Ketika mentari pagi sudah menyapa, sudah siapkah kamu mulai menata hati mu kembali, setelah dirusak olehnya?
-azchr.Suasana di sekolah yang mencekam seakan luntur begitu saja, tidak seburuk yang ku kira bahkan jauh dari kata buruk. Tak lama setelah mama meninggalkan ku disekolah, ada seseorang gadis berkuncir dua yang berlari lari kearah ku membuat kuncirannya bergoyang ke kanan dan ke kiri, lucu sekali dia. Bibirnya terangkat sangat lebar, dia memperhatikan name tag yang kupakai.
"senjariani pratiwi, sepuluh ipa dua". Gadis ini mengeja namaku dengan wajah bingung, tak lama kemudian bibirnya terangkat lagi dan memelukku. Aku bingung sebenarnya apa yang dia lakukan, bagaimana jika orang menilai bahwa kami pasangan sesama jenis, oh tidak! Meski aku penyendiri selama bertahun tahun aku masih menyukai laki laki, masih mengagumi dada bidang seorang laki laki.
Dia menepuk pundakku membuyarkan pikiranku, sesaat kemudian dia mengulurkan tangannya.
"hai senja, namamu bagus sebagus langit di sore hari. Namaku Nada prima, dari kelas sepuluh ipa dua. Tunggu, kamu mengira aku menyukaimu ya. Kamu tahu mengapa aku memelukmu? Karena aku senang bertemu dengan teman yang sekelas denganku. Setidaknya aku tidak akan merasa sendiri lagi. Senang bertemu denganmu senja, semoga kita menjadi teman yang baik sampai masa SMA berakhir". Ucapnya, penjelasannya sangat panjang seperti sedang nge-rap. Mimpi apa aku semalam mendapat teman yang sangat bawel seperti ini, tetapi sedikit lebih baik dari pada sendiri. Mungkin dia yang akan memberi warna di masa SMA ku.
"terima kasih, senang berkenalan denganmu juga. Ayo kita ke kelas, nanti terlambat". Jawabku, mungkin terlihat kaku baginya.
Nada menarik tangannku sambil bersenandung ria. Benar kata mama SMA pancasila memang sangat luas, struktur bangunannya memang terlihat sudah tua namun terlihat semakin indah, di ujung sekolah ada sebuah taman yang tersembunyi sangat rindang dan indah. Tampaknya itu akan menjadi tempat favoritku disekolah ini.
Lorong sekolah memang masih terlihat sepi, hanya terlihat beberapa siswa yang sedang membaca buku atau memakan bekal sarapannya. Aku ingat pesan mama, bahwa aku harus tersenyum dan menjalankan sesuatu dengan ikhlas. Oh iya, kebetulan kelasku terletak di ujung sekolah dekat dengan taman itu.
Aku bahagia sekali tuhan telah memberikan keindahan di hari pertama ku sekolah.
-senja, si penyendiri yang sedang.
bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Redanya Hujan
Genç KurguSenja yang merekah indah. Seakan memberi makna. Bahwa segala keindahan tidak akan. berlangsung dengan lama. Jadi nikmatilah ketika ia datang. Dan kenanglah ketika ia pergi.