Is That Outrageous? (4)

1.7K 201 47
                                    

Pertama, gue emang sibuk. Jadi kayaknya bakalan sebulan sekali upnya. Maklumin yaaaakk.

Kedua, buat yang udah nunggu dengan sabar. makasih baget, karena tetap sabar, dan tolong banget terus sabar yaaaa

Ketiga. Warning!!!!!! Ini bisa bikin reader berpikiran *piiiiipp*. Tapi gue saranin yang dibawah umur sebaiknya menahan diri buat baca.

.

.

Just Tease Me! Not With The Others

.

.

Chapter 04
Is That Outrageous

.

.

Happy Reading 😊

.

.

Bas membuka matanya perlahan saat wajahnya merasakan silau dari sinar matahari. Hal pertama yang dilihatnya adalah langit langit putih dan sebuah ruangan yang terasa asing. Bas mendudukkan tubuhnya, matanya menyapu seluruh sudut dari ruangan itu. Dari sebelah kiri tubuhnya hingga ke bagian kanan. Sebuah rak buku yang cukup besar, meja kerja, televisi, lemari dan seonggok tubuh yang berbaring menghadapnya di ranjang yang sama. Menatapnya dengan intens sebelum mengeluarkan sapaan.

"Pagi." Sosok itu melemparkan senyum kecil yang Bas tidak pernah lihat.

Sebelum dia sadar, nafasnya terhenti, jantungnya berdegup kencang, dengan gerakan reflek, dia melompat dari ranjang dan menatap horor pria yang tengah tersenyum dengan wajah innocent padanya. Disaat seperti ini, otak Bas memikirkan kemungkinan kesehatan jantungnya akan menurun dengan drastis jika terus menerus berurusan dengan pria ini.

"Ke_kenapa kau disini?" Tanya Bas setelah berhasil mendapatkan kembali kendali dirinya.

God menaikkan satu alisnya. "Ini apartemenku, kau tau?" Jawabnya. Dia menyingkap selimut yang menutupi seluruh tubuhnya hingga perut, memamerkan dada bidang dan perut sixpacknya yang tidak berbalut apapun walau sekedar seulas benang.

Blush!

Bas merona melihat tubuh bagian atas pria itu. Jantungnya yang telah mereda kembali menggila.

Kepalanya menggeleng keras. 'Bas sadarlah!' Batinnya mencoba menyadarkan dirinya bahwa itu bukanlah sesuatu yang bisa menggoyahkan imannya.

Tapi tunggu dulu, apa mereka berdua tidur satu ranjang semalam? Dan hei, kenapa God telanjang? Memikirkan itu, Bas menunduk melihat tubuhnya sendiri.

Pikirannya tidak bisa berhenti untuk tidak memikirkan kemungkinan terkecil dan tergilanya saat matanya menangkap dirinya berbalut kemeja putih yang dua ukuran lebih besar dari ukuran tubuhnya. Jelas sekali kemeja itu bukan miliknya. Dan hei, bagaimana dengan celana olah raganya. Karena jujur saja saat ini Bas hanya mengenakan celana dalam saja, membuat paha mulusnya terekspos.

Blush!

Seketika Bas kembali merona. Dia menatap God dengan wajah yang tidak terbaca. "A_apa yang telah terjadi padaku?" Tanyanya takut takut.

Mendengar pertanyaan itu God menyeringai, dia membangkitkan tubuhnya dan turun dari ranjang. Ah, pria itu ternyata hanya setengah telanjang, karena dia masih mengenakan bawahan dari piamanya.

Just Tease Me! Not With The OthersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang