Empat

154 21 24
                                    

Chaeyeon memandang punggung gadis itu dari kejauhan. Gadis yang selama ini mengisi hari-hari dalam hidupnya. Orang yang sangat mengetahui semua hal pada dirinya. Sosok yang nyatanya memiliki hati Chaeyeon sepenuhnya.

Ingin sekali Chaeyeon berlari dan memeluk gadis itu untuk menyalurkan rindu. Selain tak bisa, dia juga teringat kejadian minggu lalu saat dia menemukan gadis itu sedang bermesraan dengan seorang lelaki.

Dari arah berlawan terlihat sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi melaju menuju gadis itu berdiri. Chaeyeon jelas membalakkan mata dan hendak berlari ke arah gadis itu. Tapi untung saja ada seorang ibu-ibu yang berada di dekatnya langsung menarik gadis itu agar terhindar dari pengendara gila yang kebut-kebutan di tengah pasar seperti ini.

Gadis itu nampak terkejut sebelum kembali tersadar dan memunguti lagi belanjaannya yang tercecer saat menghindar tadi. Dia nampak frustasi. Entah mengapa dia merasa hidupnya dipenuhi oleh kesialan.

Tak lama kemudian gadis itu melanjutkan langkahnya, begitupun Chaeyeon yang masih mengikuti secara diam-diam. Hingga di sebuah jalan yang sepi, gadis itu berhenti dan membalikkan badannya.

"Chaeyeon-ah," ucap gadis berhidung mancung itu. "Kamu ada di situ?"

Chaeyeon nampak terkejut. "Kyulkyung-ah. Bagaimana bisa?"

"Bener, kan? Kamu daritadi ngikutin aku?" Kyulkyung—gadis yang Chaeyeon ikuti—menyisir setiap sudut jalan dengan matanya. "Aku bisa ngerasain kehadiran kamu. Bahkan waktu di kafe kemarin pun. Kenapa kamu baru dateng sekarang? Kemana ajah kamu selama ini? Aku dan ibumu sampai gila nyari kamu."

"Ibu?"

"Ibu kamu sampai rela jual rumah dan pindah ke kontrakan kecil demi nyari keberadaan kamu," Kyulkyung yang nampak benar-benar serius pada ucapannya. "Apa kamu gak bisa balik lagi? Buat aku. Buat ibu kamu."

Chaeyeon meremas dadanya. Sakit menjalar ke seluruh relung hatinya.

"Chaeyeon-ah, jangan salah paham soal kejadian di kafe kemarin. Aku ngelakuin itu demi ngebantu ibu kamu berobat. Aku cuma jadi pacar bayaran lelaki itu di depan mantannya. Aku terdesak karena ibumu sudah hampir kehabisan uang sampai lupa pada penyakitnya. Maka dari itu, kembalilah. Pulang. Ibumu tidak akan bisa hidup dengan tenang sebelum bisa menemukan keberadaan kamu. Dan aku juga bisa gila bila terus menahan rindu. Aku ingin kita seperti dulu lagi. Bisa, kan?"

Chaeyeon meremas kepalanya. Dia menangis. Tapi apa yang diminta oleh Kyulkyung juga tidak mungkin bisa dia penuhi. Dia sudah lebih dulu memiliki janji yang tak mungkin bisa dia tarik. Dia sudah menukar seluruh nyawanya untuk seseorang yang sangat dia kagumi.

"Kyulkyung, maaf."

***

Flashback

Seorang gadis berseragam SMA berjalan mendekati salah seorang yang sedang duduk sendirian di sebuah kafe sambil tertunduk pada buku pelajarannya. Dengan senyum jahil, gadis itu berjalan perlahan dan menutup mata orang yang tengah duduk itu.

"Kyulkyung-ah," tebak orang yang ditutup matanya itu sambil meraba-raba tangan yang menutupi matanya.

"Aish! Gimana kamu bisa tau?" Kyulkyung nampak kesal sambil duduk di samping Chaeyeon.

"Kebiasaan kamu gak pernah berubah."

"Kalau gitu lain kali seenggaknya berpura-puralah gak tau," ucap Kyulkyung sambil memanyunkan bibirnya.

Cup~

Chaeyeon menyatukan bibir mereka dengan cepat. "Jangan bersikap lucu begitu. Nanti banyak yang suka kamu, aku repot."

The ArcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang