🌞03

3.8K 129 3
                                    

Tidak nyangka dibalik sifatnya yang keras ia mempunyai sisi kelebihan

•Acelin Chavali Dersiya•

~~~

Sore ini elin sudah diperbolehkan untuk pulang karena keadaannya sudah lebih baik dari sebelumnya, abang elin yang menjemput kerumah sakit karena ezza yang menghubungi abangnya lewat ponsel elin. Elin merasa bahwa ezza adalah orang yang baik walaupun dia anak geng motor,suka tawuran tapi di sisi lain ezza mempunyai rasa prihatin kepada orang lain.

10 menit diperjalanan pulang dari rumah sakit akhirnya elin dan abangnya sudah sampai di rumah mereka. Elin memasuki rumahnya dengan tangan digandeng oleh sang abang, abang elin tau bahwa elin masih merasa pusing karena benturan ketika keserempet tadi siang.

"Makanya kalau mau nyebrang hati-hati, lihat kanan kiri dulu jangan asal nyebrang aja" ucap edrio kepada elin

"elin tadi buru-buru bang jadi nggak sempet liat kanan kiri"

"Walaupun buru-buru tapi hati-hati kalau nyebrang, untuk yang nyerempet motor coba kalau mobil"

"Iya deh iya elin salah"

Kemudian elin memasuki kamarnya yang berada di lantai dua, ia merasa pusing dan segera menidurkan tubuhnya di ranjang, tapi elin masih belum bisa tidur sebab ia terbayang wajah ezza, baru kali ini elin melihat wajah ezza dari dekat biasanya elin melihatnya dari kejauhan.

"Ngapain coba gue kebayang wajah ezza" gumam elin

"Tapi kalau dilihat-lihat ezza ganteng juga, pantes kalau dia jalan di koridor banyak siswi yang berbisik-bisik tentang ezza"

"Tapi sayang dia ketua geng motor,suka tawuran,berantam di sekolah,sering cabut dan lebih parahnya lagi dia suka malakin adik kelas" ucap elin sendiri

Ketika elin hendak menutup matanya edrio datang dengan senyum yang melebar di bibirnya, elin heran dengan abangnya ini kadang senyum-senyum sendiri nggak jelas, tapi walaupun begitu elin sangat menyayangi nya.

"Abang ngapain senyum-senyum gitu?" Tanya elin kepada edrio

"Nggakpapa" jawab edrio masih dengan senyumannya

Elin mencurigai abangnya,ia yakin ada yang disembunyikan oleh edrio

"Jadi ngapain abang senyum kek gitu?"

"Nanti malam papa sama mama nggak pulang, jadi mereka sudah menyiapkan makan malam untuk kita di elegant cafe yang dekat kota" ucap edrio dengan antusias

"Wah abang serius? Kita bakal makan di elegant cafe?"

"Iya elin abang serius"

Elin merasa senang karena ia dan edrio akan makan di luar di tempat yang sangat ia rindukan, karena terakhir kali elin kesana bersama teman-teman SMP nya dulu dan semenjak SMA elin jarang sekali ke cafe itu, dan sekarang ia akan kesana lagi walaupun tidak bersama teman smp nya. Elegant cafe adalah cafe yang sangat terkenal karena makanan disana enak dan harganya terjangkau, tempatnya juga bagus dan memenangkan. Elin sudah tidak sabar ingin kesana bersama edrio.

"Sakit kepala elin udah mendingan belum? Kalau belum kita nggak jadi makan disana" kata edrio

"Nggak bang, kepala elin sudah nggak sakit lagi" ucap elin dengan berbohong kepada edrio, sebenarnya kepala nya masih sakit sedikit tapi elin bilang kepada abangnya kalau sudah tidak sakit lagi karena elin tidak mau acara makan malam di cafe itu gagal.

"Yasudah nanti malam siap-siap" ucap edrio kemudian ia keluar dari kamar elin.

🐾🐾🐾🐾

ZAELINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang