Chapter 1 - That Girl

570 30 11
                                    

3 tahun telah berlalu.

Sekarang, Boboiboy sedang duduk termenung di kedai Tok Aba. Keempat sahabatnya sedang bertugas di galaksi. Tinggallah Boboiboy dengan Tok Aba dan Ochobot. Sudah berkali-kali Boboiboy menghela napas nya. Lelah dengan kesepian ini.

"Kamu harus berusaha di bumi, biar kami yang menjalankan misi." itulah kalimat terakhir dari Gopal. Salah satu dari sahabat nya ini tidak berada ditempat kejadian saat Boboiboy mendapatkan kutukan tersebut. Gopal turut prihatin dengan apa yang menimpa sahabat nya itu.

Tentang kutukan itu, baru bisa di lacak dan diketahui 2 tahun setelahnya. Saat Ochobot memeriksa Boboiboy, banyak hal yang berubah dari sifat Boboiboy.

"Kamu kena kutukan, dari Power sphera Cursest! Dan.. Kutukannya.. Pelik lah.. Kamu, gak bisa jatuh cinta." Ujar Ochobot.

Awalnya, Boboiboy merasa biasa saja. Acuh tak acuh, dan masa Bodoh tentang cinta. Tapi, ntah mengapa, sekarang ia merasa kesepian. Mungkin, karena disuruh berjuang sendirian?

"Tenang Boboiboy! Ada kita!" Yakin Ochobot. Boboiboy hanya bisa tersenyum. Bukan senyum bahagia, namun senyum yang tersirat kesedihan di dalamnya.

Sore ini, rencana Boboiboy hanya lah duduk di kedai Tok Aba dan membantu apa yang bisa ia lakukan. Dan setelah itu pulang, dan tidur. Begitu pikirnya. Tapi..

"Pesan Ice Cream Chocolate satu, ya." seorang gadis membuyarkan lamunan dalam Boboiboy.

Boboiboy tersentak dan segera mengangguk.

Gadis itu pun duduk sambil memainkan smartphone nya. Sedangkan Boboiboy, sedang menyiapkan pesanan gadis berkerudung violet tersebut. Ia menyiapkan pesanannya sendiri, karena Tok Aba dan Ochobot sedang tidak berada di tempat. Sekali lagi, Boboiboy termenung.

Misi hari ini tentang apa ya? Mereka lagi apa?

Boboiboy merasa jenuh. Penasaran dengan aktivitas anggota TAPOPS lainnya.

"Halo? Bang? Masih lama?" Gadis bermata cokelat itu tampak tak sabar. Dan tanpa di sadari Boboiboy, eskrim yang sedang dibuat nya telah meleleh di tangannya.

"Eh? Maaf." dengan cepat Boboiboy mengambil cone eskrim yang baru, dan membuatnya ulang.

"Ini, pesanan nya. Sekali lagi maaf." Ucap Boboiboy seraya memberikan pesanan gadis tersebut.

"Hm." Gadis itu langsung menikmati eskrim yang baru di terimanya, sambil memainkan smartphone ditangan kirinya.

Boboiboy yang melihat tingkah pelanggan nya ini tak kuasa menahan tawa. Gadis itu memakan eskrim dengan semangat, bahkan mulutnya penuh dan dagu nya belepotan eskrim.

Menyadari dirinya di tertawakan, gadis tersebut menatap Boboiboy.

"Kenapa?" tanya nya polos.

"Tidak." Bohong Boboiboy, menahan tawanya yang mungkin lepas kendali.

"Lalu, kenapa masih disini?" Boboiboy yang menyadari dirinya masih di tempat merasa kikuk.

"Maaf.. Ehm, itu.. Bibirnya.. " Ucap Boboiboy sambil menyerahkan tisu kepada gadis tersebut.

"Oh, thanks." gadis itu langsung menerima tisu pemberiannya.

Gadis tersebut menyadari bahwa Boboiboy tidak berpindah tempat, dan senyum-senyum sendiri sejak tadi.

"Kamu naksir aku ya?" tanya gadis itu tiba-tiba setelah mengelap sisa eskrim di wajahnya. Boboiboy terkejut dengan pertanyaan yang dapat di katakan ambigu tersebut.

"Hah? Maksud kamu suka? Jatuh cinta?" Tanya Boboiboy meyakinkan.

"Iya lah! Emang penaksiran matematika apa?" Mendengar canda gadis tersebut, membuat Boboiboy tersenyum simpul. Bagaimana bisa gadis ini membuat candaan tentang cinta?

"Aku.. Tidak bisa jatuh cinta."

Gadis tersebut melongo dengan pernyataan Boboiboy. Tak percaya. Sungguh! Emang ada yang percaya dengan hal seperti itu?

"Haha! Jangan bercanda! Emang beneran gak bisa jatuh cinta?hahaha, Emang kena kutukan?" Candanya di sela tawanya.

"Ia, aku di kutuk." jujur Boboiboy.

Gadis tersebut terdiam. Menatap pria di depannya yang memasang raut muka sedih. Tiada kebohongan dimatanya.

"Ekhm, maaf.. Aku.. Tidak mengerti." Ucap gadis itu sambil menunduk, sadar telah menatap mata seorang pria yang bukan.. Ekhm, muhrim.

"Tidak apa-apa." Boboiboy tersenyum getir, berusaha untuk menerima kenyataan menyedihkan ini.

Gadis itu melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Eh, sudah dulu ya, ini uangnya, ambil saja kembaliannya." Ucap gadis itu seraya memberikan beberapa lembar uang kepada Boboiboy.

Boboiboy hanya mengangguk dan melihat gadis itu berjalan menjauhi tempat duduk nya tadi.

"Tunggu!" panggil Boboiboy dengan sedikit berteriak.

"Ya?" gadis itu menoleh kebelakang.

"Siapa namamu?" Nama? Boboiboy menanyakan nama seorang gadis?

Gadis itu tersenyum hangat.

"Vionita."

##Bersambung##

Ini hanyalah sebuah fanfiction!
Tempat, latar, dan karakter, rata-rata saya ambil dari animasi Boboiboy. Dan beberapa char tambahan adalah original character. Ada beberapa fakta yang berbeda juga dengan animasi nya, yha kan namanya FANFICT, maklum lah ya, wkwk.

Jangan lupa VoMen yha!!!

With love, Fredella

Couldn't Falling In Love  [ Boboiboy ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang