Pada hari minggu, Terence melihat pacar baru ayahnya kerumah, dan sebelum terjadi pertengkaran seperti biasanya, Terence mengajak Nezzie untuk berjalan-jalan.
Ketika mereka sedang jalan di tempat sepi, Nezzie melihat penjual ice cream yang jaraknya lumayan jauh sekitar 30 m dari tempatnya berdiri, dan Ia pun meminta Terence untuk membelikannya.
Terence menyuruh Nezzie menunggunya di bawah pohon karena cuaca sedang panas. Saat Terence sedang membeli ice cream ia mendengar teriakan adiknya, ia pun langsung menoleh dan mendapati adiknya sedang diancam oleh 2 orang pemabuk. Seketika itu juga Terence langsung berlari hendak menyelamatkan adiknya. Disaat ia sudah semakin dekat, salah satu pemabuk menyiramkan cairan bening yang Terence yakin adalah air keras, karena dengan melihatnya saja sudah bisa ditebak. Ia langsung menarik Nezzie menjauh tetapi terlambat sudah, air keras itu telah mengenai tangan kiri Terence dan hampir sebagian tubuh Nezzie termasuk wajahnya. Seketika itu juga Nezzie berteriak histeris karena sakit yang ia rasakan, Terence yang juga terluka hanya bisa meringis menahan sakitnya karena ia juga harus melindungi adiknya jika ada serangan lagi.
Dengan tubuh yang masih sakit sekuat tenaga Terence melawan 2 pemabuk itu, disaat ia sedang berurusan dengan seorang pemabuk, seorang dari mereka juga tidak segan-segan menusukkan sebilah pisau pada dada Nezzie yang sedang kesakitan. Melihatnya Terence pun langsung menyambar orang itu dengan sekuat tenaganya sampai orang itu pingsan dan seorang lagi ia berikan tusukan bertubi-tubi dengan pisau yang tadi ditancapkan pada dada Nezzie. Setelah itu ia melihat adiknya yang sudah terkapar lemas tak berdaya dengan baju yang dilumuri darah. Dengan masih menahan rasa sakitnya ia menggendong Nezzie yang sudah diambang maut menuju Rumah sakit. Beruntung nya saat dijalan ada seorang pemuda baik hati yang bersedia memberikan mereka tumpangan. Dan ketika di Rumah sakit langsung saja 2 orang itu mendapat pertolongan.
Tetapi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Terence Abigail
HorrorTerence Abigail.. "Jika aku tidak bisa bahagia, maka orang lain pun tidak akan pernah"