"Wanita muslimah yang baik akhlaknya dan bijak pembawaannya laksana mutiara dilangit ketujuh, tak sembarang orang bisa melihat dan menyentuhnya".
***
Minggu yang sangat indah saat pagi menyapa mentari tersenyum seakan mengisyaratkan apalah diri ini yang tak sebanding dengannya. Memulai pagi dengan dibalut kerudung hitam , perpaduan ungu batik gamis yang menjuntai dengan manisnya ." oke aku udh pas ni dengan acara, pastinya gak salah kostum , baju, jilbab, udah menunjang fisik ni .Barang kali dapat jodoh di sana".sambil berpamitan dan melaju dengan kencang ke acara kajian hijrah untuk remaja .
Sesampainya di tempat kajian Anna pun melihat kakak yang dikenal dengan nama Nurhasana, dengan pakaian serba tertutup hingga menutup kaki . bak matahari yang tak dapat di lihat oleh manusia bahkan laki-laki, karena sinar nya yang terang hingga mata orang lain ter-tunduk tak berani menatap.
"Assalamualaikum kak, malu ni aku gak pede sama pakaian kayak gini". Bersamaan melirik seorang ikhwan yang ganteng nya gak ketulungan.(eak baperkan ni gue jadi nya, lanjut aja deh lagi ya ceritanya).
" waalaikumsalam, cantik kok dek dan pas kenapa harus bicara gitu ? Gak pede itu saat kita mengumbar aurat dengan tidak merasa bersalah."sambil menepuk-nepuk pundak Anna.
***
"Kajian pada kesempatan kali ini adalah hijrah itu gak mudah yang akan di sampaikan oleh motivator kita. Beri sambitan eh maksudnya sambutan bang Wasril Tanjung".Begitulah pembukaan acara oleh MC, hingga acara pun di tutup dengan tepuk tangan.***
Satu kata yang Anna ingat sampai menusuk ke hati yaitu:" wanita manapun yang melepaskan hijab selain di rumah suaminya, maka sungguh ia telah membuka aib antara dirinya dan Allah swt.Di gantung dulu ya ukhty wa akhi , aku tau kok di digantung itu sakit .
Dari pada sedih mending klik bintang cobain barang kali gak berfungsi.
YOU ARE READING
Mutiara dibalik hujan
Teen Fictionanna adalah seorang anak remaja yang baru mencicipi indahnya masa abu-abu . banyak perjuangan yang ia harus hadapi mulai dari ketidak senangan teman-temannya tentang perubahan dirinya . bahkan harus menahan pahitnya perkataan orang tua tentang hijra...