Frey menunggu Keanu di parkiran sesuai janjinya tadi. Namun sudah 15 menit berlalu, Keanu tidak terlihat juga. Frey sudah berada disamping mobil Keanu. Tiba-tiba saja ponsel Frey berdering, menandakan ada panggilan masuk. Keanu? Frey mengernyitkan dahi.
"Halo, Ken. Aku sudah diparkiran, ada apa?"
"Sorry, Frey. Aku kayaknya gak bisa nganterin kamu pulang. Ada latihan basket." Frey berpikir sejenak. Dia bisa saja pulang naik bis sendiri. Tetapi jika Keanu latihan basket, berarti Key juga latihan.
"Aku bisa nungguin kamu, kok! Aku akan ke lapangan sekarang." balasan Frey sangat antusias. Dia ingin melihat Key bermain basket lagi.
"Eh, gak apa-apa, Frey? Kamu mungkin akan nungguin aku sampai sore."
"Mm, gak apa-apa kok, Ken. Aku udah jalan nih. Aku matiin ya, bye." Keanu tersenyum lebar. Kehadiran Frey akan membuat semangatnya bertambah berkali-kali lipat.
Sebelum sempat Keanu membalas ucapannya, Frey sudah mematikan telephone. Didalam pikirannya sekarang hanya Key, Key, dan lagi-lagi Key. Key seperti adiksi bagi Frey. Candu yang tak bisa dihentikan.
Buta.
Cinta Frey buta.
Keanu?
Ah, Keanu sangat baik dan mampu membuat Frey tersipu. Tetapi hati Frey belum mampu terbuka sempurna karena Key telah memenuhi hatinya saat ini. Terlalu picisan, sejak kapan Frey bisa berpuitis?
Tanpa disadari, Frey sudah sampai dilapangan indoor yang minggu kemarin dikunjunginya dengan tujuan yang sama. Key. Berharap saja semoga Key akan berlatih lebih lama daripada hari minggu lalu.
***
Frey mengangguk-angguk ketika Keanu berceloteh meminta maaf karena merasa bersalah tidak bisa mengantar Frey. Frey tersenyum dan berulangkali mengucapkan 'tidak apa-apa' kepada Keanu. Sikap sopan dan baik lelaki itu membuat hatinya menghangat. Frey merasa bersalah kepada Keanu. Entahlah, dia merasa menjadi gadis yang jahat saat ini.
Keanu menyuruh Frey duduk ditempat yang paling dekat dengan lapangan. Keanu bertujuan agar Frey bisa melihat dia bermain basket dengan jelas. Sayang sekali, Keanu tidak mengetahui tujuan Frey kesitu.
***
Key menyadari kehadiran Frey. Melihat Keanu dan Frey berbincang-bincang membuat Key yakin jika mereka berdua memiliki sebuah hubungan. Sayang sekali Keanu mau bersama gadis itu. Ah, apa peduli Key?
Priit
Permainan dimulai. Saat ini tim dibagi menjadi dua. Keanu memimpin tim A dan Key memimpin tim B. Permainan terlihat cukup seimbang. Kedua pihak memiliki kekuatan yang setara.
Tapi, Frey bingung. Sekarang ia harus mendukung siapa? Saat ini Frey duduk di barisan dimana ada segerombolan siswi yang sedari tadi menyoraki nama Keanu. Sedangkan diseberang segerombolan siswi lainnya menyoraki nama Key. Frey dilema, ingin sekali dia ikut menyoraki nama Key. Tetapi ia segan kepada Keanu. Keanu telah baik padanya selama ini. Hubungan mereka juga bisa dibilang dekat.
Tak lama kemudian, entah kegilaan darimana, Frey menyoraki nama Key yang membuat gerombolan siswi disebelahnya menatap kaget. Tatapan Kau-salah-tempat dari mereka tidak luput dari penglihatan Frey. Gadis itu mengedikkan bahu acuh, tanda tak peduli.
Suara Frey bertambah nyaringnya menyoraki Key. Berharap lelaki itu akan semakin semangat karena sorakannya. Namun, bukan ucapan terima kasih yang didapatkan Frey, dia malah menerima tatapan tajam dari Key yang saat ini sedang men-dribble bola. Oh, pria itu akan menembak bola ke ring!
Sorakan Frey makin keras, malah melebihi sorakan siswi-siswi pendukung Key diseberang. Key yang mendengar sorakan Frey atas nama dirinya merasa sangat terganggu. Konsentrasi nya menjadi buyar.
PUK
Tembakan bola Key meleset. Key mendengus, ini semua gara-gara gadis berisik itu.
Permainan dijeda sementara. Semua pemain berlari kepinggir lapangan untuk beristirahat sejenak. Frey menatap bingung Keanu yang sedang menatap tajam kepada Frey. Apakah ia melakukan kesalahan? Tanya Frey didalam hati.
"Aku pikir kau akan menyemangati ku, Frey." intonasi pria itu dingin, Frey mendadak takut. Ia yakin lelaki itu sedang marah kepadanya.
"Maaf Keanu," Frey menyodorkan satu botol air mineral kepada Keanu. "Aku hanya mewakili kelasku untuk menyemangati Key." Frey tersenyum, berusaha terlihat meyakinkan.
"Hm, begitu?" Keanu meneguk kasar air minum yang diberikan Frey tadi. "Kalau gitu, nanti aku mau kamu menyoraki aku. Bisakah?" tanya Keanu yang masih dalam mode menatap tajam kepada Frey.
"Baik, ehm baiklah." Frey kikuk, ia tidak menyangka reaksi Keanu bisa seperti itu padanya. Apakah lelaki itu cemburu? Batin Frey bertanya-tanya.
***
Saat ini Frey sedang didalam mobil bersama Keanu. Permainan basket tadi dimenangkan oleh tim A yang dipimpin oleh Keanu. Hal itu membuat Keanu merasa sangat bahagia dan yakin jika Frey pasti kagum padanya. Keanu berniat untuk mengajak Frey makan terlebih dahulu, tapi sayangnya gadis itu menolak dan berkata kepalanya sedikit pusing dan ingin cepat pulang. Keanu memaklumi itu, Frey pasti lelah menunggunya latihan basket, pikir Keanu yang kelewatan positive thinking.
Nyatanya, Frey mendadak pusing karena pujaan hatinya kalah. Frey menyesal. Ini pasti karena dirinya yang tidak menyoraki Key saat sesi kedua permainan tadi. Frey mendengus, mood-nya berada ditingkat paling bawah saat ini.
Tak lama kemudian mobil berhenti didepan apartment Frey. Tanpa basa-basi mengajak Keanu mampir, Frey hanya mengucapkan terima kasih. Keanu membalas singkat dengan senyuman manisnya itu. Keanu tidak memikirkan lebih lanjut Frey yang mendadak diam dan sedikit merengut. Mungkin Frey saat ini pada masa dimana mood wanita lebih mengerikan dari singa. PMS.
***
TBC
***
I know ini sangat singkat. Just give me a Vomment, biar kisah Frey sama Key ini cepat selesai 😽
*ngarepbangetsumpah 😹Vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Key For Love
Teen FictionUPDATE RABU (pantengin yas) Key memantulkan bola kasar. Mendengar teriakan Frey yang memekakkan telinga membuat kepalanya ingin pecah. Key tidak suka keributan dan gadis itu. Dia rasanya ingin melenyapkan gadis itu secepatnya. Terdengar kejam? Salah...