3

22.1K 1.2K 34
                                    

Archer

Demi Tuhan, kenapa membaca satu email saja rasanya seperti setahun?

Aku bergeser dari posisi dudukku yang tidak nyaman karena milikku yang sudah mengeras dan aku mengerang. Bayangan Lea berbaring di ranjangku membuat semua itu jadi lebih buruk.

Cepat selesaikan Black!

Aku membalas email Alexa tentang jadwal temu dengan klien besok dan memintanya menyiapkan penerbangan untuk akhir pekan ini ke Napa. Aku ingin melakukan sesuatu. Sesuatu yang menyenangkan dengan Lea. Seperti kencan. Aku meringis ketika kata kencan terbersit di otakku. Itu kata yang masih terasa aneh bagiku tapi aku menginginkannya dengan Lea. Dan untuk saat ini aku menginginkan dirinya, berada jauh di dalam dirinya, merasakan kehangatan miliknya yang basah membungkus milikku dan aku tak bisa menahanya lebih lama lagi.

Pintu kamarku mengayun terbuka dengan mudah saat aku mendorongnya dan satu erangan meluncur saat aku melihat apa yang ada di atas ranjangku. Lea berbaring di sana, tangannya terikat di atas kepalanya dan tertambat ke batang besi kepala ranjang. Rambut pirang platinanya tersebar dan berantakan.

Sialan, itu terlihat sangat seksi!

Lingerie merah gelap berbahan sifon  memperlihatkan tubuhnya dengan samar, kakinya yang panjang dibungkus stoking, dan garter yang melingkari pahanya itu luar biasa panas di tambah strappy shoes yang ia gunakan itu membuatnya jadi lebih dari menggiurkan. Pikiran gelap langsung menyergapku, bayangan aku berada di atasnya membawa cambuk kulit dan mencambukinya, membuat kulit putihnya bergalur-galur merah setelah itu menyetubuhinya dengan keras hampir tak tertahankan. Tapi aku berusaha mengekang sisi gelap diriku. Berjalan perlahan mendekatinya dan berdiri dengan mulut menganga tak mampu merangkai satu kalimat pun untuk keluar.

"Aku sakit Archer dan aku butuh kau untuk menyembuhkanku," desahnya. Napasku berubah dangkal dan tiba-tiba celanaku menjadi lebih sesak.

"Lea? Apa yang kau lakukan?" Dahinya berkerut membentuk huruf V, terlihat tidak suka dengan reaksiku.

"Aku ingin menyenangkanmu," jawabnya.

"Kau tidak harus melakukan ini," ucapku. Aku memandang keseluruhan tubuhnya dan mengerang. Dia mendengus.

"Kenapa tidak bilang saja kalau aku begitu cantik dan seksi dan kau akan bercinta denganku hingga aku akan memohon padamu untuk terus dan terus?" ucapan frontalnya membuat semua pengendalian diriku runtuh.

Aku melempar akal sehatku dan merangkak naik ke atas ranjang dan dalam sekejap aku sudah berada di atasnya. Aku memulai dari telinganya menjilat dan menggigitnya lembut. "Kau begitu panas dan aku tak sabar untuk merasakan berada di dalam dirimu lagi, merasakan milikmu yang ketat dan panas memijat milikku dengan begitu nikmat dan mengisi dirimu dengan cairanku yang panas."

Dia mengerang mendengar ucapanku dan matanya menyala dengan binar seksual yang membara. "Sialan, Archer! Aku menginginkanmu juga!" Dia mendorong pinggulnya ke atas menggesek milikku yang sudah mengeras dan menuntut untuk dibebaskan. "Lepas celana sialanmu itu!"

Aku tak perlu di suruh dua kali, aku mengangkat tubuhku menarik lepas celanaku beserta celana dalamku dan membuka kemejaku lalu melemparkannya ke seberang ruangan dan mulai melumat bibirnya, mencecap setiap rasa manis di setiap sudut bibirnya dan mulai mendorong mulutnya terbuka, menyelipkan lidahku masuk untuk melakukan tarian panas dengan lidahnya. Dia mendesah saat aku menghisap bibirnya dan aku turun ke lehernya meninggalkan tanda merah di tempat aku menghisap dan menjilatnya. Tanganku menarik lepas tali lingerie dan membebaskan tubuh indahnya. Kulitnya yang putih terasa begitu lembut di kulitku dan mataku tertuju pada payudaranya yang mengeras. Mengacung, menantang diriku.

The Returning Past (Trilogy Past #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang