Drrtt Drrtt
Handphone Woojin bergetar di saku celana bahannya. Suasana saat ini sedang hening karena salah satu direktur dari anak perusahaan Park Corporate sedang mempresentasikan hasil kerja satu bulan ini dan rencana untuk satu bulan ke depan.
Sebenarnya Woojin tidak terlalu mengerti dengan apa yang sejak tadi dijelaskan oleh para direktur. Tapi demi menghargai undangan ayahnya untuk ikut rapat, Woojin membiarkan dirinya ikut terlibat dalam rapat yang membosankan dan tidak ia mengerti ini.
Woojin menggeser kursinya mendekat pada kursi ayahnya yang memang selalu menjadi pimpinan rapat, lalu sedikit berbisik agar para peserta rapat lain tidak terganggu dengan suaranya.
"Woojin boleh keluar sebentar, yah?"
Ayahnya hanya memberi anggukan singkat pada Woojin, setelah itu Woojin keluar dari ruangan rapat dengan Kim Minho yang mengikuti di belakangnya.
"Mau kemana tuan?"
Woojin menolehkan kepalanya dan mendapati Kim Minho sedang berjalan di belakangnya, "ah sekretaris Kim. Itu hm ke..." Woojin sedikit berpikir untuk mencari alasan kemana dia akan pergi sebelum akhirnya ia menjawabnya dengan, "...ke toilet."
"Perlu diantar?" tanya Kim Minho lagi. Berhubung mereka sedang berada di kantor utama Park Corporate, Kim Minho bisa dengan bebas membiarkan Woojin berkeliaran karena gedung ini dilengkapi sistem keamanan khusus dari PSS. Sehingga tidak perlu khawatir.
Berbeda dengan saat di sekolah. Ke toilet pun Kim Minho tetap menunggu di depan toilet karena meskipun seluruh sudut sekolah sudah dilengkapi dengan cctv -kecuali kamar mandi, tetap saja kedewasaan anak sekolah menengah atas tidak dapat di percaya. Takutnya ada siswa yang tiba-tiba dengan sengaja ingin melukai Woojin.
"Nggak perlu, sekretaris Kim."
Setelah itu Woojin berjalan agak cepat menuju toilet terdekat.
Sesampainya di toilet ia langung mengambil handphone dari sakunya, bermaksud untuk mengecek getaran yang di timbulkan oleh handphonenya tadi itu pertanda apa. Siapa tau Jihoon menghubunginya. Iya, yang saat ini paling Woojin khawatirkan hanya Jihoon.
Saat dilihat, ternyata notifikasi dari aplikasi chat line dengan kontak yang sama yang sejak siang tadi mengiriminya pesan. Padahal Woojin sudah berusaha mengabaikan semua chat yang masuk jika memang tidak ia kenal dan memang tidak terlalu penting.
Karena sudah banyak chat yang masuk dari kontak tersebut, akhirnya Woojin memutuskan untuk membuka percakapan itu dan mengklik foto dari kontak tersebut sebelum ia membaca semua pesan yang dikirimnya.
"Lucu," Woojin membatin.
Setelah itu Woojin menutup foto itu dan berniat untuk membalas chat dari si pemilik foto yang tadi ia sebut lucu.
Baru saja Woojin mengetik sesuatu, chatnya masuk lagi.
Ahn Hyungseob
Kok di read aja sih kak?
4.49 PM
YOU ARE READING
Ephemeral - JINSEOB
Short Story[BOOK 2] Ephemeral (adj) lasting for a very short time. Disarankan baca dulu AQUIVER sampai chap 27 sebelum baca work ini :3