02 TPOL < Miracle >

49 9 24
                                    

Hai Hai............!!!

ketemu lagi ni :) selamat membaca
maaf kalau part ini aneh, semoga kalian suka ya ;)
hehhehehe

apa ini  cinta...
karena rasanya sulit ku jelaskan

Author POV.

      Lelaki itu hanya terdiam setelah melihat kepergian wanita itu, dalam benaknya wanita itu aneh. punya sifat yang keras kepala.
jelas saja selena itu keras kepala, pria itu mengkhawtirkan keadaan nya saat menabrak tiang listrik tadi tapi malah di tinggal pergi begitu saja oleh selena.  dan lelaki itu pun beranjak dari tempatnya untuk kembali ke dalam mobil, dia meminta kepada ayahnya untuk mengikuti selena dari belakang, lelaki itu takut terjadi apa-apa kepada selena, dia hanya ingin memastikan bahwa wanita itu selamat sampai rumahnya. hari ini merupakan hari buruk bagi selena ya buruk,  di sekolah dia mendapat hukuman yang melelahkan dari gurunya, di rumah kena pukul pakai sapu dan ini di jalan menabrak tiang listrik.

*******


Selena POV.

"dari mana saja kau hah ? sudah ayah katakan jangan kemeliaran kalau sudah pulang sekolah, lebih baik kau itu belajar lihat nilai mata pelajaran mu tak ada yang memuaskan."

Kalimat yang pertama kali ku dengar saat melangkahkan kaki memasuki rumah.
       "ohhhh ayolah ayah jangan langsung memarahi ku seperti itu, aku baru saja pulang, setidaknya biarkan dulu aku duduk," adu Ku pada ayah.

ini memang hari yang buruk bagiku saat baru melangkah memasuki rumah sudah di hadiahi amarah ayah ku sendiri, sedangkan ibu ku berdiri si samping ayah ku sambil memegang tangan nya.

      "ahhh selena kau sudah pulang."

Suara bibi menyambutku, dia bukan bibi kandung ku tapi pelayan di rumah kami dia orang yang baik masih muda juga sekitar 30 tahun. ibu ku mengajaknya tinggal di rumah saat ibu ku tau kalau dia sudah tak punya keluarga, ntah kenapa keluarga nya sampai tega menelantarkan orang baik seperti dia.

"Sudah aku mau ke dapur dulu, permisi." Aku pun berlalu meninggalkan orang tua ku dan bibi ku di sana, setelah itu aku menuju  ke dalam kamar, aku mendudukan diriku di tepi ranjang, dengan tatapan di langit-langit kamar aku mengelus benjolan kening ku yang sejak tadi aku tutupi dengan poni ku.

Bisa-bisa akan tambah memperburuk hari ku kalau kedua orang tua ku tahu, ku elus pelan benjolan itu dan ku tempelkan batu es yang aku ambil dari kulkas di dapur tadi. bagai kaset yang rusak kejadian aku menabrak tiang listrik tadi terus saja berputar di pikiranku.

"Setidaknya hariku tak benar-benar buruk, ahhhhhh aku bertemu lelaki tampan"  ucapku di dalam kamar sentak membuat ku kaget karna pintu kamar ku terbuka tiba-tiba dan ku lihat sosok yang membukanya.

"Apa yang kau lakukan sel ?" tanya Bibi ku, dan dia berjalan mendekat ke arahku dan mendudukan diri juga di tepian kasur.

"Tak ada bi, hanya menempelkan es batu ke kening ku saja" jelas ku, dan Ku lihat bibi ku mengernyitkan keningnya.

"Untuk apa kau menempelkan es batu di kening mu ?".

"Mengobati benjolan bi, tadi tak sengaja aku menabrak tiang listrik saat berjalan" adu ku pada bibi, aku percaya kalau bibi tak akan memarahi ku atau pun memberitahu kedua orang tua ku tentang ini.

"Hmmm bi aku mau tanya sama bibi, apa Bibi sudah pernah jatuh cinta?" tanya ku pada nya.

"Hhhmmmm bibi rasa bibi sudah pernah jatuh cinta, tapi kenapa kau menanyakan hal ini ?" tanya balik bibi ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Power Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang