01

346 38 4
                                    

"aahh… I'm still hungry" Rengek Niall Horan.

"Tapi kau baru saja menghabiskan jatah makan siangmu Nialler" Ujar Liam menimpali.

"I know, tapi tetap saja masih lapar" Jawab lelaki berambut pirang itu.

Mereka, One Direction. tengah duduk di kantin,  menikmati makan siang dimeja paling pojok, meja khusus untuk ke lima berandal kampus itu.

Mata biru Niall menatap sekitar lalu terfokus pada salah satu meja disisi kiri yang berisi sekitar 6 orang wanita. "yeah, I got new targets" Serunya lalu berjalan nenghampiri meja itu.

"Yeah, same game again" Gerutu Zayn Malik.

"excuse me, girls" sapa Niall manis dengan senyuman menawannya.

Keenam gadis yang ada dimeja itu segera mengalihkan pandangan mereka pada objek indah yang menyapa mereka itu, terlihat binar senang disetiap mata mereka.

"Hii Nialler~" sapa mereka dengan nada menggoda, membuat Niall menyeringai.

"Kalian tahu, makan terlalu banyak itu tidak baik untuk wanita" Niall memulai aksinya, membuat beberapa gadis di meja itu yang tengah makan menghentikan kegiatannya itu.

Keenam gadis itu memperhatikan Niall seksama, meminta Niall melanjutkan perkataannya. "Nanti kalau makan terlalu banyak bisa gemuk, kalian tahu aku dan teman-temanku lebih menyukai wanita yang langsing? mereka terlihat lebih seksi"

"Benar" Seru salah saru gadis yang berambut kemerahan.

"Kalau begitu aku akan diet" sahut gadis yang lain sambil mendorong nampan makanannya.

Niall menyeringai. "kalian akan diet bukan, untuk mendapat tubuh yang ideal?" Tanyanya memancing.

Keenam gadis itu mengangguk.

Seringai Niall semakin lebar. "kalau begitu kalian tidak membutuhkan ini semua lagi kan?" Ia menunjuk kearah nampan-nampan berisi makanan.

Keenam gadis itu kembali mengangguk. "Kalian tidak keberatan kan jika memberikannya padaku?" Tanyanya lagi, dengan nada selembut mungkin.

lagi-lagi keenam gadis itu mengangguk, seakan terbius.

"Thanks you" Niall meraup semua makanan yang terdapat diatas meja itu dan meletakannya dalam satu nampan, Lalu lelaki tampan itu membawannya kembali kemejanya dipojokan. Meninggalkan keenam gadis itu yang menatapnya terpesona.

"Same old trick" Komentar Zayn Malik saat Niall telah duduk kembali ditempatnya.

"but always success" Balas Niall, Lalu lelaki pirang itu kembali disibukan oleh makanannya.

"You see that girl, I've never seen her before" Tiba-tiba Louis Tomlinson menunjuk seorang gadis berambut hitam yang duduk agak jauh dari meja mereka, "She's staring at us" Beritahu Louis.

Keempat temannya seketika langsung mengikuti arah telunjuk Louis, mendapati seorang gadis yang tengah menatap mereka tajam, tidak, bukan menatap mereka, tepatnya menatap Louis tajam.

"She looks hot, isnt she?" Komentar Louis.

"She looks like girl next door" Komentar Zayn.

Harry Styles menyipitkan matanya, mencoba menatap gadis berambut hitam itu seksama. "hmm, She looks lika a girl for me"

"ouch!" Rintih Harry saat satu pukulan dari Zayn melayang ke kepalanya. "She is a girl, Idiot! who says she is a boy?! " Seru Zayn membuat temannya yang lain terkekeh.

"I don't care how she looks like, as long as she is not food" Ucap Niall tak acuh, yang telah kembali fokus pada makanannya.

"She looks like she want to kill you, Lou" Kini Liam yang berkomentar.

"No, Liam, in my eyes she looks like want to kiss me, I like her" Balas Louis, lalu ia menyeringai.

Keempat temannya yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala.

~~~×××~~~

Narastra berjalan disepanjang lorong lalu berhenti dihadapan loker barunya. Ia memang mahasiswa baru di University of London.

Bruk!

Sebuah tangan besar tiba-tiba mendarat diatas lokernya, tepat disampingnya. Narastra berbalik, mendapati Louis Tomlinson berdiri begitu dekat dengannya, sebelah tangannya yang diletakan diatas lokernya membuat posisi Narastra terkunci oleh tubuh dan lengan Louis.

"Hi, Beauty" sapa Louis dengan seringaian menawannya.

"Get away from my way!" Desis Narastra.

Seringaian Louis semakin lebar, Ia suka gadis seperti ini, menantang dan menarik. Bukannya menjauh seperti perintah gadis itu, Ia malah memajukan tubuhnya semakin dekat pada gadis itu, membuat Narastra harus mundur hingga punggungnya menyentuh loker agar tetap menjaga jarak, tapi Louis semakin mendekati gadis itu. "Like this? hm?" Desisnya dengan nada nakal.

Narastra mencibir. Ia menatap sekitar,  rupannya ia telah menjadi pusat perhatian karena tindakan Louis ini.

Louis jelas menyadari bahwa gadis dihadapannya ini risih menjadi pusat perhatian, tapi dirinya tidak sama sekali. menjadi pusat perhatian sudah biasa baginya.

Louis menurunkan kepalanya mendekat pada gadis itu. "I'm Louis, Who are you?" Bisiknya dengan nada menggoda yang membuat Narastra bergidik.

Gadis itu menatap Louis Tajam, lalu tiba-tiba seringai muncul diwajah manisnya, detik berikutnya ia menginjak kaki Louis sekeras mungkin, membuat lelaki itu mengerang.

"Aw!" Erang Louis yang terhuyung-huyung mundur sambil memegangi kakinya.

Gadis itu berputar menjauh dari Louis lalu berlari kecil menjauh. "My name is Narastra, Remember it Dumb ass!" Seru Gadis itu sambil terus berlari menjauh.

Sontak perlakuan dan perkataan gadis itu membuat seluruh mata yang menyaksikan membelalak. Mereka semua memikirkan satu hal yang sama.

Gadis itu mencari mati.

"Siapa yang dia panggil Dumb ass? is it you louis?" Tanya Zayn yang berdiri disampingnya, sedari tadi sahabatnya itu menyaksikan kejadian tadi sambil bersandar di lokernya didekat sini.

"Yeah, it's me" Jawab Louis enteng, sambil menyeringai.

"ckckck, that girl is looking for death" Komentar Zayn.

Seringai Louis semakin lebar. "No, mate, she looking for my love"

~~~××××~~~

Okee Akhirnya FF is out jugaaaa, baru chapter satu nihh, kasih tau gue dong pendapat kalian kalau banyak yang suka gua lanjut, tapi kalau engga yaa, ff ini bakal terabaikan.

So please Vommentnya yaaa

Please 5+ Vote buat next chap, kalau belum dapet segitu gue gak akan lanjut sampe dapet 5 vote :)

Thanks :)




No Hate,But LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang