Namanya Yura

655 12 0
                                    

Dengan kasar aku menciumnya. Mengigit bibir bawahnya.

Posisi wanita itu kini ada atasku.

"Tuan tolong hentikan" wanita itu berbicara di sela aktivitas ku yang tidak ingin kulepaskan.

Aku tidak peduli dengan apa yang ia katakan. Dengan terus wanita itu melawanku tapi kekuatannya tidak sebanding denganku.

"Tuan tolong hentikan, aku hanya melakukan blow job tidak lebih"

Dengan sekali gerakan kini posisiku menindih wanita ini.

"Aku menginginkan mu" bisikku pada wanita di bawahku ini.

"Tuan kumohon hentikan" dia terus mengulangi kata itu lagi, tapi sekarang nadanya melemah. Dia menggigit bibir bawahnya, kulihat dari sudut matanya mengeluarkan air mata.

"Apa kau belum pernah melakukannya?" tanyaku pada wanita ini dengan posisi yang masih sama seperti tadi.

Dia hanya mengangguk pelan, menatapku lekat. Aku mengusap air matanya yang akan jatuh.

"Gwenchanna, aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan" tanpa harus mendengar jawabannya, aku langsung merobek baju nya. Hingga kini terlihat belahan dada itu.

Wanita di depanku ini hanya membulatkan matanya.

"Aku tidak akan membebaskanmu"

Tanpa pikir panjang, aku langsung mencium bibir dengan lembut. Kali ini tidak ada penolakan darinya, sepertinya ia pasrah akan keadaan nya.

Tanganku tidak diam, membukakan pengait bra nya kemudian ku lepas dan ku lempar begitu saja. Tanganku mulai meremas dua gundukan itu, memang tidak terlalu besar tapi ini cukup untuk membuatku bermain meremasnya.

"Akhhhhhh" wanita itu mengeluarkan lenguhannya.

Aku mulai mencium nipple nya secara bergantian, tidak hanya mencium nya saja, tapi mengisap nya. Dan disela-sela permainan ku ini aku memainkan nipple nya sehingga nipple nya kini mengeras.

Tidak hanya itu, kini tanganku mulai meraba kebagian paling sensitifnya, memasukan jari-jariku dan memainkan didalamnya.

"Kau sempit sekali" tanyaku pada wanita ini.

"Euhakhhhhh" dia menjawab hanya dengan lenguhannya saja.

"Benar apa yang di katakan barista tadi, dia benar-benar belum terpakai" batinku.

Ku buka bajuku. Rasanya tidak adil bila aku masih memakai baju ini, tidak hanya itu kini aku membuka rok yang dikenakan oleh wanita ini. Dan kami pun akhirnya naked tanpa sehelai kain pun.

"Wanna play with me babe?" ku berikan senyum smirk ku.

Tidak ada jawaban lagi dari nya, ku yakini sekarang ia sudah terperangkap permainanku.

Ku pasang posisiku senyaman dan sebenar mungkin, untuk pemula rasanya ia tau betul bagaimana harus berposisi.

Sebelum aku melakukan pada intinya, aku mulai kembali seperti biasa mencium bibirnya dengan kasar dan tidak kuberi ampun untuk dia menghirup oksigen sedikitpun.

Ciumanku kini mulai turun pada tenguk lehernya memberikan beberapa tanda kepemilikan.

Setelah itu aku meremas kedua gundukan itu.

"Akhhh"

"Akhhh"

Lenguhannya kini lolos membuat juniorku kembali menegang sempura.

Ku dekatkan telingaku pada bibirnya yang kini mengeluarkan desahan.

"Desahanmu membuatku candu baby"

"Akhhh"

"Akhhh"

"Fasterrrr please"

"Call me Woohyun"

"Wooo hh hyunn akhhhhh"

Aku mulai memasukan juniorku kini, tangannya kini memegang seprei dengan cengkraman.

"Ap pppo"

"Tapi kau menikmatinya kan?"

"Akhhhh"

"Pegang saja rambutku baby, bila kau tidak kuat menahannya"

Ku mulai memaju mundur kan juniorku dengan tempo yang lambat.

Kini desahannya semakin membulat, sesekali aku mengecup bibir nya.

"Ini benar-benar sempit baby"

Juniorku belum masuk ke dalam.Dia mengangkat kedua kakinya yang kini ada di pundakku.

Aku semakin mempercepat temponya.

Desahannya membuatku merasakan kenikmatan yang tidak bisa terbayangkan.

Setelah aku puas bermain di dalam nya. Aku pun menggantikan posisiku.

"Dogi style baby" titahku.

Dia mengerutkan dahinya. Beberapa saat ia diam dan memposisikan nya.

Pantatnya kini menghadap junior ku dan sedikit mengangkat kaki kirinya.

"Akkkhhhhh"

"Akhhhhhh"

Aku kembali memaju mundur kan juniorku, setelah aku benar-benar asyik akan permainan ini.

Kami kembali ke posisi semula. Aku menindihnya kembali.

Memasukan kembali juniorku yang sudah tidak sabar ingin mengeluarkan cairan.

Aku belum juga menerobos selaput darah itu. Aku kembali mencobanya. Ia meringis kesakitan.

"Tahan baby ini tidak akan lama"

Kini aku mempercepat temponya, dan aku berhasil menerobos selaput darah itu. Tubuhnya melemah tapi yang ku masih rasakan ia belum sampai ke puncak.

Setelah juniorku benar-benar menancap sempurna di dalamnya. Ku merasakan cengkraman darinya sangat kuat.

Aku kembali mempercepat temponya kuyakini aku akan sampai pada puncak dan

Cairanku berhasil menyembur pada rahimnya, kami benar-benar sampai puncak secara bersama.

Aku ambruk di tubuhnya. Ku kembali mencium bibirnya sekilas.

Dan kini aku memposisikan kepalaku dekat dengan telinganya.

"Gomawo. Kau milikku, dan aku milikmu"

"S s ia appa namamu tuan?" tanyanya dengan napas yang terengah-engah.

"Aku Nam Woohyun, lalu bagaimana dengan kau?" kami masih berada di posisi tadi belum berubah sama sekali. Rasanya enggan untuk mengubahnya.

"Aku Kim Ah Young, panggil aku Yura saja"

"Baiklah, yura-ssi"

Kini aku mengubah posisiku menjadi menghadap padanya. Tanganku kiriku ku gunakan untuk menjadi bantal untuk nya, dan tangan kananku memeluknya dengan erat. Ia terbenam dalan dada bidang ku. Aku menyelimuti tubuhku dan juga dengannya. Dan kami pun akhirnya tidur karena kelelahan.






Pengen update aja😂

Vote dan komen💋

I'm Yours | Nam Woohyun (NC21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang