada pada genggaman tanganku, seseorang mencegahku "Tidak baik minum, bila tidak ada yang menuangkan air pada gelasmu"

Lalu pria itu duduk di hadapanku.

"Kim Min Suk?" tanyaku dengan mata yang ku paksa terbuka lebar.

Dia menyodorkan gelas padaku, lalu kutuangkan air itu pada gelasnya sampai habis dengan satu tegukan.

"Aku tau kau sedang mengandung, sebaiknya kau jagalah dia bila kau benar-benar mencintainya"

kemudian aku tersadar oleh perkataannya, yang aku lakukan hanya menghilangkan stress sesaat tapi tidak untuk anakku ini, sambil ku elus-elus perutku yang tidak terlihat rata lagi.

I'm Yours | Nam Woohyun (NC21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang