Hari itu, tepatnya di bulan Maret tiga tahun silam. Tak sengaja, pandanganku langsung menuju sosok gadis dengan senyuman yang sangat manis. Sang gadis tak tahu, jika aku sedang memperhatikannya, mulai dari ujung rambut hingga ujung kepala.
Dengan tekat yang bulat, dengan bahasa jepang yang pas-pasan. Akhirnya aku menanyakan nama gadis tersebut. Akemi, nama itu sampai sekarang masih selalu mampu membuat otakku lumpuh, mampu membuatku bertekuk lutut dan ingin selalu bersamanya selamanya.
Perkenalan singkat dengan Akemi, kini selalu mengusik hari-hari ku karena setelahnya kami tak pernah bersua dan tidak bertukar kontak. Bodohnya diri ini, hingga tak mampu berbicara banyak kala itu.
YOU ARE READING
Dua Kalimat Syahadat Untuk Gadis Jepang
Ficción históricaGadis dari Negara Sakura itu, mampu membuat jantungku berdetak lebih kencang. Ke islaman ku mulai luntur hanya demi mencintainya. Sikapnya selalu mampu membuatku bahagia