Angin musim semi mengikuti setiap derap langkah kaki. Ditemani bunga yang bermekaran di pohon pinggir jalan. Jalanan aspal itu dipenuhi canda tawa. Jalanan yang dipenuhi anak-anak yang kini sudah memasuki masa remajanya. Saling merangkul dan melempar lelucon. Berlarian sambil berkejar-kejaran. Tak ada kendaraan berlalu lalang, hanya ada siswa-siswi yang berjalan kaki.
Setiap tawa mereka terekam dalam fokus seorang gadis berponi dengan rambut dikuncir kuda. Tak seperti yang lainnya ia hanya berjalan seorang diri tanpa ditemani siapapun. Langkahnya pelan menikmati setiap hembusan angin yang menyapa. Menyaksikan burung-burung benyanyi diiringi tarian indah kelopak bunga yang bermekaran.
Bibir tipisnya tersenyum. Kedua tangan ia silangkan di dada. Menikmati kesendirian dengan nyaman.
"yaak, Jung Eunjii!!....."
Seseorang tiba-tiba merangkulnya diikuti teriakan yang menginterupsi perasaan nyamannya. Gadis itu menatap tajam pelaku. Menghempas tangan kekar yang merangkulnya itu kemudian melangkah menjauh.
"tch, dasar gadis pemarah...yaak, gat-i gaa!!"
Pemuda itu tersenyum kemudian berlari menyusul Eunji.
Eunji menghentikan langkahnya tiba-tiba, membuat Baekhyun yang mengekor dibelakangnya terheran.
"kenapa berhenti?"
"tidak bisakah kau berhenti menggangguku, Byun Baekhyun"
Baekhyun tersenyum, ia menatap manik kecoklatan di hadapannya. Ia melangkah mendekati Eunji yang membalas tatapanya dengan sengit. Baekhyun terus melangkah hingga menyisakan sedikit jarak diantara mereka.
Eunji tak bergeming dan tetap dalam tatapan sengitnya. Baekhyun memajukan kepalanya seperti berniat mencium Eunji. Ia mencoba mempermainkan gadis itu tapi apa yang ia dapatkan. Seorang Jung Eunji tak bereaksi.
Seharunya Eunji yang berdebar, seharunya Eunji yang wajahnya memerah, seharunya Eunji yang salah tingkah, tapi kenapa, kenapa Baekhyun yang seperti itu sekarang.
Tentu ia tidak benar-benar berniat mencium Eunji, ia hanya ingin melihat reaksi gadis itu. kenapa ia malah salah tingkah saat menatap manik Eunji dengan jarak sedekat itu.
Baekhyun yang tiba-tiba salah tingkah, menjauh dan mencoba menstabilkan detak jantungnya. Ia hanya berdehem dan menglihkan wajahnya kemudian bersiul tidak jelas dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam kantung celana.
Eunji mentap jengah lelaki di hadapannya. Tak berniat berlama-lama, Eunji berbalik melangkah meninggalkan Baekhyun.
Mengetahui Eunji sudah berada cukup jauh darinya, Baekhyun tiba-tiba berubah histeris. Ia mengacak rambutnya, kemudian mengumpat frustasi. Dari mana datangnya ide gila tadi.
"aaaakh!! Pabo! Pabo! Pabo"
Tak memperdulikan tatapan aneh yang ditujukan padanya Baekhyun terus berjalan sambil menyumpahi perbuatannya tadi.
.
.
.
"aku yakin kalian semua menikmati liburan kalian dengan baik. Setelah ini ketua kelas kumpulkan hasil laporan liburan kalian kemudian berikan kepadaku. Yang belum menyelesaikannya harus menambah 5000 kata dengan topik yang berbeda. Mengerti?!"
"nde..."
Setelah Kim saem keluar ketua kelas sibuk mengumpulkan hasil laporan seluruh siswa. Eunji memeriksa tasnya mencari laporan yang telah ia selesaikan semalam. Ia yakin sudah memasukkannya ke dalam tas. Nihil, laporan itu tidak ada.
YOU ARE READING
Story About Us [two shoot]
Fanfictionit's not about how to love, but about how to keep it.