part 1

13 3 0
                                    

Namaku Fatimah Azzara gadis berhijab berusia
23 tahun mempunyai usaha cake cafe shop
dan butik muslimah.
aku hanya tinggal bersama mamaku.
Papaku? Papa sudah menikah lagi saat usiaku
17 tahun. Padahal mamaku sangat mencintai
papa, dan rela bermadu dengan wanita muda
papa, tapi papa yang tidak mau karena papa
takut tidak bisa bersikap adil pada mama.
akhirnya dengan berat hati mama melepaskan
papa.
Tapi demi kebaikanku mereka masih saling
berkomunikasi. Sampai saat ini.
####
Hari ini aku mengawali pagi dengan senyuman
sehabis sholat subuh tadi aku sudah keluar
rumah untuk joging, kebiasaan sehatku aku
tidak sendiri aku sudah janjian dengan Helen
dan suaminya, ya, Helen sahabat dunia
akhiratku sudah mempunyai suami yang
dinikahinya sebulan lalu.
Aku menunggu dibangku taman sambil
mendengarkan musik dari ponselku.
"hay," sapanya sambil menepuk bahuku.
"Assalamualaikum," salamku sambil
menekankan salam padanya.
Dia hanya tersenyum sambil mulutnya bergerak
"wa'alaikumsalam maaf," katanya.
aku mengangguk, "Sendirian?" Tanyaku.
"Tidak, Dewa lagi parkir mobil, mana boleh aku
pergi sendirian bisa-bisa Dewa marah padaku,"
katanya.
aku langsung menepuk tangannya. "hush nggak
baik ngomongin suami sendiri" tegurku.
"Hehehe, maaf lah Zara," katanya.
"Eh Ra kamu serius apa yang kamu katakan
kemarin?" Tanyanya, aku tahu apa yang
ditanyakan oleh Helen.
Aku mengangguk.
"Iya, lusa aku menikah, mendadak emang tapi
aku menerimanya, mama juga setuju," kataku.
memang mendadak lusa semua akan berubah
aku akan menjadi seorang istri, tapi aku tidak
tahu seperti apa calon suamiku.
aku hanya ikhlas dengan jalan yang akan
kujalani nantinya.
"Tapi ini pilihan papamu?" Kata Helen kwatir
karena setahu Helen papa adalah orang yang
menyakiti mama.
"Papaku juga orangtuaku Helen, pasti papa
tidak salah pilih dan tidak akan membiarkan
anaknya tersiksa nantinya," kataku.
"kamu tahu dia siapa?" Tanya Helen.
"Dia Fatan lah," jawabku. Menyebut nama calon
suamiku
Sepontan dia memukul dahinya.
"aku tahulah dia namanya Fatan, dia teman
Dewa, dan dia itu playboy bahkan sudah
memiliki anak diluar nikah dan parahnya dia
yang mengurus anak itu. Dia juga
membesarkannya, sedangkan ibu anak itu pergi
entah kemana kamu mau menjadi ibu dari anak
haram itu?"
"Hush, Helen kamu itu ngomong apa si? Anak
itu suci Helen tidak ada nama anak haram,
Kalaupun ia ditakdirkan lahir dari hasil zina
kedua orang tuanya, namun dosa zina bukan
pada si anak tapi pada kedua orang tuanya,"
tegurku.
"Iya-iya maaf," kata Helen.
"Assalamualikum," salam Dewa suami Helen.
"Waalaikum salam," jawabku dan Helen
barengan.
"Bener berita itu Zara?" Tanya Dewa tiba-tiba
sambil duduk disebelah Helen.
"Ya Allah kamu juga Tahu Dewa?" kataku.
"Iya lah Zara, Helen temanmu dan dia istriku
pasti dia ceritalah sama aku, apalagi kamu
anak dari seorang pengusaha yang cukup
terkenal, dan calon suamimu pengusaha muda
yang cukup disegani, bahkan semua karyawan
cewek dikantor pada patah hati karena bos
kecenya akan menikah, tapi apa kamu yakin?"
Tanya Dewa.
"Insya Allah Dewa semua sudah diatur," kataku
tenang.
"Semoga bahagia." do'a Dewa.
"Amin" jawabku.
Kami berlari-lari kecil mengelilingi taman
setelah capek kami bertiga sarapan bubur
ayam di dekat taman itu.
####
Aku selesai sholat isya' segera turun menemui
mama yang sedang duduk santai bersama bi
Imah pembantu rumah tangga dirumahku.
"assalamualikum mama, bi imah," salamku.
"Waalaikum salam sayang, gimana sudah
siap?" Tanya mama, "insya Allah mama aku
siap," jawabku,
aku tahu mama kwatir dengan keputusanku
karena selama ini aku tidak pernah jauh dari
mama.

jodoh zaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang