"Maaf Mark, sepertinya kita harus mengakhiri hubungan ini" Jaemin menatap mata Mark dengan mantap
"Tapi kenapa? Tiba-tiba sekali, kita kan jarang bertengkar akhir-akhir ini? Apa aku buat salah? Aku minta maaf kalau bikin salah" Mark terlihat takut sekali, takut kehilangan Jaemin.
"Gak kamu gak bikin salah, yang salah aku. Aku.."
Hening sesaat, Mark tidak berani menyela omongan Jaemin.
"Aku pacaran dengan Renjun. Dan sekarang aku semenya Renjun"
Mark kaget, jelas.
Selama 6 bulan mereka menjalin hubungan, tidak pernah Jaemin cerita kalau dia ingin jadi seme di sebuah hubungan. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba begini?
"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Mark dengan nada melas
"Tidak ada alasan khusus, hanya saja aku merasa aku sudah bisa jadi seme sekarang. Dan Mark kalau boleh jujur, kau itu sekarang jadi manis dan imut, entah kenapa aku malah berpikiran untuk mengubah status kita, kau jadi uke dan aku jadi semenya tapi ternyata aku tidak bisa akhirnya aku mendekati Renjun selama sebulan terakhir dan ternyata berhasil, aku bisa jadi seme Renjun dan menyatakan perasaan ku padanya" jelas Jaemin
Mark tidak terima dengan alasan itu. apa-apaan itu, masa iya dirinya berubah jadi manis dan imut. Bertingkah imut di depan kakaknya saja butuh perjuangan batin dan mental.
"Jangan marah dulu. Mark, semuanya pasti akan ada yang berubah seiring waktu. Kebanyakan membutuhkan waktu yang lama tapi ada juga yang hanya membutuhkan waktu sebentar. Kita memang putus, tapi kita sahabat. Bisa kan?" Jaemin mengulurkan jari kelingkingnya ke hadapan Mark.
Mark diam, masih menatap wajah Jaemin dan menatap jari Jaemin bergantian. Sampai akhirnya dia menerima dan mengaitkan kelinkingnya dengan kelingking Jaemin.
"Baiklah karna kita bersahabat, jadi kita bisa bersikap santai. Aku duluan, sudah ditungguin Renjun di lapangan basket. Aku harap kamu bisa bahagia sama yang lain" Jaemin berbalik dan meninggalkan Mark yang masih menunduk.
Mark juga berjalan berlawan arah, niatnya ingin ke kelas malah kakinya membawanya ke lapangan depan, dimana banyak anak lelaki sedang bermain bola.
"Woy itu awas heh"
Mark menegakkan kepalanya dan melihat siapa yang teriak dengan nyaring sampai Mark tidak sadar kalau ada sebuah bola sepak yang menghampiri dan mengenai bahu Mark.
"Aduh" Mark sempat terhuyung kebelakang tapi tidak sampai jatuh.
Seorang lelaki menghampiri Mark memastikan apa Mark cedera serius apa tidak. "Kau.. baik-baik saja?" Lelaki itu bertanya dengan nada pelan.
Mark menengok begitu ada yang bertanya. Karna lelaki itu tinggi, Mark sampai harus mendongak agar bisa melihat wajah itu. "Lucas" Mark menggeram marah.
Lucas hanya menggaruk leher belakangnya. Canggung bro, gebetan nih. "Kamu liat dong, ini baik-baik aja? Bahu aku sakit tau. Mana linu lagi"
"Mau dianter ke UKS? Sory ya, itu Woojin gak sengaja nendang bolanya melenceng jadi kena kamu deh" tawar Lucas dengan senyum manis.
"Gak usah, aku bisa sendiri. Minggir sana" Mark berlalu dan meninggalkan Lucas yang masih melihat gebetannya berjalan pelan karna menahan sakit di bahu.
Iya, Lucas memang jatuh cinta pada Mark. Dia tahu kalau Mark itu pacaran sama Jaemin. Jadi Lucas hanya mengawasi Mark dari jauh, tidak berani mendekati. Lucas tahu kalau posisi Mark itu seme, tapi Lucas juga greget sendiri sebenarnya. Lucas jatuh cinta pada Mark pada saat dia bertingkah imut dan manis di depan seorang wanita yang sedikit mirip dengannya. Ya mungkin saja itu kakaknya Mark. Dan Lucas merasakan yang namanya jantung lemah saat melihat Mark tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Not Uke!
Fanfiction"Gue bukan uke, gue masih seme" - Mark Lee "Tapi lu berubah jadi manis sama cute" - Lucas Wong Setelah itu, jantung Mark melemah.. Lucas x Mark