They... 2

11 1 0
                                    

Pagi hari mood Lena sudah dibuat buruk oleh pertengkaran dengan kakaknya karena camilan Lena yang hilang entah kemana. Lena berjalan malas menyusuri koridor sekolah yang masih sepi, ditangannya tergenggam novel berbeda dari yang ia baca kemarin.

Lena duduk ditempat duduknya, mulai melakukan hobinya. Apalagi kalau bukan membaca.

Semua tenang-tenang saja sampai seseorang datang menghampiri Lena.

"Hai." Sapa orang itu ketika duduk didepan tempat duduk Lena. Lena mendongakkan kepala, ingin tahu siapa pemilik suara tersebut.

"Mau apa lo kesini?" Lena mengeluarkan tatapan tajamnya. Tatapannya tentu tak berhasil membuat orang itu pergi.

"Mau nyapa lo." Jawab orang itu enteng.

"Terus maksud lo kemarin bayarin minuman gue apa?" Ya, orang itu Galeo. Orang yang membayar minuman Lena entah apa alasannya.

"Gue bayarin minuman lo karena gue merasa kalo lo gak punya ongkos buat jajan."

"Kalo kayak gitu ngapain gue datang ke kafe kalo gue aja merasa gak punya duit?" Tanya Lena bermaksud membalas perkataan Galeo yang dirasa mengejeknya.

"Ya habisnya lo gak pernah jajan waktu istirahat." Lena menatap Galeo dengan tatapan aneh.

"Terus itu masalah buat lo?" Semprot Lena dengan nada tak suka.

"Ya enggak sih, tapi apa lo gak kelaperan?"

"Mau gue kelaperan ataupun enggak, itu bukan urusan lo! Lagian lo selama ini nge stalk gue ya?!" Tuduh Lena, dalam hati Galeo membenarkan perkataan Lena.

"Ya... ya enggak sih, cuma gue gak pernah liat lo di kantin aja." Galeo terbata. Mengapa Lena bisa tahu bahwa dirinya sering memantau Lena dari kejauhan.

"Hah? Di kantin? Emang lo cctv kantin sampe tau siapa aja orang yang datang ke kantin?" Lena semakin membuat Galeo terpojok.

"Iya, gue sering liat siapa aja yang pergi ke kantin." Galeo menjawab enteng, berusaha menutupi kegugupannya.

Sudah tak peduli lagi, Lena akhirnya hanya mendiamkan Galeo yang berusaha mengajak Lena berbicara. Terus bercerita dan berusaha membuka topik baru.

Karena bosan tidak ditanggapi Lena dan satu persatu anak kelas Lena berdatangan, akhirnya Galeo pergi meninggalkan Lena yang masih diam membaca buku ditempatnya.

***

Bel istirahat berbunyi, seperti biasa, semua murid SMA Jayadharta berhamburan keluar kelas menuju kantin.

Sekarang Lena terduduk di perpustakaan, membaca novel yang ia bawa dari rumah.

"Nih, payung buat lo." Galeo yang baru saja tiba duduk di depan Lena menyodorkan payung berwarna merah hati.

"Hah payung? Emang hari ini hujan? Lagian gak mendung sama sekali." Lena melihat ke luar perpustakaan melalui jendela perpustakaan sekolahnya.

"Udah bawa aja. Nanti pulang sekolah bakal hujan." Paksa Galeo.

"Tau dari mana lo kalo hari ini bakalan hujan?"

"Alam bilang ke gue, katanya hari ini gak mendung tapi bakal hujan. Aneh kan? Tapi lebih aneh lagi gue percaya-percaya aja. Udah sana ambil aja payungnya." Paksa Galeo lagi. Mau tak mau Lena mengambil payung dari Galeo sambil terus menatap Galeo dengan tatapan aneh.

Setelah payung itu diambil oleh Lena, Galeo berdiri dan berlanjut pergi meninggalkan perpustakaan. Lena masih menatap aneh Galeo sampai Galeo tak lagi dilihatnya.

They...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang