Pagi itu guru guru SMA Elcessa sedang mengadakan rapat besar besaran, alhasil semua murid murid berlarian di sekitar gedung sekolah.
"Lo gak mau ke kantin?" tanya veoni kepada Aquilla yang sedang tenggelam dengan beberapa tumpukan buku novel nya.
"Gak ah mager" jawabnya santai sambil memeletuskan permen karet yang ada dimulutnya.
"What ever, tapi hati hati aja kalo si barongsai dateng kelar hidup lo" ucap veoni sambil berlalu pergi.
"Ya elah tiap hari gue ngadepin barongsai keles" ucap quilla tak mau kalah
Sementara itu di kelas hanya ada beberapa orang saja, rata rata semua pergi ke kantin atau pergi ke rooftop sekolah yang biasanya untuk kumpul kumpul anak anak bandel, salah satunya vandra A.K.A barongsai.
"Quil.. Temenin gue ke toilet yuk! Kebelet nih" pinta salah satu teman Quilla yang bernama tarius atau tari
Quilla segera berdiri dan memasukkan buku novel nya itu ke bawah laci meja nya dan bergegas mengikuti arah Tari pergi.
Lalu seperti biasa yang menemani ke toilet harus menunggu. Quilla menunggu sambil memainkan kakinya di penyangga penyangga besi yang langsung mengarah ke arah ruang guru.
"Coba aja guru rapatnya tiap hari. Mungkin gue bakal bawa 5 novel perharinya" ucapnya sambil ngelantur.
"DORRRRRR" ucap seseorang dari belakang tubuh Quilla. Saat itu Quilla langsung tegang tak berekspresi dia sangat kaget dengan jeritan, perkataan, dan juga semburan air liur dari seseorang.
"Anjrit vandraaa kampretrtt" ucapnya ketika sudah mengetahui bahwa yang menyemprotnya adalah si barongsai A.K.A vandra.
Sementara Quilla memukul mukul tubuhnya, Vandra justru tertawa karna melihat muka kutilnya itu ketakutan.
"Muka lo kocak banget tadi. Kayak Zombie yang di Train To Busan" ucap vandra sambil cekikikan.
"Ihhh Vandra lo apaan si! Gue tuh udah panikk. lo apa lagi nih, segala turun dari rooftop ngapain coba? Udah mending tadi lu diatas terus. huh!" ucapnya sambil mengibaskan rambutnya itu.
"Dih dasar kutil, seneng banget sih mainin tuh rambut nenek lampir"
"Hahhh? Apa lo bilang? Barongsai mah mana ngerti sama yang namanya Rambut? Orang ngertinya cuman loncat loncat gajelas" Balas Quilla tak mau kalah.
"Yeee dari pada kutil. Menjijikan" ucap Vandra sambil menekankan kata "Menjijikan" nya itu.
"Vandraaaaaaaaaa" ucap Quilla yang hendak membalas tetapi Vandra sudah lari duluan ke arah kelas nya.
***
Siang itu Vandra kembali membuat mood Quilla menjadi buruk, ditambah dia harus mendengarkan omelan Tari yang tadi ditinggal di toilet.
"Makanya kan tadi gue bilang, mending ikut gue aja ke kantin." ucap Veo A.K.A chairmate sekaligus sahabat Quilla.
"Magerrrr" ucap Quilla sambil mengambil tas jansport nya dan membuka kantong depan untuk memeriksa bantalan handmade dari bahan busa busa boneka yang dia bawa dari rumah untuk dia tidur dikelas, dan ternyata ada.
Lalu terdengar suara pintu dibanting, lalu semua mata tertuju pada satu orang yaitu Vandra DKK.
Quilla memilih untuk tak menghiraukan kehadiran Vandra, dia memilih untuk meletakan kepalanya di atas tas nya itu.
Seperti biasa, ocehan vandra kembali terdengar memenuhi seantero kelas.
***
Quilla segera memasuki mobilnya dan melesat menuju ke rumahnya yang berada di perumahan Green Avenue di jalan Anggrek.
Saat sudah sampai Quilla langsung bertemu kakaknya yang sedang menikmati roti sandwich dan film film action yang di perankan oleh dirinya.
Yap pasti yang kalian tangkap adalah kakak quilla adalah seorang aktris. Yap itu memang betul. Alicia Dinastian Syahreza.
"Pinjem mobil dek" ucaonya sambil meyeruput kopi susunya.
"Buat apa ?" ucapnya heran. Karna tak biasanya kakanya itu hendak pergi keluar rumah saat sedang free seperti ini.
"Adalahhh. Gue pengen jalan jalan aja sama temen kuliah, sekalian reuni" ucapnya sambil duduk di kursi panjang.
"Owh. Kemana?"
"Paling mentok mentok ke Kokas atau PIM"
"Ikut boleh? "
"Yaudah"
Kemudia Quilla segera berlari ke kamar untuk mempersiapkan dirinya.
Orang tua Quilla keduanya sibuk bekerja. Ibunya sibuk bekerja di butik sedangkan ayahnya, ya kau tau lah bagaiman sibuknya seorang ayah. Jadi tak heran kalau kakanya sedang tidak ada jadwal film, dia suka berjalan jalan dengan kakaknya. Meskipun kakanya sedikit susah untuk di ajak jalan jalan
***
Bagian ini ceritanya pendek ya 😞 iya tau kok. Soalnya takut authornya males update, kayak cerita sebelah aja digantungin ampe 1 minggu. BTW Author laper loh :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutil & Barongsai
Randomaquilla dinastian syahreza coba lo bayangin, gimana gue gak marah coba? kalo setiap hari si barongsai sering ngintilin gue pergi dan selalu sukses bikin hari hari gue tambah badmood. seandainya ada cara biar bikin tuh barongsai jinak sama gue, gue p...