Oleh: GLyn.
Ah... Suasana ini sungguh membuat pikiranku tenang. Aguilinia negeri bawah laut yang indah. Batuan coral berwarna - warni menghiasi rumah - rumah yang terbuat dari batuan karang berusia ratusan tahun. Anemon laut yang melambai diantara jendela - jendela terlihat seperti jari yang menggapai - gapai. Ikan - ikan berenang berkelompok membentuk sebuah pola tertentu, dan ada ikan hiu yang sudah jinak sedang dikendarai seorang agualem manusia ikan seperti aku. Akhir - akhir ini badai di permukaan sepertinya sudah mereda. Air laut terlihat cerah, bersih, dan tenang. Aku belum naik ke permukaan untuk melihat keadaan. Aku sedang malas untuk melakukannya.
Tunggu, kenapa orang - orang itu berkumpul? Ah! Aku harus kesana!
Tak terasa aku berenang sedikit cepat kesana.
"Hei! Ada apa?!" Tanyaku pada orang - orang yang berkerumun.
"Hei GLyn! Ada manusia murni tenggelam!" WHAT?? manusia murni?? Bagaimana bisa?!
Aku menyusup ke dalam kerumunan itu, terlihat sesosok manusia tanpa selaput dengan kulit putih sedang diberikan pertolongan oleh para patroli ikan disana. Ia diberikan seaweed agar bisa bernafas dalam air.
"GLyn! Bantu aku membawanya ke pusat penyelamatan!" Hexal sialan! Dari puluhan orang disini, kenapa harus aku???! Daan, terpaksa aku turun tangan. Seperti biasa.
Aku dan Hexal berenang ke pusat penyelamatan dengan cepat. Manusia itu tak sadarkan diri, tapi sepertinya seaweed itu berfungsi dengan baik.
"Hei, Hexal, bagaimana manusia ini ada di Aguilinia?" Aku bertanya dengan penuh penasaran.
"Entahlah. Menurut saksi mata, Nyonya Eilem, manusia ini tiba - tiba muncul diantara batuan koral di depan rumahnya." Aku menatap Hexal dengan serius.
"Bagaimana bisa?"
"Entahlah. Yang pasti, dia butuh oksigen secepatnya!" Kami berenang lebih cepat. Efek seaweed hanya bertahan sepuluh menit saja.
Pusat penyelamatan sudah terlihat. Agualem berpakaian perawat sudah menanti kami disana. Sepertinya seseorang sudah memberikan informasi akan kejadian ini pada pusat.
"Bagaimana keadaannya?" Seorang perawat kurus menghampiri kami dengan pucat.
"Ia tak sadarkan diri. Aku sudah memberinya seaweed. Kita perlu membawanya ke ruang oksigenasi." Ucap Hexal tegas. Aku melepaskan tangan manusia itu dan terdiam di dekat pintu keluar. Sebaiknya aku pergi. Dia sudah ditangani oleh ahlinya.
"Hei, GLyn! Mau kemana kau?!" Baru saja aku berbalik, Hexal sudah berteriak padaku.
"Aku mau pulang." Ucapku datar. Aku membalikkan badan lagi.
"Enak saja! Kau harus menemani manusia itu!" Eh??
"Kenapa aku? Aku tidak ada urusan dengan..."
"Kau adalah ketua tim dari divisi kejadian khusus bodoh! Aku akan melapor ke pemerintahan. Sementara itu, kau temani dia. Ajukan beberapa pertanyaan saat dia mulai stabil." Shit!! Aku hampir lupa hal itu! Hahaha. Yah. Mau tak mau aku masuk ke dalam. Ku lihat manusia itu di ruang oksigenasi. Ternyata... Dia itu betina! Ups! Maksudku wanita. Rambutnya hitam tergerai. Perawat itu sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian kering dan bersih yang melekat di tubuhnya.
"Masuklah. Sepertinya sebentar lagi dia siuman." Ucap Hexal. Aku mengangguk pelan. Aku memasuki ruang dryer. Selaputku mulai mengering. Dan insangku mulai menutup. Udara hangat mulai terasa menyentuh kulitku. Aku lebih suka berada di air daripada di daerah kering seperti ini. Seorang perawat membuka pintu ruangan itu. Dari tag namenya, nama perawat itu adalah Wildea.
YOU ARE READING
Tales Of Underwater
Short StoryBagaimana kalau di dunia ini ada City of Underwater? Sebuah kota yang dibangun di bawah air dimana penduduknya bisa menyaksikan berbagai keindahan laut, hewan air dan -- siapa tahu petualangan baru menanti. Kira-kira petualangan macam apa yang akan...