8.Light.

6.9K 431 5
                                    


Hati-hati banyak Typo bertebaran.

Happy reading.

*

"Pilih bintang atau aku?"

"Bintang"

"Yakh...neo jinja?"

"Wae?"

"Itu tidak sopan, kau tahu?"

"Bukannya tadi aku disuruh memilih?"

"Memang iya tapi tidak begitu juga"

"Dasar Childish"

*

Aliya mencoba berkonsentrasi pada pelajaran yang sedang diberikan oleh Go Saem, tapi entah kenapa ia sangat susah untuk berkonsentrasi.

"Nona Kim kerjakan soal ini" Aliya kaget saat namanya dipanggil oleh Go Saem.

"Saya Saem?" Tanyanya.

"Ya, sekarang cepat kerjakan soal ini" dengan terpaksa Aliya akhirnya ia maju, langkahnya sedikit berat karena ia sama sekali tidak mengerti.

"Kuberi waktu 5 menit" Aliya memejamkan matanya kesal. Dengan sangat terpaksa ia harus mengerjakan soal sialan ini.

"Ayo kerjakan Nona Kim" tekan Go Saem, dan itu membuat Aliya gugup.

"Kebakarannnnn" semuanya terkejut saat mendengar teriakan seseorang.

"Saem, Laboraturium Fisika terbakar, lihatlah! banyak asap yang keluar dari sana" para mahasiswa lain langsung melihat dari jendela dan benar jika laboratorium itu banyak mengeluarkan asap. Para mahasiswa langsung saling berteriak dan keluar dari kelas. Terkecuali Aliya dan Minho yang berteriak heboh tadi.

"Bwahahahaha" Aliya menggeleng saat mendengar tawa keras Minho.

"Itu sedikit keterlaluan! Tapi Gowamo, kau menyelamatkanku" Minho mengangguk.

"Lainkali tolong aku jika kesusahan eoh, aku pergi dulu" Aliya langsung meninggalkan kelasnya.

"Yakh! Tidak ada traktiran untukku?" Teriak Minho.

"Besok saja Minho-ya! Aku malas kali ini. Aku harus mengunjungi Momo dulu" Minho kaget saat mendengat teriakan Aliya.

"Mengunjungi Momo?"

*

Sebuah Gudang tua terlihat seperti sudah tidak terpakai. Keadaan gudang yang kotor dan suasana yang mencekam, membuat manusia enggan untuk menginjakkan kakinya disana.

Hanya sebuah obor dan senter yang menjadi sumber cahaya gudang tersebut.
"Kapan terakhir kau melihat istrinya?" Pria tua itu tampak sangat ketakutan dan tidak mau menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Dan itu membuat dua pria muda yang ada didepannya mengeram marah.

"Aku tidak tahu" jawabnya dengan suara bergetar.

"Percayalah peluruku ini sudah sangat siap untuk menembak kepalamu jika kau berbohong" ancam salah satu dari mereka.

MY DREAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang