"Sejeong-ah, lo beneran gak mau ikut ke lapangan? Di kelas sendirian bete loh," ucap Doyeon yang sudah siap mengawali paginya dengan pelajaran olahraga-pelajaran yang paling disukai oleh semua murid di kelas ini. "Lo bisa ikut main basket walau cuma pake satu tangan. Biasanya juga gitu. Sekalian latihan tangan kanan lo biar gak kaku-kaku amet."
Sejeong menggeleng. "Gue lagi istirahat dari latihan, Kim Doyeon. Bahkan gue gak bakalan pake tangan gue buat megang busur lagi. Udah sana, entar telat ikut pemanasan," jawabnya sambil mengibaskan tangan agar Doyeon cepat pergi.
"Aish ... Istirahat kutu kupret! Lo cuma lagi down ajah makanya ngomong gitu. Nih ya, kalau lo sampe balik lagi megang busur, lo kudu ngucapin nama gue di kejuaran pertama yang lo menangin lagi nanti."
Sejeong dibuat tertawa oleh kelakuan sahabatnya. "Mimpi ajah sana lo. Pergi, pergi, pergi." Doyeon hanya tersenyum sebelum melangkah keluar kelas, meninggalkan Sejeong di dalam kelas sendirian.
Dengan aluanan lagu yang mengalun di earphone yang digunakannya, Sejeong memejamkan mata. Setidaknya dia diberi waktu tidur tambahan pagi ini.
Sepuluh menit kemudian terdengar suara pintu kelas terbuka, membuat Sejeong yang belum benar-benar tidur mengerjap dan menoleh ke arah pintu belakang sambil membuka sebelah earphone-nya.
"Em, maaf. Aku ganggu kamu lagi, ya?" Chaeyeon tersenyum kaku.
"Enggak kok. Gue ajah yang kagetan."
Chaeyeon berjalan menuju tempat duduknya, membuat Sejeong tak jadi melanjutkan tidurnya dan memutar kursi agar menghadap Chaeyeon.
"Lo gak olahraga?" tanya Sejeong.
Chaeyeon menggelengkan kepala dan menyeringai. "Tadi Aku ijin gak enak badan buat ke UKS, tapi pintunya dikunci."
"Lo sakit?" Sejeong memajukan kepalanya untuk melihat kondisi Chaeyeon lebih jelas.
Chaeyeon mengerutkan kening melihat hal yang Sejeong lakukan. "Aku males ikut kelas olahraga," jawabnya yang sontak membuat raut muka Sejeong berubah dan gadis itu kembali ke posisinya semula.
"Gue kasih tau ya, Chaeyeon, olahraga itu penting buat ngejaga kesimbangan tubuh lo, daya tahan, berat ba ... oke, lo emang punya badan yang ideal banget buat cewe," ucap Sejeong yang membuat Chaeyeon tersenyum. "Tapi kalau lo gak rajin olahraga, nanti tuanya lo bakalan cepet letoy. Nilai rapot lo juga jelek."
Chaeyeon hanya mengangguk-angguk mendengar petuah dari mantan atlet panahan ini. "Terus, kamu sendiri ngapain ada di sini?"
"Gue? Gue ... gue masih sakit. Nih, tangan gue gak bisa digerakin," ucap Sejeong sambil menunjuk tangan kirinya.
"Bukan karena lagi ngehindar dari olahraga?"
"Hah?"
"Bahkan biasanya kalau kamu lagi sakitpun, kamu tetep maksain buat ngelatih tubuh kamu atau seenggaknya ngeliatin temen-temen kamu yang lagi latihan," ucap Chaeyeon yang membuat Sejeong terdiam dan mengangkat sebelah alisnya.
"Lo tau darimana kalau gue suka begitu?"
"Berita online. Waktu kaki kamu sempet terkilir gara-gara jatoh dari tangga, kamu tetep maksain ikut latihan padahal udah dilarang keras sama pelatih kamu biar kamu istirahat. Akhirnya kamu tetep maksa buat ikut ngeliat temen-temen kamu latihan. Kamu bilang, 'Kamu terasa lebih sehat ketika ngeliat hal-hal yang kamu cintai. Kamu cinta olahraga, kamu cinta panahan. Dua hal yang membuat kamu bisa cepet pulih.' Semua orang korea juga tau hal itu," jelas Chaeyeon.
"Aish ... Lo rajin banget ngebacain berita-berita begituan. Atau jangan-jangan lo salah satu penggemar gue juga, ya?"
Chaeyeon menggeleng. "Aku liat itu pas lagi cari berita soal comeback boyband kesukaan aku. Tapi setiap hari yang nongol pasti berita soal Kim Sejeong," elaknya.