Kamu dan sepucuk kenangan

(.)

Seseorang bertanya kepadaku
"Jika suatu hari kau melihat dia bersama orang lain, apa reaksimu?"
Aku pun menjawab dengan senyuman yang berbeda
"Aku akan menyapa dengan hangat
Dengan raut wajah yang semangat"
Lalu ia bertanya kembali
"Akankah hatimu baik-baik saja saat itu?"
Seketika aku diam dan menjawabnya dengan suara pelan
"Tentu tidak"
Dan ia bertanya dengan bingung
"Lalu, mengapa kau menyapa dia dengan semangat sedangkan di sisi lain kau merasakan sakit yang sangat hebat"
Sekali lagi aku menjawabnya dengan suara pelan
"Bagaimana bisa aku menunjukkan raut wajah yang dirasakan hatiku saat itu sedangkan dia sudah bersama dengan orang lain"
Lalu ia bertanya lagi
"Kau masih menyayanginya?"
Dan kali ini aku menjawab disertai tetesan air mata
"Ya! Aku masih menyayanginya. Betapa besar rasa sayangku untuknya betapa besar rasa cintaku untuknya betapa besar pengorbananku untuknya. Tapi kau lihat, dia meninggalkan aku demi orang yang jauh lebih sempurna dariku.
Aku masih ingat dulu ia berjuang untuk mendapatkanku, dengan cara apapun dan segala usaha yang ia lakukan sampai ia berhasil mendapatkanku. Dan sekarang, dia meninggalkan aku tanpa ada beban satu pun, itu sangat menyiksa bagiku"

- l.i