02

338 49 25
                                    

"so well, our class have a new student, so please introduce yoursell, Miss. Clark" Ujar Mr. Hollis-seorang guru english history- dengan suara lantang.

Narastra bangkit berdiri, ia tersenyum sopan. "My name is Narastra Ellee Clark, but you can call me Ara, I'm from California, but I used to live here, five years ago. Very nice to meet you guys, Thanks"

"Thanks, Miss Clark, any question for her?" Tanya Mr. Hollis.

"hmm, so what is your number, Miss Clark? maybe we can go to date soon, what do you think, beauty? " Suara lantang itu berasal dari barisan kursi paling belakang. Dari seorang lelaki yang tengah duduk santai sambil menatapnya.

Louis Tomlinson.

Ucapan Louis serentak membuat kelas menjadi gaduh, banyak yang saling berbisik, bahkan bersiul menggoda.

"Mr. Tomlinson!" Gertak Mr. Hollis yang sontak membuat kelas kembali hening.

Louis menangkat sebelah alisnya. "what? did I do something wrong?"

"of couse, kau mengacaukan kelasku, Mr Tomlinson" desis Mr. Hollis tajam.

Louis menautkan alinya. "huh? I just asked for date, it's normal" Balas Louis.

"Get out from my class, kau hanya membuat kacau" Nda dingin dalam suara, Mr. Hollis membuat seisi kelas benar-benar hening, bahkan beberapa siswa menahan nafas.

"You're so lame, old man" Louis mengambil tasnya, melampirkannya pada bahu kirinya, ia berjalan malas, sambil mengerucutkan bibirnya.

Lelaki itu berhenti sesaat disisi meja Narastra, ia membungkuk berbisik ditelinga gadis itu. "see ya, beauty".

Narastra hanya menatap kepergian Louis dengan tatapan tajam, yang melebihi tatapan tajam Mr. Hollis.

Saat Louis Tomlinson sudah keluar dari kelas, sontak semua mata tertuju pad Narastra. Emily yang duduk disebalah langsung mencondongkan tubuhnya kearah gadis itu.

"apa yang dia katakan?" Tanya Emily penasaran.

"nothing just see ya, beauty" Jawab Ara santai.

"apa dia selalu begitu?" Tanya Narastra kemudia.

"begitu bagaimana?"

"kau sudah lihat sendiri tadi"

"hmm well,  kalau mengacaukan kelas, itu memang perkerjaan sehari-harinya, tapi" Emily diam sejanak, sebelum melanjutkan. "mengoda wanita adalah hal langka yang dilakukan Louis, meskipun One Direction terkenal flirty"

Emily mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada Narastra. "I think hr likes you, Ara"

Narastra hanya memutar matanya. "I dont think so" Balasnya.

"Baiklah, tolong buka bab 5 tentang masa pemerintahan Ratu Victoria" Seru Mr. Hollis memulai kelasnya.

••×ו•×ו•

"can I sit here?"

Narastra mengalihkan perhatiannya dari nampan makananya yang terletak di atas meja di kantin, Ia menatap Louis Tomlinson tajam. "No"

"Thanks" Louis tersenyum lalu duduk dihadapan gadis itu yang menatapnya tajam.

Narastra bangkit dari duduknya ia mengangkat napannya.

"mau kemana kau?" Tanya Louis.

"mencari tempat duduk yang tidak berhadapan denganmu, Mr. Tomlinson" Jawabnya sinis.

"why you so cold to me?" Tanya Louis sambil menaikan alisnya.

"because you are nothing but trouble" Jawabnya dingin.

Louis malah menyengir lebar mendengar hinaan itu. "so kau sudah tau banyak tentangku ya?" Ia menaikan sebelah alisnya. "tapi aku belum tau banyak tentangmu, sweetie"

Narastra berbalik dan berjalan menjauh tanpa mempedulikan ucapan Louis.

"baiklah, aku akan mencari tahu sendiri tentangmu, Sweetie" Seru Louis lantang. "so you wanna play game, huh?"

Narastra menggeleng sambil terus berjalan menjauh, tidak mempedulikan tatapan-tatapan penasaran yang tertuju padanya.

I hate you Louis Tomlinson, Always. batinnya.

••••××ו•••

So itu chap 2,semoga sukaa, tolong jangan jadi secret reader yaa, please leave me your vomment, thanks :D

5+ vote for next chap :D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

No Hate,But LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang