4

19 3 1
                                    

     Tetapi kemalangan menimpa nasib Nezzie.. Bocah tujuh tahun itu sudah kehilangan banyak darah, dan sebagian tubuhnya terkena luka bakar yang hebat karena air keras, dan parahnya lagi jantungnya sudah hancur, sehingga pihak Rumah sakit tidak bisa menyelamatkannya.
    Mendengar berita itu Terence yang masih kesakitan akibat luka bakar ditanggan kirinya itu berteriak histeris memanggil adik kesayangannya itu. Ia tidak Terima adiknya mati mengenaskan seperti itu.
    Pihak Rumah sakit mengantarkan Terence dan mayat Nezzie ke rumahnya. Ayahnya sempat kaget melihat Nezzie yang tewas mengenaskan. Tetapi kejadian itu tidak meluluhkan hatinya tidak lama setelah itu ayahnya malah menikah dengan pacar barunya itu. Terence yang tadinya sudah depresi karena kehilangan adiknya kini menjadi makin depresi. Ia selalu mengunci diri di kamarnya. Setiap hari ayahnya pun selalu menjelek-jelekkan Terence.
    Hingga pada suatu hari, Terence yang semakin depresi akhirnya memutuskan untuk memulai hidup baru.
   Ia keluar kamar dan mengambil sebilah pisau yang baru diasah hingga terlihat sangat mengkilat. Ia berjalan menuju kamar ayahnya, disana ia melihat istri baru ayahnya yang sedang menggendong bayi kecil. Kemudian tanpa belas kasihan Terence membantai ibu tirinya itu dan juga bayinya. Ketika ayahnya pulang dari bekerja, ia melihat Terence sedang makan di ruang makan, ayahnya sempat terkejut tapi kemudian ayahnya bergabung untuk makan. Wolter bertanya pada Terence dimana ibu dan adik barunya, tetapi Terence hanya menjawab mereka disini di dalam perutku. Wolter yang terkejut pun langsung memuntahkan makanan yang ia makan, dan akhirnya terjadi perkelahian.
    Terence mungkin kehilangan mata kirinya tapi ia senang bisa memenggal kepala ayahnya.
    

"If I can't be happy, then others will never"
-Terence

Terence AbigailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang