Mina hanya tertawa melihat tingkah teman sekelasnya, Rose yang memang terkenal berisik, Hyunbin yang jahil dan Donghyuk yang menjadi partner in crime Hyunbin dalam hal menjahili Rose.
"Temen lo kenapa, sih? Gak beres tuh cewek" ujar lelaki yang baru saja ditabrak Rose.
Eunwoo yang ditanya hanya terkekeh mengingat kebodohan ketiga temannya, "ngapain?"
"Ngajak nyebat, ya ngajak ngantin lah" balas pemuda itu dengan wajah menyebalkannya.
"Tunggu" kata Eunwoo lalu menoleh kearah Mina. "Kantin bareng gak, Min?"
Mina berfikir sejenak, Minkyung dan dan Mingyu sudah pasti ke kantin bersama, sedangkan Solbin, entahlah Mina tidak berharap banyak pada saudara tirinya, Mina juga tidak tau Jiho dan Eunha ada dimana, selain mereka Mina tidak kenal siapapun lagi. karna itu Mina menerima ajakan Eunwoo dan temannya.
Mereka berjalan beriringan menuju kantin, suasana di koridor menjadi aneh, yang biasanya sepanjang jalan Mina akan di sapa oleh siswa lain yang berada di koridor kini mereka malah terdiam kaku, enggan untuk menyapa wanita cantik nan anggun itu.
"Aneh ya?" Tanya Eunwoo pada Mina
"Aneh kenapa?"
Eunwoo mengedikan bahunya, "karna gak ada nyapa sepanjang jalan, mungkin?"
Mina hanya tersenyum simpul, kalau dikatakan aneh sebenarnya Mina juga aneh, tapi entah kenapa Mina malah nyaman dengan keadaan ini, jujur saja Mina sebenarnya bukan gadis humble seperti Rose, dia hanya gadis pemalu yang selalu tersenyum apabila ada yang menyapa namanya.
Eunwoo terkekeh, dia mengerti perasaan Mina, amat sangat mengerti karna dia juga merupakan pribadi yang sama dengan Mina, si pemalu yang selalu bingung harus membalasa apa saat orang-orang menyapanya.
"Jangan heran, selama kita jalan sama orang ini" Eunwoo menunjuk pemuda di sisi kanannya, "kita aman".
Pemuda yang di tunjuk hanya memutar bola matanya malas, sudah biasa di perlakukan seperti itu. "Dikira gua satpam apa"
"Loh emangnya bukan?" Tanya Mina membuat Eunwoo dan pemuda itu melebarkan mata mereka.
Mina mengangkat alisnya, "eum... bercanda kok, gak lucu, ya?"
Ah.... seorang Mina bisa bercanda juga ternyata.
Eunwoo menggaruk tengkuknya, merasa bersalah karna tidak dapat menerima sinyal bahwa Mina sedang membuat lelucon.
Tiba-tiba pemuda di sebelah Eunwoo tertawa, suaranya yang ngebass membuat satu koridor dapat mendengar tawanya yang keras.
"Lo kenapa?"
"Nggak. Lucu aja, ternyata seorang Mina bisa bercanda ya Hahahahaha"
Eunwoo semakin merasa bersalah. Lalu tersenyum kikuk pada Mina "sorry min, teman aku ini emang rada miring otaknya"
Mina bukannya marah malah ikut tertawa, "gak apa-apa kok, Woo"
Melihat temannya masih tertawa geli Eunwoo berbisik pelan di telinganya, "berenti ketawa, Goo Fvking Junhoe"
Entah urat malunya yang sudah putus atau dia yang memegang teguh ucapannya yang akan membuat pembalasan pada kedua pemuda yang kini sudah berada di sisi kanan dan kiri Rose.
Sepanjang jalan menuju kantin, Rose tanpa ampun mengejar Hyunbin dan Donghyuk yang kerepotan berlari di kerumunan siswa yang juga sedang berjalan ke arah kantin, mengingat tubuh mereka yang tidak seperti tubuh langsing Rose sehingga kewalahan setelah menabrak beberapa orang dan membuat Rose berhasil menyusul.
Perkataan Rose bukan main-main, setelah tertangkap Rose menarik telinga Hyunbin dan Donghuk bersamaan sampai kantin. Hal itu sukses membuat kedua pemuda itu malu, sedangkan Rose merasa tidak perduli, toh sudah terlanjur juga.
Sesampainya di kantin mereka langsung menuju meja yang sudah diduduki Jiho dan Solbin. Entah kenapa keduanya bisa bersama seperti sekarang.
"Ambilin gue makanan! Jangan kabur!" Titah Rose pada Hyunbin dan Donghyuk lalu duduk di depan sebelah Jiho.
Solbin dapat melihat garis wajah Jiho yang berubah saat melihat Hyunbin, tapi ia tidak terlalu memperdulikannya.
"Hyunbin sama Donghyuk kenapa?" Tanya Solbin pada Rose.
Rose hanya terkekeh, "gue bales dendam! Brengsek emang tuh anak dua, kesel gue!"
Tiba-tiba gadis berambut sepundak duduk di sebelah Rose "Jiho, kok duluan? Gue cariin kemana-mana, huh sebel" ujarnya sambil mengerucutkan bibirnya imut.
"Lo lama, gue laper" balas Jiho.
Eunha masih dengan wajah sebalnya menggerutu tidak jelas membuat Rose terkekeh gemas sampai Donghyuk datang membawa nampan berisi makan siang untuk Rose.
"Dong, ambilin makan buat Eunha juga ya!"
Donghyuk yang hendak menolak terlebih dulu mendapatkan ancaman wajah mematikan dari Rose.
"He he he makasih ya Roseku sayangku cintakuu"
"Na ih geliiii"
Jiho dan Solbin tertawa renyah melihat Eunha yang mencoba mencium pipi Rose namun di tolak mentah-mentah oleh empunya.
Tapi senyum Solbin berhenti takala melihat satu pemuda yang tertawa geli, satu pemuda berwajah canggung tapi tetap menawan dan satu gadis dengan senyum manis.
Jiho di sebelahnya merasakan perubahan di wajah Solbin, tapi anehnya Jiho merasa lega.
Jiho lega kalau bukan hanya dirinya yang merasakan kecumburuan pada saudara sendiri.
"MINAAA, EUNWOO, JUNEE, SINIII" panggil Eunha, Rose otomatis menoleh tapi pemuda di sebelah Mina membuatnya kembali meluruskan pandangannya.
"Na, itu sebelah Eunwoo siapa, deh?"
"Oh? Goo Junhoe anak Ksatria Goo, lo pasti tau kan? Ksatria paling terkenal diseluruh kerajaan"
Rose menepuk keningnya sendiri, "mampus gue"
🌕🌘🌑
Manis manis dulu ah
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal | 97line
Historical Fiction"Who's the next King and Queen?" ©ntrbln, august 2017