Ia tidak buta, sebenarnya.
Hanya saja,
ia memaksa
untuk membutakan diri.
Memilih untuk tak pernah
melihatku disini.Ia tidak tuli, sebenarnya.
Hanya saja,
saat aku mengatakan
yang sebenarnya,
seolah ia tuli.
Tak ada kata atau kalimat
yang terdengar di indera
pendengarannya.Ia tidak bisu, sebenarnya.
Hanya saja,
ia memilih untuk
membungkam,
disaat kalimat yang
sedari dulu ku tunggu,
tak kunjung pula
ia katakan.-s
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Sampai
PoetryBeberapa kata menjadi kalimat yang tak sempat ku sampaikan kepadanya ada disini. Bukan tak sempat sebenarnya. Tak mampu lebih tepatnya.