Di sekitaran Solo Baru, tempat tinggal Ayudisa, kos-kosan Pak Koki lebih tepatnya. Hari itu Luka datang pagi-pagi, menjemput si kekasih hati, untuk diajaknya berangkat bersama ke perusahaan tertuju dalam rangka interview.
Luka sudah nongkrong di atas motor maticnya, tepat di depan gerbang kos-kosan Pak Koki, menunggu Ayudisa yang agak lama, yang ternyata perempuan itu masih berdandan sedikit katanya.
Sedikit, tetapi hasilnya seperti bidadari. Begitu batin Luka ketika Ayudisa keluar dari kamar dan berjalan menghampirinya. Untung saja si pemuda hanya membatin, jika diungkapkan secara gamblang, bisa-bisa Ayudisa besar kepala.
"Nggak usah dandan juga, kita mau interview, bukannya kondangan." Cibir Luka. Meski batin baru memuji penampilan si kekasih hati, tetap saja yang keluar dari bibirnya hanya kata-kata jahanam.
"Justru itu Luka, kita harus terlihat fresh dan percaya diri saat interview, supaya HRD yakin untuk menerima kita."
"Kan kita sudah pasti diterima kalau datang. Lupa ya?"
"Tetap saja, kita harus memberikan kesan yang menarik perhatian."
"Terserahlah." Luka kalah, atau lebih tepatnya mengalah. Lagipula kalau ia terus berdebat dengan Ayudisa, tidak akan ada habisnya, bisa-bisa mereka malah terlambat datang interview hanya karena perdebatan yang tidak bermutu.
"Ya sudah, ayo berangkat sekarang, Luka!" Ayudisa pun segera naik ke jok belakang motor Luka, lalu si empunya pun segera menghidupkan mesin motor tersebut, untuk kemudian cabut ke tempat tujuan.
Lima menit saja, mereka sudah tiba di perusahaan yang dituju. Mula-mula Luka turun terlebih dahulu dari motornya, lalu mengatakan kepada satpam yang jaga kalau mereka diundang untuk interview hari ini. Setelahnya Luka dan Ayudisa diarahkan masuk untuk memarkir motor terlebih dahulu. Kemudian pak satpam pun mengantar mereka hingga ke depan ruang HRD.
Di depan ruangan tersedia beberapa tempat duduk, dan mereka pun memutuskan untuk menunggu terlebih dahulu di sana. Sementara satpam yang tadi masuk ke ruang HRD untuk memberitahukan kepada yang bersangkutan bahwasanya peserta interview hari ini sudah datang.
Tak lama, pak satpam pun keluar lagi dari ruang HRD. Beliau menghampiri Luka dan Ayudisa yang duduk di depan, lalu memberitahu mereka. "Mas, mbak, tunggu dulu di sini, nanti staff HRD akan panggil untuk interview."
"Baik pak, terimakasih sudah diarahkan." Begitulah tanggapan Luka kepada beliau.
"Sama-sama." Balas pak satpam. Lalu beliau berjalan keluar lagi dari gedung perkantoran tersebut, meninggalkan Luka dan Ayudisa di ruang tunggu.
Sekitar lima belas menit Luka dan Ayudisa menunggu di luar, akhirnya Ayudisa pun dipanggil oleh seorang staff HRD untuk melakukan interview terlebih dahulu.
Sebenarnya Ayudisa agak gugup, karena ini adalah interview pertamanya. Tetapi ia tetap berusaha supaya tidak terlihat demikian.
Ayudisa diarahkan oleh staff HRD tadi untuk masuk ke ruang manager HRD, setibanya di dalam, ia langsung dipersilakan untuk duduk.
"Silakan duduk." Ujar si ibu manager HRD.
Dengan hati-hati namun tetap berusaha terlihat percaya diri, Ayudisa duduk tepat di depan manager HRD tersebut. Hanya ada meja kerja saja yang memisahkan keduanya.
Sejenak manager HRD tersebut memeriksa berkas-berkas milik Ayudisa terlebih dahulu, sebelum akhirnya berkata,
"Aruna Ayudisa Laksmani, SE. CV anda bagus, rekam jejak akademik anda juga luar biasa. Sebenarnya anda bisa bekerja di tempat yang jauh lebih baik, tetapi kenapa anda malah memilih melamar di perusahaan garment?"

KAMU SEDANG MEMBACA
SOLO RAYA
RomanceAfter BUMI JOGJA "Nanti Solo akan tahu, tentang kita yang tak mudah berlalu." Start: 13/08/2021 End: -