Chapter : satu ✔

219 15 8
                                    

Hari senin telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari senin telah tiba.

Dan ini merupakan senin pertamaku mengawali hari resmi menjadi siswa SMA. akhirnya, mulai hari ini aku tidak akan mendengar panggilan bocah lagi dari kakak satu-satunya, Kim baek hyun a.k.a' si mahasiswa semester akhir tak lulus-lulus. si biang kerok yang mana suka sekali memanggilku bocah dan menyuruhku sesuka hati saat berada di rumah.

Sekarang jangan harap aku akan terima begitu saja jika diperintah seenaknya oleh si tua bangka satu itu.

Hari ini ada apel pagi yang mengharuskan semua murid baru kelas satu untuk hadir karena ada pesan-pesan penting yang akan disampaikan oleh kepala sekolah. 

Namun sepertinya apa yang akan kepala sekolah sampaikan nanti bukanlah sesuatu hal yang penting menurutku. jadi maaf saja yaa aku tak berminat untuk ikut apel pagi hari ini.

Dan disini lah aku sekarang. tiduran di atas banker UKS, berpura-pura sakit agar tak mengikuti apel pagi diluar sana. bukannya ingin menjadi siswa nakal dihari pertama sekolah, jangan salah aku ini termasuk siswa pintar dan terkenal baik semasa SD sampai SMP.

Aku tak mau ikut apel pagi hanya karena diriku ini adalah tipe pria yang tak suka berdiri lama-lama dibawah teriknya sinar matahari. apalagi biasanya apel pagi SMA SiHS ini sering diadakan di luar bukan di dalam ruangan.

Dua hal yang harus kalian ketahui tentang diriku. aku benci merasa bosan dan yang paling terpenting, aku sangat benci dengan yang namanya menunggu.

Jika aku ikut apel pagi sekarang, otomatis aku akan merasa 'bosan' karena 'menunggu' ceramah kepala sekolah berakhir. lihat kan, dua hal yang paling aku benci nantinya harus kurasakan kalau sampai aku mengikuti apel pagi sekarang.

Tidak dan tidak.

Maaf saja, tapi aku tak ingin membuat mood ku yang sedang dalam keadaan baik hari ini jadi buruk hanya karena melakukan hal yang aku tak suka dan benci. jadi setuju-setuju saja ya kalau aku tetap memilih bersembunyi di UKS seperti ini.

Bruk!

"sudah gila apa. mana mungkin aku betah berdiri selama satu jam menunggu si tua bangka itu membicarakan hal yang tak penting."

Barusan suara pintu UKS yang dibuka lalu ditutup secara kasar oleh seorang siswa yang masuk dengan omelan disetiap langkahnya. dibelakang pria itu ada pria lain yang mengekorinya. sepertinya.. keduanya berteman.

"hahaa sabar.. tak usah emosi, lagian kan sekarang kita sudah berhasil kabur kemari."

Balas si pria bergigi kelinci pada temannya yang baru saja mengomel.

Kini keduanya duduk pada banker terpisah yang berjarak tak jauh didepanku. lalu karena baru sadar ada orang lain disana kecuali mereka, kedua pria itu pun langsung mengalihkan tatapan secara serempak ke arahku.

SENIOR || VRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang