Harus kuat

6 1 0
                                    

Aku ingin berhenti. Aku ingin menyerah. Aku punya batasan untuk bersabar. Tapi hati memaksaku untuk tetap bertahan.

🌸Happy reading🌸

Aku menggeliat pelan saat Nadia mengguncangkan pelan tubuhku seraya mengusap lenganku dengan lembut

"dee bangun udah pagi yukk siap siap yang lain udah pada bangun lohh dari tadi"seraya tetap mengguncangkan pelan tubuhku

"Emmh udah jam berapa nad?"kataku pelan

"Udah jam 06:30 bangun gihh mandi ntar kitap ketinggalan acara hari ini"katanya sambil beranjak

Aku hanya mengangguk perlahan dan berjalan ke kamar mandi

15 menit kemudian aku keluar dengan memakai bathrobes dan lilitan handuk di kepalaku, aku mengedarkan pandangan tak mendapati Nadia di mana punn

Setelah berpakaian aku berjalan keluar sambil memamerkan senyumku aku  meliahat Nadia melambaikan tangan dan aku setengah berlari menghampirinya

"Gimana tangannya masih sakit?"tanyanya sambil memeriska tanganku yang lebam semalam

Aku cepat cepat menarik tanganku dan menyembunyilannya di sampingku

"Ngga, udah ngga papa kok nad gue kuat kok"kataku sambil tersenyum lebar

Nadia hanya menghela nafas sambil menggelengkan kepala

"Gue ngga ngerti lagi deh sama lo, banyak loh yang ngantri buat jadi pacar lo. Kenapa coba milih kak Dion yang sama sekali ngga mandang lo dan taunya cuma kasar dan mempermalukan lo doang"Kata Nadia dengan nada kesal

"Gue juga pengennya gitu Nad tapi apa boleh buat, bukan gue yang nentuin tapi hati gue"jawabku dengan pandangan kosong sambil tersenyum miris

"Iya maaf, tapi lo harus nyoba De"katanya sambil mengusap punggung tanganku perlahan

Aku mengalihkan pandanganku ke Nadia dan melihat tatapan lembutnya, aku benar benar beruntung mempunyai teman seperti Nadia

"Gue akan coba sebisa gue"jawabku

Tak berselang lama depan villa sudah penuh dengan siswa lainnya

Kak Dion masuk dengan menggunakan almamater osis diikuti dengan anggota osis lainnya, dia sempat melirikku tajam seolah memperingati untuk tidak berulah lagi, kak Rani senantiasa berada di sampingnya

Aku menunduk menyembunyikan wajahku...

"Udahh lo ngga usah sedih"Nadia berbisik sambil mengusap lenganku

Aku menoleh ke arahnya mengangguk dan tersenyum paksa

Huhhh

Entah yang keberapa kalinya aku menghela nafas menghalau sesak di dadaku

Melihat kak Rani dan Dion duduk bersama di teras villa

Aku tersenyum miris aku mengerjabkan mataku dan pamit ke Nadia ingin ketoilet.

Aku memandangi wajahku di toilet dan tersenyum miris

Lingkaran mata terlihat samar walau sudah ku tutupi dengan bayak bedak bibir pucat dan tatapan kosong aku memegang dadaku yang sesak seakan sulit untuk bernafas 

Tiba tiba kepalaku sangat pusing
Aku buru buru kembali ke kamar dan mengambil obat lalu langsung meminumnya dibantu dengan segelas air

Aku mengatur nafas sambil mengerjab kan mata menahan sakit di kepalaku yang perlahan hilang dan kembali rilex

Aku menganbil bedak dan mengoleskan kewajah ku dan memakai liptin di bibirku yang pucat

Aku kembali berjalan keluar vila dan kembali kesamping Nadia dia menatapku khawatir dan hanya ku berikan tatapan "aku gapapa" sambil terseyum simpul

Aku menghindari menatap ke arah kak Dion yang saat ini masih bersama kak Rani

"sebenarnya apa hubungan mereka" batinku


Haiii readers kuu hehehe
Maapin autor yakkk baru muncul sekarang hehehe

Lagi sibuk kuliahh dan juga mumpet ide jadi baru bisa lanjut sekarang maapin yakkk :)))

Salam P.A

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang