EMPAT

6.5K 236 3
                                    

Happy reading😄
.
.
.
.
"ELOO!!"

Teriakku sambil menujuk kaget melihat siapa yang menarik kaosku. Ya siapa lagi kalau bukan si dokter ga  jelas itu. Aku mundur beberapa langkah mencoba menjaga jarak dari dokter itu. Tapi dokter itu malah mencoba mendekat ke arahku dengan tatapan yg tidak bisa diartikan itu.

"Jangan deket deket gue, sana jauh jauh. Lagian kenapa sih lo narik baju gue? Dokter ko gitu sih ga sopan." Ucapku yg masih mencoba menjaga jarak.

"Kamu mau turun kan?" Tanyanya masih dengan tatapan seperti tadi.

' ya allah cobaan apa lagi ini?' Batinku merutyki diri sendiri

"Iya gue mau turun lewat sana." Ucapku sambil menunjuk jalan lurus dibelakangku. Aku langsung berbalik dan hendak berjalan tapi kaosku ditarik lagi dan..

*srekk*

"BISA GAK SIH LO GA USAH NARIK BAJU GUE! KALO BAJU GUE ROB-" ucapku terputus panik setengah mati, demi apapun baju gua bener bener robek. Aku mencoba melihat sekelilingku yang bisa dibilang rumah sakit itu ga bakalan ada kata sepi, orang orang menatapku dan dokter ga jelas ini dengan tatapan terkejut, ada juga yang tertawa. Aku berbalik mendelik tajam ke arahnya. Demi apapun emosi gua udah pecah. Dia terlihat panik dan langsung buru buru membuka jas dokternya dan memakaikannya kepadaku untuk menutupi bajuku yang robek.

"Maafin saya, maaf banget. Saya cuma mau ngasih tau disitu jalannya buntu" ucapnya sambil memohon. Untungnya ini bukan dilobby, aku ga tau pasti klo kejadian ini dilobby bakalan kaya gimana. Aku mengabaikan permintaan maafnya dan langsung jalan kembali ke ruangan nenek.

"Nes maaf nes saya ga sengaja"
"Nes maaf."
"Abisnya kamu ngegas sih, saya kan ga sempet ngomong jadinya."
"Nes"
"Nes"

"STOP!" Ucapku dengan penuh emosi, aku mencoba mengatur nafas, mencoba meredamkan emosiku. Dan langsung berbalik badan melihat dokter itu dengan kesal.

"Jangan muncul didepan gue lagi. Ok?" Ucapku setegas mungkin dan setelah itu aku langsung masuk ke dalam ruangan nenek.

"Assalamualaikum" ucapku dengan kesal sontak 3 orang yang berada didalam langsung menoleh ke arah sumber suara

"Nes kenapa balik lagi tadi katanya mau pergi?" Tanya bunda bingung, aku berjalan tanpa mempedulikan pertanyaan bunda dan berhenti tepat dihadapan ayah.

"Alhamdulillah anak ayah, akhirnya sadar juga. Ayah tau sebenernya kamu tuh mau jadi dokter, ayah dukung 1000% kalau kamu jadi dokter. Akhirnya ada penerus ayah." Ucap ayah terharu melihatku, aku cengo ngga ngerti kenapa ayah ngomong gitu.
1 detik..
2 detik..
Sampai 5 detik..
Seperti disambar petir ditengah hari bolong aku baru sadar kenapa ayah ngomong begitu. Aku menepuk mukaku, ngga tau harus gimana menghadapi kelakuan ayah kalo udah kaya gini.

'Ya allah kuatkan hamba ya allah'

"Ayahku yang paling tampan sejagat raya, yang paling cetar ulala badai halilintar kesambar petir, demi dewi fortuna yang berenang dikali om fatir aku sekarang ngga mau bahas itu oke, udah aku bilang ke ayah berapa kali aku ngga mau jadi dokter kaya ayah." Ucapku semanis mungkin untuk menutupi rasa jengkelku.

Btw om fatir itu tetanggaku, dia punya kali banyak banget ikannya. Kadang ayah suka mancing dikalinya kalau lagi ada waktu senggang.

"Ya ampun nesya ko gitu sih? Ayah sedih jadinya." Ucap ayah dengan muka merasa tersakiti. Aku mengelus dada untuk mencoba bersabar ke berapa kalinya.

"Ayah ga usah drama king gitu ih, focus please focus, bunda kayanya pas pulang nanti ayah harus di ruqyah" ucapku sambil menoleh ke arah bunda, bunda mengangguk angguk pertanda setuju dengan ucapanku.

"Ayah listen to me, dimana ayah nemuin makhluk bisu bin nyebelin dan ga punya sopan santun itu?" Tanyaku kesal, ayah bunda dan nenek hanya bengong. Bingung siapa yang  aku maksud tadi.

"Kamu ngomong apa sih nes? Ayah ngga ngerti omongan kamu, emang siapa sih?" Tanya ayah sambil menggaruk kepala yang tidak gatal karena kebingungan dengan ucapanku.

"Maafin saya nes" ucap seseorang didekat kamar mandi, siapa lagi kalau bukan dokter aldyas.

"DIA!!"


Thanks for reading😊 don't forget vote hehe😄

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang