A WISH IN ICN

223 30 18
                                    

🍂🍂🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂🍂🍂

Hal ini berawal dari berita skandal penipuan seorang anggota SM Rookies, Lee Taeyong.

"Taerin-ah!" seru Ibu dari pintu rumah, ia mencoba mencegah anak bungsunya berangkat sekolah hari ini. Kekhawatirannya begitu besar, ia takut Taerin akan mendapatkan percikan akibat dari skandal yang dilakukan oleh kakaknya, Lee Taeyong.

"Aku harus tetap sekolah, Bu. Teman-temanku baik." gadis kecil itu menyunggingkan senyuman lebar diwajah manisnya. Bibir tipis, kulit putih, rambut hitam, wajahnya bagai Lee Taeyong versi perempuan.

"Berhati-hatilah nak."

Bagaimanapun juga, Ibu tidak bisa melawan sifat keras kepala gadis kecil itu. Keinginannya begitu besar untuk terus berangkat ke sekolah tanpa absen, itu janjinya pada diri sendiri.

Setibanya di sekolah, sebuah tomat berhasil mengotori rambutnya. Disusul telur mentah, bola kertas, dan benda-benda lainnya. Ia berdiri kaku di tengah koridor sekolah, ia begitu bingung. Yang ia tahu, semua temannya sangat menyukainya, menyayanginya, bahkan ia menganggap semua teman kelasnya adalah sahabat. Tapi ada apa dengan hari ini? Mereka berubah 360° dari sebelumnya.

"Hey kau adik penipu!"

"Kau masih berani memunculkan wajahmu didepan kami?"

"Kau pembohong! Kau bilang kakakmu akan menjadi penyanyi terkenal? Tapi kenyataannya ia adalah penjahat!"

"Dasar adik penipu!"

"Pergilah!"

"Oppa! Aku membencimu!" tangan mungilnya menggebrak pintu rumah, tangisannya belum berhenti sejak ia terusir paksa dari teman-teman kelasnya. Hingga seorang guru mengantarnya pulang ke rumah.

Mata sembab Ibunya melebar, hatinya mencelos melihat anak bungsunya pulang dengan tubuh dipenuhi kotoran. Hatinya yang teriris, terasa telah disiram air garam. Kedua anaknya tengah mengalami musibah.

Tangan hangatnya segera memeluk Lee Taerin, tangannya mencoba mengelak dari pelukan Ibu.

"Ibu aku tidak ingin melihat wajah Oppa lagi! Aku tidak ingin menjadi adiknya!"

Taeyong mematung dibalik pintu kamarnya, ia sangat menyesali perbuatannya. Ternyata karma jatuh tidak hanya padanya saja,  adiknya pun juga.

Tangannya gemetar saat memutar knop pintu kayu berwarna cokelat.

"Taerin-ah, mianhae." ia menarik-narik lengan seragam adik perempuannya yang masih menangis dalam dekapan Ibu.

🍃🍃🍃

Taeyong menghembuskan napasnya sebelum ia mengetik sebuah nama di ponselnya, snapback hitamnya ia putar hingga bagian depannya berada di belakang. Keringat menetes di dahi dan keningnya, ia baru saja menyelesaikan geladi resik untuk konser besok.

Eufrosine Behind Me [Lucas Wong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang