29 | Crazy Couple

8.6K 270 54
                                    

28

Risyad telah siap dengan pakaian Casual nya

Jaket jins yang di gulung tangan nya hingga batas sikut di padu padankan dengan celana jeans senada, dan kaos hitam yang terbungkus jacket jeans. Sneakers putih dan jam tangan hitam melengkapi gaya berpakaian hari ini.
Ia segera menyambar kunci motor yang ia letakkan di atas nakas. Setelah sebelumnya ia mengambil motornya di rumah Mamanya, ia kemudian bersiap.

Mau kemana dia? Kenapa pakai motor? Haruskah? Apa ia mau pergi dengan selingkuhannya? Atau pacar baru nya?

Flashback On.

Sesuai janjinya kemarin kepada Mami Diana, Pagi pagi sekali Risyad sudah bertandang ke rumah Mami mertuanya itu. Ia harus menjelaskan seluk beluk permasalahan nya dengan Dinda agar masalah itu tak menjadi semakin besar.

Ia di sambut oleh Papi mertuanya, Digta, tapi langsung di hadiahi tatapan sinis. " Pagi, Pi. " sapanya hangat.

Digta bersikap dingin. Duh.. Rasanya, Digta marah kepada menantunya ini.
" Masuk! " Digta memerintahkan Risyad masuk.

Risyad sekarang merasa bahwa ia adalah kekasih Dinda yang datang meng apel ke rumah pacarnya, dan langsung dihadapkan kepada calon mertua. Beberapa kali ia meneguk salivanya susah payah.

" Jadi, kamu ada masalah apa sama Dinda, sampai anak Papi ngambek dan pulang ke rumah orang tuanya? "
Digta langsung to the point karena itu yang menjadi pertanyaannya saat pertama kali menemui putri semata wayang nya berada di rumah dengan wajah kusut. Padahal, sebenarnya Diana sudah menjelaskannya, namun bisa saja kan, Risyad hanya mengarang cerita. Dan jika Risyad berbohong, pasti alasannya kemarin tak sama persis dengan hari ini kan?.

Risyad mulai menjelaskan panjang lebar. Sesuai dengan apa yang terjadi, dan seperti apa yang ia ceritakan kepada Mami mertuanya.

"... Jadi, Risyad kesini mau jelasin sekalian minta maaf sama Dinda karena udah bikin dia salah paham, Pi. "

Digta menghela nafas panjang. Saat menjelaskan tadi, Risyad bahkan tak segan menatap matanya. Jika Risyad berbohong, pastinya ia tak akan berani menatap mata lawan bicaranya kan? Karena tengah berusaha menyembunyikan kebohongan lewat tatap mata.

" Boleh, Risyad ketemu sama Dinda, Pi? " tanya Risyad memastikan.

Digta manggut manggut. " Dinda! Kesini! "

" Biar Risyad aja yang ke Kamar, Pi. "

" Ini rumah siapa? "

" Papi. "

" Jadi yang memutuskan disini siapa? "

" Papi. "
Sumpah! Risyad benar benar merasa kikuk sekarang. Tahukah dirinya bahwa ia tengah dikerjai oleh Papi mertuanya sekarang?.

" Dinda! Sayang, kesini! " sekali lagi, Digta memanggil putrinya.

Dinda turun dari lantai atas dengan wajah malas. Tak terasa, senyum tipis tercetak dari bibir Risyad. Semalaman ia nyaris tak bisa tidur karena memikirkan masalahnya dengan istri cantiknya itu. Semalaman pula, ia tak bisa memandang wajahnya, bahkan memeluknya. Jujur, ia mulai selalu merasa merindukan sosok Dinda di hidupnya kini. Apa dia memang benar benar sudah jatuh ke dalam pesona seorang Dinda?. " Kenapa, pi? " tanya Dinda.

" Suami kamu, mau ngomong sama kamu! " Kata Digta, " Papi tinggal. Kalian omongin masalah kalian baik baik!. Inget, jangan sampai gegabah dalam mengambil keputusan. Jangan pernah mengatakan kalimat laknat bagi pasangan suami istri. Mengerti? Terutama kamu, Risyad! "

✔RISYADINDA (Pindah ke DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang