The Moon and His Star (Trans Indo) - UNFINISHED

Chapter 2 : Awan

So, dengan banyak pertimbangan, gw memutuskan untuk melanjutkan translate cerita ini. Tapi gw gak akan ngapus "curhatan" gw di atas, sebagai pengingat gw pribadi, bahwa pernah ada fase "galau" dan "....." gw saat itu.

And untuk KTU, karena gw pengen bikin canon story (cerita yang berdasarkan dari kenyataan), gw butuh waktu lebih buat survey dan mencari tahu soal chapter yang pengen gw tulis. So, please be patient. Or unfol aja kalo gak kuat nungguinnya ya.....

No more talking. Enjoy.....

🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳

Weizhou memasuki studio dengan wajah masam. Mr. Ming memutar kepalanya saat dia mendengar suara pintu terbuka.

"Hai nak!!! Sudah memutuskan?".

Weizhou melangkah masuk lalu duduk di pojok studio, tanpa merespon pada pertanyaan si Produser. Weizhou menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi dan menutup rapat matanya. Mr. Ming tersenyum licik lalu melirik ke arah Ryan. Ryan mengerti tandanya, lalu berjalan mendekati Weizhou.

"Zhou...".

"Lakukan apa saja yang kau inginkan!! Aku akan mengikuti aturanmu!!".

Ryan mengembangkan senyum lebar. Matanya bersinar dengan penuh semangat. Lalu memutar kepalanya ke arah Mr. Ming yang tersenyum licik.

"Okay!!! Waktunya berlatih lagu baru!! Jangan malas!! Karena kita butuh banyak uang!! Iya kan??".

Mr. Ming mengusap pelan bahu Ryan lalu berjalan keluar ruangan. Weizhou hanya menghela napas, lalu berdiri dari sofa tanpa melirik sedikitpun pada Ryan dan anggota yang lain.

🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳🐱🐳

"Arrrgghhh!!! Sialan!!!!".

Weizhou memukul udara saat dia salah mengambil nada untuk yang sekian kalinya. Ryan mendesah putus asa. Dia pernah melihat Weizhou seperti ini. Ryan meletakkan gitarnya dan menghampiri sahabatnya.

"Santai saja, Zhou...".

"Aku tak suka musik ini!! Ini bukan musik kita!!!".

"Tidak apa – apa, Zhou... kau hanya butuh waktu agar terdengar lebih akrab dengan musiknya. Menurutku, musik ini tidak terlalu buruk. Tetap ada bagian rock di dalamnya".