Story 7

124 20 65
                                    

Di sebuah Desa terdapat seorang remaja bernama Coni. Coni selalu melakukan tindakan yang tidak senonoh terhadap banyak perempuan yaitu seperti ia selalu menggoda banyak gadis dengan rayuan manisnya sehingga terpukau olehnya lalu mengajaknya untuk melakukan kissing dan lebih parahnya lagi remaja itu akan mengancam gadis itu untuk melakukan persetubuhan dengannya.Jika si gadis menolak maka akan di adukan ke orang tuanya dan warga,jika si gadis sudah merayunya.

Selain itu,tindakan Coni juga selalu menunggu di sungai setiap pagi dan sore untuk mengintip banyak wanita yang sedang mandi di sana.

Hingga pada suatu hari di hutan,Coni bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik yang sedang mencari kayu bakar,remaja itu pun langsung jatuh hati kepada gadis itu karna mabuk akan kecantikannya.Tapi di sisi lain ia merasa heran,mengapa ia tidak pernah melihat gadis itu di desa,padahal menurutnya ia mengenal semua gadis cantik di Desa.

Karena merasa ada yang memperhatikannya,gadis itu menoleh ke belakang dan menemukan Coni yang sedang mengintip nya dari balik pohon.

"Apa yang kau lakukan? " tanya gadis itu.

Conipun menunjukan dirinya dengan ragu.

"Ti-tidak,m-maaf jika aku membuat mu terganggu oleh ku." ucap Coni gugup.

Gadis itu pun tersenyum manis kepadanya dan melangkah jalan ke arahnya.Kini tak seperti biasanya Coni semakin gugup jantungnya berdetak kencang di buatnya karena kini perasaannya sedang tidak teratur ia merasa hatinya meleleh karna melihat senyuman yang sangat manis dari bibir gadis itu namun di sisi lain hatinya semakin gugup karna gadis itu mendekatinya.

"Kau tenang saja.Namaku Bella." ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Kini ia mati rasa,dia berfikir jantungnya akan berhenti karna Bela kini di hadapannya dan menatapnya hangat.Paras cantik Bella semakin jelas di mata Coni.Bella mempunyai kulit yang putih bersih,hidung yang mancung,mata yang agak sipit,bulu mata lentik,dan bibirnya yang kecil berwarna merah di tambah lesung pipi yang membuat senyumnya kelihatan sangat manis.

"Co-coni" jawab Coni menerima jabat tangan dari Bella.

Sejak itulah Coni dan Bella dekat.Entah mengapa Coni tidak berani memperlakukan Bella seperti gadis lainnya.Connipun kini mulai berniat bahawa ia akan mengajak Bella untuk menikah dengannya karena ia semakin yakin bahwa Bella adalah gadis yang terbaik untuknya sudah cantik,kemayu,baik, dan mandiri itu lah yang membuat Coni benar benar jatuh hati dan menurutnya perasaan Bellapun sama seperti dirinya.

"Bella,boleh aku bicara?" tanyanya memastikan yang di jawab anggukan oleh Bella.

"Kita sudah lumayan dekat akhir akhir ini.Aku jatuh hati pada mu dan ku fikir perasaan mu sama seperti ku.Maaf jika harus secepat ini.Aku ingin menikahi mu.Apa kau bersedia?" ucap Coni serius sambil menatap Bella dengan tulus.

Bella awalnya tidak merespon karna berusaha mencerna perkataan dari Coni tapi akhirnya ia menjawab dengan senyuman tanda bersedia.

Esok harinya Bella mengajak Coni untuk ke rumahnya.Setelah berjalan cukup jauh dari Desa sampailah di depan sebuah rumah tua.Coni tidak pernah menyangka bahwa ada rumah di tengah hutan seperti ini.

"Ini rumahku.Ayu masuk." ajaknya dan menarik tangan Coni utuk masuk ke rumahnya.

Sembari menunggu Bella menyiapkan air Coni mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan.

"Biar rumah ini di tengah hutan jauh dari tanda tanda kehidupan,tapi rumah ini cukup bersih dan rapih namun mengapa rumah ini sangat sepi,kemana keluarganya.Apa hanya Bella yang tinggal di rumah ini?" itulah yang ia fikirkan.

Beberapa saat setelah Coni berfikir tidak lama.

Cap'

Rasa sakit terasa dari pundaknya.Seperti ada sesuatu yang menusuk dari belakang.

Cap'

Untuk tusukan yang kedua kalinyapun membuatnya meringis tak tertahan dan jatuh pingsan.

Setelah beberapa lama ia pingsan akhirnya ia sadar dan terbangun.Tapi Ia merasa ada sesuatu yang mengikat tubuhnya dan benar,kini ia duduk di suatu kursi di dalam suatu ruangan kumuh dengan keadaan terikat.Ia berusaha melepas dengan meronta ronta tapi tetap saja karna sekarang tubuh nya lemah akibat 2 tusukan pisau yang telah di tancapkan di pundaknya.

"Aku di mana?" ucap Coni.

Tiba tiba muncul seorang wanita dengan memakai jubah.Wanita itu melangkah ke arah Coni dengan membawa sebuah gunting rumput.Coni merasa sangat takut.

"Siapa dia?mengapa dia sangat mengerikan?apa yang akan ia lakukan?"

Wanita itu kini sudah berdiri tepat di depan Coni duduk.Wanita itu menatap Coni dan tersenyum iblis kepadanya.Coni mulai mengenali senyuman itu dan matanya yang agak tertutup tudung jubah.

"Bella." ucapnya tak menyangka yang di jawab senyum menyeringai oleh Bella dan di lanjut oleh tawa keras yang mengerikan membuat siapa yang mendengarnya akan bergidik ngeri.

"Mengapa kau seperti ini?" tanya Coni.

Tawanya terhenti seketika ia merengut dagu Coni secara paksa dan menatap Coni dengan dengan dalam.

"Aku hanya ingin membalas dendam semua perbuatan mu terhadap banyak perempuan Coni," ucapnya sambil meyeringai.

"Kau dulu banyak mengeluarkan rayuan manis dari mulut mu inikan." Coni mulai di buat bingung.

Bella mengangkat gunting rumput dan mengarahkan ke mulut Coni.

"Bella apa yang ka-" Belum selesai ia berbicara Bella mulai menggunting mulut sebelah kiri Coni sampai ke rahang.

Darah menyucur dari mulut yang telah tergunting.Coni menangis dan meringis kesakitan.Sedangkan Bella hanya tersenyum manis kepadanya.

Ternyata Bukan hanya sampai situ yang di lakukan Bella terhadap Coni.

"Kau juga dulu sering mengintip gadis gadis di danaukan!" ucapnya sinis.

Bella mengarahkan guntingnya yang sudah berlumuran darah ke arah mata Coni.

Clech...'

"Ewaaaaa," teriak Coni merasakan sakit saat Bella menancapkan gunting itu ke matanya.Selanjutnya iya membuka pegangan gunting dan melebarkan tusukannya sehingga darah yang kekuar dari matanya semakin banyak bercucuran.

"Aaaaaaaaa,apa yang kau lakukan Bodoh!"

Bella mulai tertawa puas penuh kemenangan melihat Coni yang kini sudah meringis kesakitan.

"Dan yang terakhir agar kau kau tahu dan bisa berfikir jernih dengan otak mu."

Bella mengangkat gunting dengan tinggi dan...

Cap'

Ia tancapkan gunting itu ke kepala Coni dengan keras dengan terus menurus di lanjut dengan tawa yang memuaskan.









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

story psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang