Peserta yang lolos ke babak selanjutnya dianjurkan tinggal di asrama yang sudah disediakan supaya lebih fokus dalam mengikuti kompetisi. Rata-rata peserta memang anak-anak yang berumur 6-10 tahun. Aku mulai bisa terbiasa dengan teman-teman yang ada diasrama, meskipun kita bersaing dalam kompetisi ini tapi kami tetap bisa berteman dengan baik. Tak jarang juga aku merasa iri pada yang lain karena sering sekali di jenguk orang tua mereka yang asalnya luar kota sekalipun, tapi aku tetap harus semangat toh Bi Siti dan bu guru juga sering datang untuk menjenguk dan membawakan makanan enak. Setiap harinya aku disibukkan dengan latihan bersama teman-teman, aku jadi sedikit melupakan rasa sedih ku karena orang tuaku tidak pernah sekalipun datang untuk menjengukku. Kompetisi demi kompetisi telah aku lewati. Kini aku sudah mencapai tiga besar dan aku bersyukur bisa sampai sejauh ini dengan perjuangan dan do’aku. Dibabak tiga besar ini aku semakin keras berlatih karena acara akan tayang ditelevisi secara langsung. Aku dapat giliran terakhir pada kesempatan kali ini. Aku lihat penampilan kedua temanku yang masuk tiga besar sangat memukau bahkan perolehan vote dari penonton sangat tinggi, jika aku ingin memenagkan kompetisi ini aku harus mendapatkan vote lebih tinggi dari kedua temanku. Aku sangat gugup. Terbayang jika aku gagal dikesempatan kali ini maka perjuanganku akan sia-sia, oleh karena itu aku meyakinkan diriku bahwa aku pasti bisa. Aku teringat nasihat ibu guru diruang ganti “Fasha.. Perjuanganmu kali ini sudah sangat berharga, jadi apapun hasilnya nanti kamu harus tetap memberikan yang terbaik!”. Ku jadikan nasihat ibu guru sebagai motivasiku. Aku pun segera masuk ke panggung, karena aku peserta terakhir aku tampil dibalik layar interaktif, jadi jika vote yang aku peroleh lebih banyak dari dua peserta sebelumnya layar interaktif itu akan terangkat. Aku mulai bernyanyi membawakan lagu Because Of You, Kelly Clarkson. Musik mulai berbunyi, aku pun bernyanyi. Aku bernyanyi dengan penuh penghayatan dan sepenuh hati. Entah bagaimana penampilanku, hanya penonton dan juri yang menilai, sampai lirik-lirik lagu terakhir layar interaktif belum juga terangkat, samar aku lihat perolehan voteku masih lumayan jauh dari dua peserta sebelumnya. Aku mulai panik, namun aku tetap berusaha tenang supaya penampilanku maksimal. Sampai lagu hampir habis pun layar interaktif belum juga terangkat. Aku pasrah dan tetap berusaha tenang sampai lirik terakhir kunyanyikan. Saat aku menyanyiakan lirik terakhir dengan improvisasiku tiba-tiba layar interaktif terbuka didetik-detik terakhir. Semua penonton bahkan juri memberiku standing aplouse, Aku Sangat senang dan tidak percaya, pembawa acara membeiku selamat dan dengan begitu antusias mengumumkan bahwa aku lah pemenang kompetisi The Rissing Kids Indonesia yang pertama. Dengan reflek aku langsung sujud dipanggung dan menangis bahagia, teman-teman dan dua peserta lain pun masuk ke panggung lalu memelukku memberi selamat. Aku sangat bahagia, setelah menerima piala dan penghargaan aku langsung lari menuju ke tempat ibu guru dan Bi Siti aku memeluk mereka, Aku sangat berterima kasih pada mereka karena selalu ada saat aku memerjuangkan ini semua. Ibu guru dan Bi Siti pun menangis bahagia. “Fasha” kudengar ada yang memanggil. Aku pun menoleh. Setengah kaget dan tidak percaya ternyata itu ayah dan juga ibu disamping ayah. Aku terdiam tidak berbicara apa-apa. Ayah mendekat, apakah ayah akan memukulku?tanya ku dalam hati, aku memejamkan mata karena takut. Tiba-tiba ayah menarikku dan memelukku erat, kurasakan ayah menagis sambil memelukku, kulihat ibu juga menagis, entah apa artinya semua ini. Aku masih terdiam, sesekali aku melihat kearah ibu guru dan Bi Siti meminta penjelasan. Ibu guru mendekat “Fasha, perjuangan kamu sekarang sudah berhasil, kamu anak yang baik jadi kebahagiaan yang pantas kamu dapatkan” kata ibu guru membuatku bingung. “Maksud ibu guru apa?” Tanyaku kemudian. “Kamu pasti tahu apa maksud ibu guru apa.” Kata ibu guru lagi. Aku kembali menatap ayah dan ibu “Ayah, Ibu maafin Fasha kalau selama ini Fasha buat ayah dan ibu susah dan sedih, walaupaun Fasha bukan anak...” belum sempat aku menyelesaikan kalimatku ayah menyuruhku diam dan memelukku lagi bahkan ibu juga ikut memelukku sambil menangis sesegukan. “Seharusnya ayah dan ibu yang minta maaf, selama ini selalu jahat sama Fasha, Fasha anak baik seharusnya ayah dan ibu beruntung punya anak berbakat dan baik seperti Fasha, ayah dan ibu merasa gak pantas jadi orang tua” Kata ayah penuh penyesalan. “Ayah jangan bilang gitu walaupun aku bukan anak kandung ayah dan ibu aku tetap sayang sama ayah dan ibu, aku gak pernah marah atau benci sama ayah dan ibu, aku sayang ayah dan ibu, aku juga mau kok jadi anak ayah dan ibu selamanya” terangku panjang lebar. Ibu memelukku lagi “Fasha, itu anak kandung ayah dan ibu, maafkan ayah dan ibu” kata ibu sambil menangis.”Apa? tapi ayah bilang..” “Fasha, sayang, Fasha ingat gak waktu Fasha tanya tentang tes DNA?” Kata ibu guru memotong. Aku menagangguk. “Nah ayah dan ibu sudah membuktikannya selama kamu ikut kompetisi ini sayang, ayah dan ibu sudah melakukan tes DNA itu dan hasilnya kamu memang anak kandung mereka.” Terang Ibu guru, membuatku senang bukan main. “Bener kan ayah, ibu, aku ini anak kandung kalian?” tanyaku memastikan, “Iya sayang” Jawab ayah. Aku memeluk ayah dan ibu erat. “Maafin ayah dan ibu ya sayang”.
Begitulah cerita masa kecilku yang penuh perjuangan, ternyata selama ini ayah salah paham saat ibu mengandungku, ibu difitnah kalau ibu pernah tidur dengan laki-laki lain oleh temannya sendiri karena iri dengan kepopuleran ibu dulu saat masih jadi model dan bahagia menikah dengan ayah yang juga seorang penyanyi terkenal dan semenjak saat itu ayah dan ibu sangat memerhatikan dan sayang padaku. Aku menjadi penyanyi seperti ayah. Aku sangat bahagia. Memang benar semua ini akan indah pada waktunya.Tamat
Hai.. Reader gmn dengan cerpen ku hehehehe kurang greget gmn gitu gak sih.. Hehehhe he...
Semoga kalian suka Dan memberiku banyak vote..
Terima Kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Pada Waktunya (Complete)
Short StoryNafasha adalah gadis kecil cantik yang berjuang mendapat kan kasih sayang kedua orang tua nya Mau tau kisah nya...?? Yuk baca